4 Alasan Mengapa Mimpi Ibu Layak Diperjuangkan

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia. Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya - OST. Film Laskar Pelangi

Pasti Ibu familiar dengan lirik lagu di atas yang merupakan original soundtrack dari film Laskar Pelangi. Dalam film tersebut dikisahkan tentang perjuangan anak-anak dari sekolah terpencil di Belitung untuk meraih mimpinya. Ya, mimpi, yang menurut mereka adalah sebuah kemewahan di tengah kekurangan dan kesulitan hidup yang mereka hadapi. Tetapi, tetap saja yang namanya mimpi itu gratis dan semua orang berhak memilikinya. Mau sebesar gunung atau sekecil debu, sebuah mimpi tetaplah berharga bagi masing-masing individu. Tidak terkecuali bagi seorang manusia yang disebut Ibu.

“Udah jadi ibu tuh ga usah pengen yang muluk-muluk. Lihat anak sehat udah cukup!”
“Mau apa lagi sih? Kan sudah kerja, sudah punya bisnis, sudah punya penghasilan sendiri. Masih belum cukup juga?”
“Emang kamu bisa ngerjain hal lain? Ngurus anak aja udah keteteran!”

Pernahkah Ibu mendengar kalimat-kalimat di atas? Dijamin, 99,9% pasti pernah mendengarnya. Rasanya dunia ini tidak adil, mengapa seorang Ibu tidak diperbolehkan memiliki mimpi? Meskipun gaung women empowerment sudah diteriakkan di penjuru dunia, tetap saja kita akan masih menemui realita pahit dimana sosok Ibu hanya diidentikkan dengan tugas-tugas domestik rumah tangga dan mengurus anak. Padahal, seorang Ibu memiliki kekuatan yang lebih besar dan juga berhak untuk memiliki mimpi. Dengan berbagai omongan bernada negatif di luar sana, wajar saja jika Ibu sudah menyerah duluan, bahkan takut untuk mulai memikirkan apa impiannya. Mungkin juga di luar sana, ada Ibu yang merasa mimpinya terlalu besar untuk dirinya atau mimpinya terlalu remeh untuk diwujudkan. Eits, tapi jangan patah semangat dulu dong, Bu! Berikut adalah 4 alasan mengapa mimpi Ibu layak untuk diperjuangkan.

You Only Live Once
Kalau meminjam frasa anak muda zaman sekarang yaitu YOLO alias You Only Live Once. Tuhan hanya memberikan kita kesempatan hidup sekali di dunia. Lantas, mengapa Ibu masih ragu dan menunda-nunda untuk mewujudkan mimpi? Di dalam prosesnya pun, kita pasti akan menemui kegagalan berulang kali. Namun, alih-alih patah semangat, kegagalan yang Ibu hadapi justru akan menjadi pelecut sehingga Ibu dapat melakukannya lebih baik lagi. Di perjalanannya, Ibu juga akan menemui berbagai cerita dan mengalami berbagai macam emosi yang pastinya tidak akan dapat Ibu rasakan jika perjuangan mimpi tidak pernah dimulai.

Ibu Berhak Bahagia
Menjadi seorang Ibu bukan berarti kita merelakan semua impian dan hanya mementingkan kebahagiaan anak serta keluarga. Ibu pun berhak untuk bahagia dengan caranya sendiri, termasuk dengan mewujudkan impian-impian Ibu yang tertunda. Bayangkan jika semua usaha Ibu terbayar dan mimpi Ibu satu persatu berubah menjadi kenyataan, pasti ada rasa bahagia, puas, dan bangga. Lagipula, rumah yang bahagia berasal dari Ibu yang bahagia, bukan?

Bentuk Apresiasi Diri
Mewujudkan mimpi adalah salah satu bentuk apresiasi diri Ibu sebagai seorang manusia. Setelah seharian penuh berkutat dengan pekerjaan rumah tangga, Ibu juga berhak memiliki waktu untuk memuaskan ambisi pribadi. Usaha dan perjuangan meraih mimpi bisa dikatakan sebagai self-reward atau bentuk apresiasi Ibu kepada diri sendiri, tanpa embel-embel sebagai istri ataupun ibu. Meskipun prosesnya tidak akan berjalan mulus, tetapi ada kepuasan tersendiri di dalam hati Ibu karena telah berani mencoba. Apalagi jika kerja keras tersebut membuahkan hasil yang baik, tidak hanya hati yang senang, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri Ibu.

Spread the positivity
Ada sebuah teori yang disebut ripple effect atau efek riak, dimana efek riak terjadi ketika gangguan awal ke sistem menjalar ke luar untuk mengganggu bagian yang semakin besar dari sebuah sistem. Ibarat air tenang yang dilempari sebuah batu, maka akan muncul riak-riak yang semakin meluas. Teori ini ternyata juga berlaku di kehidupan sehari-hari, dimana satu tindakan kebaikan akan mendatangkan kebaikan lainnya. Begitu pula dengan energi positif. Dengan semangat dan kerja keras Ibu dalam proses perjalanan mewujudkan mimpi, bukan tidak mungkin orang di sekitar akan terinspirasi, berusaha meniru, dan menyebarkan hal positif tersebut kepada orang di sekitarnya. Bayangkan jika hal ini menjadi sebuah efek domino yang dapat memberikan pengaruh baik bagi banyak orang, bahkan bagi orang yang tidak pernah Ibu kenal sebelumnya.

Mau besar ataupun kecil, yakinlah bahwa mimpi Ibu tetaplah berharga dan Ibu berhak untuk mewujudkan semua mimpi-mimpi. Meskipun terseok-seok, Ibu akan tetap menemui kebahagiaan dan kepuasaan di garis akhir karena telah berani untuk memulai dan menaklukkan rasa takut akan kegagalan. Yuk, Bu, mari kita mulai untuk mewujudkan mimpi! Berikan yang terbaik dan biarkan tangan Tuhan yang bekerja.

7 Likes

Terima kasih bu @Fathya untuk rekomendasi bacaanya, tulisan ini mengingatkan aku dengan sebuah kejadian yang pernah menimpaku ketika awal-awal merintis usaha. Dengan keadaan aku yang masih punya 2 anak balita, mungkin bisa dibilang nekat. Riweuh dan kerepotan? pasti aku alami. Hal itu disebabkan karena aku belum mengenal polanya. Diperjalanan menemukan pola yang tepat tersebut, aku sempat burnout dan curhat ke teman, dan sangat mengejutkan karena tanggapanya justru diluar harapan :sweat_smile: kata beliau sama persis seperti isi artikel diatas “lagian sih kamu udah tau punya 2 anak kecil, pake mau mulai usaha segala, mana nggak ada yang bantuin kan jadinya kamu gampang stress, udahlah fokus ke anak-anak aja biar nggak merasa bersalah terus”
Itulah tanggapan beliau, eh tapi mungkin bukan beliau nggak salah, perkatanya ada benarnya juga. Tapi mungkin harapan aku terhadap respon beliau ini terlalu tinggi :joy:
Gara-gara tanggapan itu aku jadi sering mempertanyakan diri sendiri, apa sih yang sebenarnya yang sedang aku lakukan? apa benar perkataan temanku tadi, sebaiknya aku berhenti saja?
Sampai akhirnya aku mengenal komunitas ini, aku yakin keputusan mempertahankan mimpiku untuk menjadi Ibupreneur adalah hal yang tepat.
Sekarang anak-anakku sudah mulai bisa bermain bersama, mereka sudah mulai mandiri, aku sudah punya waktu luang yang lebih untuk mewujudkan mimpiku.
Terima kasih Ibupunyamimpi, komunitas ini adalah apa yang aku cari selama ini, support system yang aku butuhkan selama ini :heart:

6 Likes