Case Study Program Volunteer IPM - Posisi Writer (Penulis)

Hai Ibu,

terima kasih banyak yaaa karena sudah mendaftar. Dan… selamat :confetti_ball:
Ibu sudah selangkah lebih dekat menjadi bagian dari Volunteer Ibu Punya Mimpi.

Ini adalah thread untuk Ibu posting jawaban dari:

Case Study Program Volunteer IPM

Posisi Writer (Penulis)

Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan jawaban ibu diposting pada thread RUMII yang sesuai dengan posisi Volunteer yang ibu pilih

  2. Ibu bebas menuliskan jawaban Ibu dalam format apapun, asalkan tetap mencerminkan jawaban dari 3 pertanyaan yang diajukan.

  3. Jawaban diposting di thread RUMII selambat-lambatnya hingga hari Jumat, 24 Juni 2022 pukul 23:59 WIB.

  4. Keputusan panitia bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat

Best of luck :four_leaf_clover:

Kita bersinar bareng di IPM ya bu :sparkling_heart:

Case study program volunteer Ibu Punya Mimpi

  1. Topik permasalahan pada artikel dengan Judul “Hai Perempuan, Kamu Tidak Sendirian: Beban Mental Menjadi Ibu berisi tentang “peran gender tradisional”. Topik tersebut membahas mengenai isu beban mental menjadi seorang ibu yang disebabkan oleh beberapa sebab (tidak imbangnya pembagian tugas antara suami-istri; Pemakluman laki-laki adalah kepala rumah tangga dan perempuan mengurus domestik; perempuan dianggap multitasking dan lebih sensitif) serta dampak beban mental berlebih bagi seorang ibu yang akan membahayakan rumah tangga (pasangan dan anak).

  2. Dari permasalahan di atas, menurut saya IPM dapat menjadi wadah edukasi dengan sasaran para suami istri atau generasi muda calon orang tua. Langkah awal dapat dimulai dengan edukasi mengenai peran gender yang setara dan memberikan berbagai pengetahuan dan pelatihan mengenai isu Kesehatan mental.

  3. Saya mendaftar volunteer menulis di IPM sehingga apabila saya terpilih menjadi volunteer, saya akan mengoptimalkan kesempatan yang sudah diberikan untuk membantu mengedukasi suami-isteri atau calon orang tua dengan tulisan. Fokus menulis pada hal-hal yang berhubungan dengan cara mengurangi beban mental seorang ibu. Pertama, saya akan menulis hal-hal yang berkaitan dengan peran gender (kesetaraan gender). Kedua, saya akan menulis mengenai komunikasi dengan pasangan untuk menciptakan kerja tim dalam mengurus rumah tangga. Ketiga, saya akan menulis mengenai Kesehatan mental orang tua.

3 Likes

3 Likes

Selamat Siang
Berikut saya kirimkan hasil study case saya
Afina Fauziyyah - Penulis

Terima kasih

3 Likes

3 Likes

Tugas ibu punya mimpi

Ratih Widayanti

Applicant Volunteer_Writer

Topik permasalahan yang dibahas pada artikel Hai Perempuan, Kamu Tidak Sendirian: Beban Mental Menjadi Seorang Ibu telah disebutkan dalam judulnya. Topik yang diangkat adalah beban mental ibu ( motherhood mental load ). Dalam artikel ini beban ini salah satunya disebabkan oleh perspektif gender tradisional. Contoh perspektif ini dapat dilihat dalam pembagian peran publik dan domestik yang belum berimbang, stereotip perempuan lebih multitasking, dan kurangnya edukasi peran lelaki dalam penikahan dan pengasuhan.

Project atau peran yang dapat diambil oleh IPM untuk turut berperan membantu menguraikan masalah tersebut salah satunya mengembangkan kegiatan yang telah ada lama platform IPM sendiri.

IPM merupakan platform untuk ibu-ibu untuk mencapai impiannya, secara khusus dalam lingkup bisnis. Salah satu bagian yang telah menjawab topik motherhood mental load adalah bagian mengembangkan diri sendiri. Dalam segmen tersebut banyak edukasi maupun kelas yang dapat diambil oleh para ibu untuk menemukan dirinya sendiri, menjadi lebih berdaya, mampu mengkomunikasikan kebutuhannya dengan lebih baik, dan lalu meraih mimpi-mimpinya. Hal ini sejalan dengan jargon yang ada di website IPM sendiri “menjadi Ibu adalah sebuah musim dalam hidup, akan tiba waktunya Ibu “comeback” mengejar mimpimu bersama sesama Ibu.”

Jika saya terpilih sebagai Volunteer di IPM, saya akan mengambil peran untuk mempromosikan IPM terutama segmen mengembangkan diri melalui tulisan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melakukan riset untuk mendukung kegiatan lainnya baik dalam pengembangan diri maupun bisnis. Riset tersebut dapat dituangkan menjadi artikel popular yang dapat dengan mudah dicerna oleh ibu lainnya. Bahkan lebih lanjut dapat bekerja sama dengan volunteer lainnya, misalnya dalam membuat content untuk mempromosikan kegiatan atau membuat kurikulum pembelajaran dalam topik tertentu.

Seperti kalimat terakhir dalam artikel

Hai perempuan, kamu tidak sendirian. Bicarakan dan bagilah beban ini, karena tidak mengapa mengaku diri letih. It doesn’t make you less of a mother .

Mari berkolaborasi…

3 Likes

Haloo, perkenalkan nama saya Fenni Watywiguna.

Posisi volunteer yang saya lamar : Penulis

Topik permasalahan

Kesehatan mental seorang Ibu yang seringkali terabaikan

Peran yang dapat diambil IPM :

  • Menjadi wadah teman seperjalanan Ibu dalam menjalani perannya
  • Menjadi wadah untuk Ibu terus bertumbuh dan berkembang, baik untuk mendukung perannya sebagai seorang istri, ibu dan pribadinya sendiri.
  • Membantu ibu untuk menyadari perannya sebagai ibu dan istri serta bagaimana melakukan peran-perannya tersebut. Suami dan istri merupakan partner hidup yang setara dengan perannya masing-masing. Bukan masalah adil tidak adil atau siapa yang mengerjakan lebih banyak.
  • Membantu ibu untuk memiliki mental yang lebih sehat
  • Mengembangkan karakter Ibu sehingga bisa mendidik anak-anaknya dengan lebih baik sehingga generasi berikutnya bisa memiliki fisik dan mental yang lebih sehat lagi

Project yang bisa diambil IPM :

Project ini bisa dibagi berdasarkan peran-peran IPM dalam mewujudkan Ibu sehat secara mental.

  • Memberikan pelatihan keterampilan/skill/pengetahuan untuk mendukung peran sebagai ibu, istri dan pribadi (selain kelas-kelas yang sudah ada di IPM, lainnya seperti kebutuhan nutrisi keluarga, simple cooking, pertolongan pertama di keluarga, psikologi anak, tumbuh kembang anak, psikologi suami/ayah)
  • Layanan konseling untuk Ibu2 yang memerlukan pemulihan
  • Webinar/sharing berkelanjutan bagaimana membentuk generasi selanjutnya (anak) agar lebih care dengan urusan domestic dan memiliki empati sehingga streoptipe masyarakat pelan-pelan bisa berubah dan anak pun terbiasa berkontribusi dengan urusan domestic.
  • Lebih jauh lagi mungkin bisa kolaborasi dengan komunitas lainnya atau IPM memiliki cabang lain untuk memberikan pembinaan pada calon pasutri. Agar mendapatkan gambaran mengenai realita kehidupan berumah tangga yang tidak melulu happy seperti cerita dongeng tapi juga bukan menakut-nakuti. Diharapkan dengan ini calon pasutri bisa lebih siap secara mental juga.

Peran yang saya ambil jika terpilih sebagai volunteer Penulis :

Membuat tulisan-tulisan yang mendukung ibu dalam menjalankan berbagai perannya, menyemangati Ibu dan menginsipirasi Ibu agar terus bertumbuh.

“Teruslah belajar sepanjang hayat maka dirimu akan terus bertumbuh”
:sunglasses: :sunglasses: :sunglasses:

1 Like
  1. Topik permasalahan pada artikel studi kasus yang di berikan adalah tentang kesehatan mental seorang Ibu. Katherine Ellison mengatakan, tugas seorang Ibu --pemeliharaan yang berulang-ulang, tuntutan multitugas dan emosi yang tanpa akhir-- yang dikombinasikan dengan rangsangan hormon yang kuat dan jutaan pengalaman sensorik, membentuk ulang otak Ibu, membuatnya menjadi organ yg lebih kompleks. Dalam satu waktu, Ibu dapat memikirkan dan mengupayakan berbagai hal kebutuhan keluarganya, tanpa henti, setiap hari. Tentu hal ini yang membuat Ibu kelelahan secara fisik dan mental. Kurangnya berbagi peran dan komunikasi dengan pasangan juga seringkali memperburuk keadaan Ibu.

  2. Hadirnya IPM dengan program-programnya sangat menjadi support sistem Ibu. IPM bisa mengangkat pengalaman, kisah-kisah Ibu, serta edukasi tentang kesehatan mental yang bisa menggerakkan dan memotivasi Ibu.

  3. Jika saya terpilih menjadi volunteer IPM, saya akan berupaya menulis kisah-kisah Ibu, berbagai artikel edukasi, dan program-program IPM yang bisa memotivasi Ibu. Karna keajaiban Ibu yang termotivasi tidak hanya bisa memberdayakan dirinya, namun keluarga dan lingkungannya.

1 Like

Selamat siang…
Perkenalkan sy Dyana Ika Sari dengan posisi volunteer yang sy lamar sebagai penulis…

Berikut adalah jawaban case study :

  1. Topik permasalahan
  • menjadi seorang ibu, beban tanggung jawab besar dan melelahkan. Setiap hari berkutat dengan segala perintilan mulai dari hal kecil hingga besar terkait anak, suami, rumah dan rumah tangga. Isi kepala penuh dengan apa, mengapa, bagaimana dalam menyeleseikan segala kebutuhan dan permasalahan tsb.
  • ibu yg notabene seorang perempuan, terbiasa dengan menghandle segala macam persoalan, kerumitan yang ada di rumah belum lagi jika ibu jg bekerja. Didikan dalam masyarakat terkait seorang anak perempuan yg nantinya akan menjadi seorang istri dan ibu yg serba bisa baik dalam rumah tangga maupun pekerjaan begitu melekat seakan kecacatan sedikit pun tidak bisa di tolerir.
  • tekanan dan kurangnya pemahaman terhadap beban seorang perempuan, istri dan ibu menjadikan rentannya seorang wanita mengalami depresu dan kehilangan jati diri.

Peran IPM dalam case ini:

  • dpt menjadi sebagai konselor/konsultasi terkait permasalahn para ibu bisa untuk pasangan maupun pribadi
  • dpt menjadi sebagai wadah bersama ibu2 lain untuk bisa menyampaikan keluhan dan mencari solusi agar ibu bisa tetap menjalani adanya ketidaksempurnaan dengan baik dan dapat terus belajar dan memperbaiki diri.
  • sebagai wadah untuk berbagi pengalaman tentang masalah maupun solusi dalam menjalani kehidupan sehari-hari
  • memberikan sharing ilmu, bisa melalui webinar, workshop atau kegiatan lain. Yg dpt menambah wawasan ibu.
  1. Peran yg sy ambil dalam case study
  • memberikan wadah untuk berbagi pengalaman tentang masalah maupun solusi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
  • sebagai penulis, sy akan banyak memberikan sharing ilmu-ilmu atau tips-tips berdasarkan hasil riset, maupun dri hasil mendengar beberapa keluhan dari teman2.

Terima kasih atas kesempatanya

1 Like