Ibu dan Haknya Bermimpi

Saya sudah memikirkan masak-masak, bahwa resign adalah keputusan terbaik dalam hidup. Banyak pertimbangan yang sudah saya ambil. Berharap saya mampu mengatasi permasalahan pasca resign . Nyatanya masalah baru timbul dari pertanyaan sepele yang cukup manusiawi. “Kok, hidup gue gini-gini aja sih?”

Sampai suatu hari saya menemukan sedikit pencerahan dari teman lama. Bahwa kita sebagai ibu rumah tangga yang stay at home harus mencari hobi di luar urusan domestik. Tentu saja untuk menjaga kewarasan dan menjadikan kita tetap berdaya. Setidaknya, waktu tidak habis untuk scrolling media sosial yang malah bikin insecure saja.

Hingga sampai di suatu titik bahwa faktanya saya punya mimpi masa kecil yang terkubur karena rutinitas kerja. Agak mencengangkan juga karena mimpi bisa terkubur dan bangkit di kala usia tak lagi muda. Ketika banyak prioritas yang sedikit banyak harus tersisihkan. Ketika saya sudah menjadi menjadi ibu.

Mimpi ibu. Dua kata yang serasi untuk menyatukannya. Saya percaya bahwa kita masih makhluk individu meskipun sudah berumah tangga dan mempunyai anak. Kita masih punya hak dan kewajiban atas diri kita sendiri. Tentu saja tanpa mengesampingkan kebutuhan keluarga atas kita.

Kita berhak bahagia atas diri kita sendiri. Yang artinya kita berhak untuk mempunyai mimpi. Kita berhak mengubah mimpi menjadi sebuah kenyataan.

Usia dan status bukanlah sebuah hambatan. Walaupun tentu saja usaha yang kita lakukan akan sedikit banyak berbeda dengan pribadi yang masih lajang. Setidaknya ini terjadi pada diri saya sendiri. Betapa perubahan status memberi cara pandang yang berbeda dalam berpikir mengenai mimpi.

Setiap melangkah, ada saja pikiran tentang urusan domestik yang menggelayuti. “Nanti gimana ya, kalau…” Terlalu banyak yang dipikirkan sehingga fokus untuk meraih mimpi ini mudah terpecah. Namun, satu yang cukup mengguatkan saya. Bahwa kita mampu menggendalikan persepsi negatif. Kemungkinan yang belum terjadi dan keraguan untuk mencoba.

Mimpi ibu bisa menjadi besar. Tapi, bisa juga gagal. Bisa tak tercapai. Hanya saja kita tidak akan pernah tahu hasil akhirnya. Yang perlu kita lakukan adalah melakukan hal yang terbaik yang bisa untuk mengusahakan mimpi.

Setiap orang berhak punya mimpi, termasuk ibu. Selamat bermimpi dan mewujudkannya untuk menambah energi baru dalam status ibu!

4 Likes