Halo Ibu @marisa & Ibu @Zantia
Terima kasih untuk waktunya
Yang ingin saya tanyakan :
Idea mapping itu dimulai dari mana sih Bu? apa saja hal yang harus ada dalam idea mapping ?
Apakah Idea mapping itu dimulai dari 1 ide atau boleh dari beberapa ide?
3.Idea mapping itu dilakukan saat awal memulai bidnis saja atau ada fase2 untuk memperbaharui idea mapping.
Idea mapping, saat launching sebaiknya kita keluarkan 1 produk hero dulu atau beberapa produk supaya user ada pilihan?
Talk to user, Ada istilah marketing “Menjual sisir kepada orang botak”. aku penasaran bu, bagaimana ya cara yg tepat berbicara kepada user yang masih skeptis dengan solusi yg kita berikan lalu tertarik mau mencoba? Aku suka jadi ga pede sendiri setiap kepikiran ini.
Bagaimana menentukan strategi jangka panjang sudah tepat atau belum utk bisnis kita dgn memakai ide2 yg sudah di mapping?
Waktu bicara ke calon user yg bertanya detil & kritis, bagaimana menyikapinya ketika kita tdk punya informasi yg dia minta? Bagaimana bernegosiasinya?
Talk to user virtual dgn posting namun tdk ada respon dari mereka apakah tdk apa2? Kita hanya berikan awareness dulu kira2 sampe berapa lama? Dan kapan kiranya bisa opening bisnisnya?
Idea mapping itu seperti yang ada pada pembelajaran hari Senin kemarin, dimuali dari awal kita mau bikin bisnis bu. Kita tulis semua ide yang mau kita eksekusi seperti apa. Sebenernya yg harus ada adalah ide sendiri dan dalam bentuk yang bisa ibu mengerti dan jelas untuk Ibu sendiri.
Kata mapping itu sendiri berasal dari banyak hal yang berserakan namun dicari benang merahnya. Nah, jadi Ide itu bisa datang darimana saja dan banyak bentuknya. Cuma Ibu mencari Ide mana yang Ibu paling banyak kesempatan bisnisnya dan memang sesuai dengan passion Ibu.
Sebenernya dengan berjalannya bisnbis, akan timbul banyak Ide baru. Bisa dari strategi marketing, pembaruan product atau menambah jenis product baru. Tapi semua itu memang harus ditulis, jadi tidak berdasarkan intuisi belaka, tapi ada data dan kebutuhan yang bisa untuk di eksekusi.
Nanti itu sebnernya akan diajarkan lebih lanjut di kelas Marketing, tapi kalau aku bisa jelaskan dengan simple akan seperti ini biasanya fasenya bu:
Awareness (Ini saat orang tahu tentang brand Ibu)
Consideration (Ini saat edukasi terjadi dan mereka mulai pikir2 untuk beli product Ibu)
Action (Ini saat mereka akan mengambil keputusan untuk beli/tidak product Ibu)
Untuk meyakinkan User beli, itu tidak hanya satu langkah bu. Tapi ibarat mau tanam pohon, kan harus tanam seed-nya dulu yaa baru akan tumbuh menjadi pohon yang ad abuahnya. Harus sabar bu dan diedukasi; Apa value yang Ibu beri untuk mereka.
Karena mereka akan beli solusi/value Ibu bukan beli iklan belaka.
Untuk pertama launching sebaiknya ada Product Hero-nya bu, yang lebih di highlight agar komunikasinya tidak bikin bingung. Tapi kalau Ibu punya product lainnya juga ditampilkan aja, jadi pembeli punya pembanding untuk product Ibu.
Nah, ada beberapa target Market yang bisa kita targetkan untuk product kita. The lowest hanging fruit adalah orang yang tanpa kita tawari atau edukasi susah2 juga pasti akan menggunakan product kita. I
Ini adalah tipikal target market yg menginspirasi kita untuk bikin product untuk mereka. Jika user masih skeptis yang bisa dilakukan adalah mengedukasi “apa yang terjadi jika mereka tidak menggunakan product ini”, tapi jika kalau mereka mencoba namun memberikan feedback buruk - Ibu harus kembali lagi mengingat, siapa yang menjadi main target market Ibu.
Ingat yaa bu, tidak semua orang akan menjadi target market kita.
Untuk strategi bisnis itu alangkah baiknya juga memnag fleksible bu, mengikuti dengan apa yang terjadi pada market. Jadi disesuaikan aja jangka pendek dan panjang. Kalau tiba2 ditengah jalan bikin bisnis sekiranya ada ide yang dulu pernah ditulis dan cocok untuk di eksekusi ya silahkan saja bu. Semuanya itu kembali ke ibu.
Kalau aku biasanya bilang, “Wah, pertanyaan bagus. Aku belum ada jawabannya nih sekarang. Nanti aku whatsapp yaa kalau ada” - jadi memang jujur aja bu ke calon usernya. Mereka juga tidak berharap kalau kita sebagai penyedia jasa itu sempurna. Tapi menanggap kalau kita itu manusia juga, malah mungkin nanti bisa jadi teman dengan calon user ibu.
Terkadang bisa dicek dulu bu, apa pertanyaan yang dilontarkan sudah bikin mereka mengerti untuk menjawab. terkadang mereka tidak mau jawab karena tidak mengerti pertanyaannya bu.
Terima kasih Buuu… utk poin 2 saya setuju dgn Ibu. karena kita jg ga bisa tau semua informasi kan yaa…
Btw Bu nanya lagi, kira2 baiknya strategi utk opening store/launching tuh kapan ya bu? Apa di target pake tanggal, apa nunggu respon followers nambah atau gimana bu? Apa ikut2 hype kaya 9.9 gitu?
Kalau Online store bisa langsung buka aja bu, di test dulu. Kalau normal penjualan seperti apa, test semuanya dulu bu. Malah lebih enak kalau test saat belum terlalu hype, jadi bisa fokus di customer service yang ditingkatkan. Bikin pelanggan senang untuk beli kedua kali.
Kalau offline, banyak banget yang harus dipertimbangkan dari mulai situasi ekonominya dan trend ke arah mana. Jadi banyak check list yang harus dipertimbangkan untuk ini bu.
Online Bu, di Instagram sudah buka dan mulai posting, belum bener2 jualan sih bu. Masi soft selling hehe. Sama saya buka penjualannya lewat marketplace juga utk memudahkan user cek stok dan harganya.
Makasih bu masukannya~~
Oiya bu, utk strategi pricing kira2 gimana ya bu utk nentuin harga? Apa disamakan dgn harga pasar? Saya masih agak2 awam utk masalah operational gini, maaf ini kayanya out of topics ya hehe
Bu kalau kaya bisnis saya (jual beli tanah) kan membuat user sampai utk action membeli kan butuh waktu yang lebih lama. jadi harus beberapa kali follow up. Apakah kalau follow up ada “seni-nya” karena pertimbangan saya lebih ke etika nya *hihi…jadi bingung Bu
Hai bu, untuk jual beli tanah itu ada seninya sendiri betul bu aku setuju. Tapi yang paling penting, jadikan calon customer Ibu itu teman, jadi mereka percaya sama Ibu. Mereka harus bisa terbuka apa pertimbangan mereka untuk beli/tidak beli, alasannya kenapa.
Bisa ditanya juga untuk apa alasan mereka beli tanah, untuk investasi long term atau short term?
Ada beberapa developer tanah yang menawarkan untuk monetisasi tanah juga bu, dari mulai tanam tanaman di tanah tersebut, sampai rental tanah untuk bikin properti. Upscale harga.
Jadi mindset Ibu, jangan langsung jualan. tapi: Jadi teman dulu, mereka harus cerita tentang tujuan mereka beli tanah - cari informasi untuk bantu mereka ambil keputusan - mau mereka beli tanah atau belum tapi tetap menjalankan hubungan baik.
Karena aku percaya untuk orang yg tertarik beli tanah, jika belum saat ini kemungkinan besar mereka AKAN membeli atau merekomendasikan Ibu ke teman mereka yang mau invest di tanah.
Baik Bu,
Deep insight banget
menjadikan user sebagai teman dan melihat oppurtunity lain utk monetisasi tanah.
Makasi Bu ilmunya, maaf ya Bu kalau masih bertanya hal-hal yang basic bgt,