Lima Fakta Manfaat Bermain Bersama Anak (nomor Empat tak disangka!)

“Kita bisa lebih mengenal seseorang dengan bermain selama satu jam daripada berbincang selama setahun” -sering dikaitkan dengan PLATO


Siapa yang telah jadi orang dewasa tetap senang bermain? Saya ikut acungkan jari tinggi-tinggi untuk satu ini deh hihi. Rasanya bermain merupakan kebahagiaan hampir semua individu, umumnya dikaitkan pada anak-anak. Sebagai ibu, ternyata saya menikmati privilege dari peran ini. Salah satu privilege yang saya nikmati adalah bisa masuk arena playground bersama anak. Bermain perosotan, mandi bola, atau bahkan susun balok sederhana saja itu cukup menyegarkan diri. Meski tak bisa dipungkiri jika tubuh kurang olahraga, maka P3K harus keluar (koyo, balsem, dkk) setelah bermain hehehe.

Bermain yang terlihat seperti hanya hal yang “main-main” sebenarnya adalah hal yang serius bagi kesehatan anak dan juga orang tua loh, Bu. Secara kasat mata, kita melihat anak itu sedang berlari mengejar temannya, tapi ternyata dalam kegiatan tersebut ada yang sedang dipelajari anak. Wah belajar sambil main? Itu merupakan salah satu manfaat bermain pada anak yang umum diketahui. Tapi masih ada hal lain yang didapat dari bermain.
Yuk kita simak beberapa manfaat besar dari bermain:

1. Sarana belajar sekaligus terapi
Sudah menjadi hal lumrah bagi kebanyakan dewasa menganggap dunia anak-anak adalah bermain. Dari dunia ini ternyata anak-anak belajar banyak hal yang ia perlukan saat dewasa kelak yang tak bisa ia temukan di dunia maya dengan mudah. Dengan bermain, anak belajar mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus, sekaligus ketrampilan sosial, dengan mendorong kerja sama. Ini gunanya memudahkan anak agar bisa memecahkan masalah secara kreatif dan berfikir kritis. Bermain membantu anak, baik secara verbal ataupun nonverbal untuk memproses hubungan dan pengalaman yang sulit sehingga mereka tidak “bertingkah” karena kesulitan tersebut.
asian-japanese-family-has-breakfast-home-asian-daughter-pick-play-bread-laughing-smile-with-parents-while-eating-corn-flakes-cereal-milk-bowl-table-modern-kitchen-morning_7861-2262

2. Menjadi lebih bertenaga dan muda
Sebagai buibu yang sekarang memiliki kesempatan bisa ikut masuk di playground. Rasanya memang menyenangkan bisa menikmati waktu bermain. Memenuhi tangki cinta pribadi sehingga bisa lebih fresh pikiran. Ada sebuah pernyataan yang menggelitik dan mengamini apa yang saya rasakan tadi, yakni;

“Kami tidak berhenti bermain karena kami menjadi tua; kita bertambah tua karena kita berhenti bermain." - George Bernard Shaw

Jadi tak heran ya bu, anak-anak kadang terlihat seperti manusia yang baterainya tak pernah habis.

3. Sarana mengenal seseorang
Ibupreneur ada tidak yang memiliki ingatan masih kecil yang terkadang lewat ketika kita memikirkan sesuatu? Saya pribadi saat mendengar kata bermain langsung teringat masa-masa sering main berbagi jenis permainan, seruuu sekali. Siapa yang tidak kenal permainan monopoli? Waah rasanya dulu tuh bangga banget bisa beli blok A semua. Sedangkan teman yang mengincar akan melakukan siasatnya bagaimana bisa merebut blok milik saya tadi. Ternyata dari bermain ini kita bisa melihat bagaimana seseorang menyelesaikan masalah, atau bahkan menciptakan siasat. Tak disangkapun ada yang bisa jadi beneran musuhan setelah main bukan?

mother-little-daughter-playing-together-park_1150-6016

4. Meredakan stress
Dengan bermain, tubuh kita terpicu untuk mengeluarkan hormon yang bertugas untuk menciptakan rasa bahagia dan nyaman yakni, endorfine. Ternyata proses ilmiah ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, tapi juga terjadi pada orang dewasa. Dengan adanya proses tersebut, manusia menjadi lebih kreatif dalam menghadapi permasalahan. Tak heran saat pandemi Covid-19 lalu, saat tinggi-tingginya infeksi, terlansir kabar banyak anak yang menjadi stress karna tak memiliki waktu tuk bermain bebas.
happy-young-asian-family-play-together-couch-home-chinese-mother-father-child-daughter-enjoying-happy-relax-spending-time-together-modern-living-room-evening_7861-2316

5. Menciptakan bonding

“Anak-anak tidak butuh mainan yang banyak. Mereka butuh kehadiran orangtuanya.”

happy-asian-young-family-having-fun-laughing-moving-into-new-home-japanese-parents-mother-father-smiling-helping-excited-little-girl-riding-sitting-cardboard-box-new-property-relocation_7861-2290
Pernah mendengar kedua kalimat tersebut, Ibupreneur? Iya, nyatanya, anak-anak bisa tertawa sangat geli hanya ketika memasang wajah lucu padanya. Bermain dengan menyelami dunia anak ternyata menciptakan serta memperkuat bonding orang tua dan anak. Pilihlah permainan yang minim media, seperti bermain petak umpat, atau bisa juga bermain siram air. Beradalah penuh dengan permainan yang ada tanpa ada gangguan kerja atau gawai. Melihat dari eye to eye merupakan kunci dalam permainan yang menyenangkan.

Wah banyak juga yaa manfaat bermain yang ternyata juga dibutuhkan oleh orang dewasa. Pastikan Ibupreneur menyiapkan waktu bermain dengan anaknya ya. Selain meningkatkan bonding, Ibupreneur tentunya juga membantu tubuh menjadi lebih sehat bugar dan muda. Wah anti-aging yang mengasikkan ya bu!

Yuk jadwalkan main bersama anak!

3 Likes