Mom Productivity Hacks: Delegasi adalah Solusi

Pernah nggak sih, bu, merasa seperti punya pekerjaan 24 jam nonstop tanpa jeda? Dari beberes rumah, antar-jemput anak, nemenin belajar, sampai hal-hal kecil kayak bayar tagihan, semuanya ada di tangan ibu! Apalagi kalau ibu juga bekerja atau punya bisnis? Wah, tambah panjang lagi daftarnya!

Nggak heran kalau banyak ibu merasa kelelahan fisik dan mental. Sebuah penelitian dari Talkspace menemukan bahwa 42% ibu bekerja mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi karena harus membagi waktu antara rumah dan pekerjaan. Lebih parahnya lagi, 64% ibu mengaku tidak punya waktu satu jam pun untuk diri sendiri dalam 24 jam terakhir, ada aja hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan.

Di sisi lain, banyak ibu merasa harus melakukan semuanya sendiri. Padahal, multitasking itu bukan solusi, loh, bu! Menurut penelitian University of London dalam Independent, multitasking bisa menurunkan IQ sampai 5 poin dan bikin produktivitas turun hingga 40%! Bukannya makin efektif, yang ada malah tambah stres dan gampang lupa.


Sumber: giphy.com

Delegasi adalah Kunci, Bukan Lepas Tangan!

Kalau ibu ingin tetap produktif tanpa burnout, delegasi adalah jawabannya. Beberapa pekerjaan yang bisa didelegasikan antara lain urusan rumah, sekolah anak, belanja dan keperluan sehari-hari, bahkan urusan kantor maupun bisnis.

Tapi kenapa masih banyak ibu yang ragu buat mulai delegasi?

  • Nanti hasilnya nggak sesuai ekspektasi” → Takut cucian nggak bersih, masakan nggak seenak buatan sendiri, kerjaan kantor berantakan, dll.
  • Kok ga enak ya kalau nggak dikerjain sendiri, kaya ada yang salah” → Padahal, mendelegasikan tugas bukan berarti ibu malas, tapi justru cara pintar untuk menjaga keseimbangan hidup!
  • Nggak tahu harus mulai dari mana” → Mulai dari tugas kecil dulu, bu, misalnya belanja bahan makanan online atau cuci baju di laundry.

Penelitian dari A.V. Whillans dkk. menunjukkan bahwa orang yang mendelegasikan tugas-tugas kecil lebih bahagia dan punya lebih banyak waktu buat hal-hal yang mereka anggap penting.

Virtual Assistant: Asisten Ibu Modern

Kalau nggak ada yang bisa bantu di rumah, Virtual Assistant (VA) bisa jadi penyelamat! Menurut laporan There is Talent, permintaan VA meningkat 35% dalam beberapa tahun terakhir karena makin banyak orang yang sadar bahwa delegasi bisa menghemat waktu dan tenaga.

Lalu, apa saja yang bisa dibantu oleh VA?

  • Mengatur jadwal keluarga (jadwal dokter, kegiatan sekolah anak, pertemuan penting, sampai perpanjangan dokumen.)
  • Administrasi keuangan (Pembayaran tagihan listrik, cicilan, biaya sekolah anak, pencatatan keuangan rumah tangga.)
  • Belanja kebutuhan rumah (Cari promo terbaik, pesan barang, dan atur pengiriman)
  • Membantu pekerjaan atau bisnis (Cek email, input data, riset online, sampai handle media sosial bisnis)


Infografis tentang Layanan Virtual Assistant

Dengan menyerahkan tugas-tugas ini ke VA, ibu bisa menghemat 13-15 jam per minggu! Waktu tersebut lebih worth it untuk istirahat, me time, atau momen berkualitas bareng keluarga.

Kesimpulan: Ibu Nggak Harus Ngurus Semua Sendiri!


Sumber: giphy.com

Daripada memaksakan diri jadi “supermom” yang akhirnya capek dan stres, lebih baik fokus ke hal yang benar-benar penting. Coba mulai delegasikan satu atau dua tugas kecil, dan lihat perbedaannya. Lebih ringan, lebih tenang, lebih bahagia. Karena ibu yang bahagia, adalah kunci keluarga yang bahagia!

Siap mulai delegasi hari ini, bu?
.
.
.
.
.

Sumber:

Marañón, Osiris. “Virtual Assistant Statistics 2025: Insights and Trends.” There is Talent, 13 Januari 2025, https://thereistalent.com/virtual-assistant-statistics-insights-trends/. Diakses pada 15 Maret 2025.

Talkspace. “Mental Health of Working Mothers.” Talkspace Business, https://business.talkspace.com/articles/mental-health-of-working-mothers. Diakses pada 15 Maret 2025.

The Independent. “Multitasking Parents: How the Mental Load of Raising Children Is Affecting Mothers.” The Independent, 13 Maret 2025, https://www.independent.co.uk/life-style/multitasking-parents-children-b2573916.html. Diakses pada 15 Maret 2025.

Whillans, A.V., et al. “Buying Time Promotes Happiness.” Proceedings of the National Academy of Sciences, vol. 114, no. 32, 2017, pp. 8523-8527, https://doi.org/10.1073/pnas.1706541114. Diakses pada 15 Maret 2025.