Ngobrol Seru bersama Sekolah Murid Merdeka

Halo Buibu! Apakabar? Semoga semua baik dan sehat yaaa!

Pada hari Kamis 22 Oktober 2020 kemarin, Ibu Punya Mimpi diajak sharing oleh Sekolah Murid Merdeka tentang “Mendampingi Anak Belajar Tanpa Gusar” bersama dengan Ibu Inspiratif lainnya.

Dan ada Ibu @Dian yang mewakili Ibu Punya Mimpi :heart_eyes:
Kita tonton rekaman ulang sharing session kemarin, yuk!

Disini ya buu:

3 Likes

Makasi Mba @Zantia utk sharingnya :innocent:

2 Likes

Bu @Dian kereennn sekalii!

Ya ampun, mau bikin resume kelupaan terus.

Jadi dengan adanya pandemik yang mewajibkan semua anak semua tingkat pendidikan School From Home banyak yang harus segera adaptasi ya Buibu.
Baik dari ekosistem pendidikan yakni: rumah, sekolah, pemangku kebijakan (pemerintah).
Di situ juga ada tantangan yang dihadapi termasuk bagaimana melakukan pembalajaran jarak jauh namun tetap efektif, terserap, ada rasa gembira dan menyenangkan. Dimana bisa mengantarkan anak untuk tetap jadi mastery (memberikan support dan wadah akan apa yang anak minati).

Selain itu, semua pihak dalam ekosistem pendidikan itupun perlu seiya sekata, tidak ada yang saling menyalahkan di sini. Karena semua mengalami hal sama saat harus menghadapi school from home ini. Sekolah dan rumah harapannya punya kemitraan dan hubungan yang baik. Komunikasi, Value yang sama, serta trust dari kedua belah pihak.

Bagaimana seorang ibu bisa tetap waras di tengah kesibukan dan juga menemani anak School from home:

  1. Tetap aktualisasi diri Bu, kalau bisa ada wadah dan tempat curhat tempat temu para ibu seperti komunitas.
  2. Ibu ibarat teko, kalau ingin memberi cinta, maka isi dulu tangki cintanya. cari kegiatan apa yang ibu bisa menyerap energi cinta untuk mengisi tangkinya tersebut.
  3. we have learn to unlearn, iya pendidikan zaman kita dulu udah beda sama sekarang. Beberapa kesempatan kita diharuskan untuk belajar dengan melepaskan ilmu yang dulu mungkin udah ngga sesuai lagi kalo diimplementasikan saat ini.
  4. Adanya school from home, eksposur kemampuan anak jadi terlihat di depan orang tua lain. kerap adanya mompetion (kompetisi antar ibu), memaksa anak untuk bisa seperti teman-temannya. Jadi stop membanding-bandingkan anak. Percaya bahwa anak kita punya cara belajar dan kemampuannya yang mungin unik dengan yang lainnya.
  5. konsistensi dan istiqomah
  6. saling support dari semua pihak, baik dari sesama ibu, baik dari keluarga (suami).

Mungkin itu kurang lebih resumenya ya.
Semoga pandemik ini segera berakhir. karena bagaimanapun anak-anak membutuhkan bertemu dengan teman-teman dan gurunya, berinteraksi secara langsung. dan proses belajar menjadi menyeluruh.

Salam,
Dian

4 Likes