Sudahkah Peduli Dengan Diri Ibu? Ulasan Buku Harvard Business Review Working Parents Series: Taking Care of Yourself

Selama membaca buku ini, banyak menyadarkan diri bahwa selama ini kurang peduli dengan diri sendiri.

Bagaimana mungkin menjalankan peran sebagai orang tua dengan baik tetapi masih ada perasaan tidak nyaman dengan diri sendiri?

Hal yang ngena banget ketika awal membaca buku ini adalah hadiah paling berarti bagi anak itu bukan seberapa banyak mainan dan fasilitas yang diberikan tapi KEHADIRAN ORANG TUANYA ketika sedang membersamainya. Hadir secara fisik maupun jiwanya, memperhatikan dan merespon segala gerak-gerik anak, memberikan apresiasi atas apa yang dilakukannya, itulah hal yang membuat anak-anak berbinar pertanda bahwa dia bahagia.

Tak dapat dipungkiri bahwa parenting adalah tugas yang luar biasa, membersamai anak dan mendampinginya memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, seringkali Ayah dan Bunda yang bekerja merasa bersalah ketika lebih banyak waktu untuk bekerja daripada waktu bersama anak-anak, merasa bersalah jika tak sadar membentak anak akibat tekanan tugas di kantor.

Adanya buku ini benar-benar menjawab segala kegelisahanku selama ini, dan menyadarkanku untuk

"Yuk realistis, tinggalkan perfectionist dan sering-seringlah peduli dengan dirimu sendiri"

Setiap membuka halaman di buku ini mengajakku untuk mengecek kembali sejauh mana diri ini peduli dengan diri sendiri dan membuat komitmen apa saja yang mau dilakukan dalam rangka peduli dengan diri. Karena ketika “diri sendiri terawat, maka akan mudah untuk merawat orang lain”.

Hal-hal yang Ibupreneur bisa coba lakukan agar bisa enjoy dalam menjalankan peran sebagai enterpreneur dan juga peran sebagai Ibu adalah sebagai berikut:

1. Mulailah Membuat List Kegiatan Berdasarkan Value yang Dianut

Adanya value, akan membuat Ibupreneur lebih mudah untuk memilah-milah kegiatan yang benar-benar akan dilakukan. Karena tak dapat dipungkiri begitu banyak aktivitas di rumah dan kerjaan di kantor yang membuat orang tua terjebak pada rutinitas yang tidak membuat dirinya bermakna.

Adanya value juga, akan memudahkan Ibupreneur untuk fokus mengasah hal-hal yang ingin dikuasai dalam waktu dekat.

2. Merutinkan Aktivitas Sederhana yang Membuat Ibupreneur Merasa Bahagia

Buatlah coretan yang berisikan apa yang Ibupreneur sukai, hal apa yang mampu membuat tangki bahagia Ibupreneur terisi, kemudian dari coretan itu tentukan aktivitas sederhana yang bisa Ibupreneur lakukan dalam waktu 5-10 menit. Jangan lupa jika sudah menentukan aktivitas sederhana tersebut, komunikasikan pada support system terdekat misalnya suami atau orang tua. Sampaikan hal besar apa yang akan didapat jika Ibu melakukan ini, agar orang-orang sekitar Ibupreneur memahami bahwa aktivitas sederhana ini sangat Ibu butuhka untuk merecharge diri Ibu. Nah jangan lupa juga untuk tanya hal yang sama pada pasangan ya Bu, karena ayah juga perlu waktu untuk merecharge energinya

3. Rutin Olahraga

Dalam buku ini dijelaskan ada penelitian bahwa dengan merutinkan olahraga akan meningkatkan produktivitas baik itu di kantor maupun di rumah. Ibupreneur bisa melakukan olahraga Ibupreneur sukai yang sekiranya sesuai dengan kondisi ibu saat ini.

4. Tinggalkan Perfectionist

Seringkali diri ini dipusingkan karena ingin mencapai kesempurnaan, padahal kalau diselami anak-anak itu tidak meminta kita menjadi orang tua yang sempurna buat mereka, tapi mereka menginginkan orang tuanya bahagia ketika membersamainya.

5. Belajar untuk Memaknai Kejadian dari Sudut Pandang yang Memberdayakan

Tentunya jika dihadapi sebuah kejadian yang dirasa itu adalah sebuah kegagalan, maka Ibupreneur akan dihadapkan ke dalam dua pilihan, memaknai kejadian itu sebuah kegagalan yang terus akan terjadi sepanjang hidup, atau memaknai kejadian tersebut sebagai pembelajar untuk diambil hikmahnya untuk melangkah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Latihlah diri menjadi pribadi yang mudah untuk “move on” dari setiap kejadian yang menghampiri

6. Perbesar Rasa Syukur

Coba digali kembali, selama hidup lebih banyak yang membuat diri merasa sengsara atau justru banyak hal yang membuat diri ini bahagia? Secara sistem kerja otak, memang otak manusia itu akan lebih menghafal hal-hal yang tidak baik, maka jika dikatakan mengingat 1 kegalalan perlu 3 rasa syukur untuk mengimbanginya. Maka mulai sekarang yuk jadilah detektif kebaikan untuk diri sendiri maupun orang lain

7. Jika perlu istirahat, istirahatlah Bu!

Usahakan untuk mengistirahatkan diri jika tanda-tanda kelelahan sudah mulai terasa. Jangan terlalu mem-push diri sendiri hingga mengabaikan jam tidur Ibupreneur. Ingat bahwa ada hak tubuh kita untuk istirahat dari segala rutinitas yang dilakukan.

Semoga dengan adanya beberapa insight yang didapat dari buku ini, Ibupreneur menemukan pola kegiatan yang membuat diri Ibupreneur bermakna dan bahagia. Karena anak yang bahagia tumbuh dari orang tua yang bahagia.

Bagi Ibupreneur yang kebingungan bagaimana langkah konkret untuk mulai peduli dengan diri sendiri, buku ini recomended banget.

4 Likes

membaca ulasan ini rasanya pingin banget langsung aku sampaikan ke ibu ku untuk bisa menerapkan value2 dan insight dari buku ini buu :slightly_smiling_face:

rasanya kalau “istirahat” itu masih sangat sulit buat ibu ku karena banyak perasaan bersalahnya *jadi curhat :laughing:

1 Like

Buuu makasih yaa insight nya ngena banget!

Jujur dengan “memaksakan” waktu untuk olahraga, ikutan challenge baca dari #BincangBukuIbupreneur, dan tidur HARUS 8 jam sehari bikin aku merasa batre ku lebih penuh dalam menjalani semua peran, termasuk dalam menjadi Ibu. Nggak gampang memerangi rasa bersalah pas baru memulai kebiasaan-kebiasaan self-care ini memang ya Buu, tapi rewardnya pun ngga kaleng-kaleng ih ternyataa :stuck_out_tongue_closed_eyes: