Saya sudah 3 hari tidak mandi
Latar belakang saya mungkin mirip dengan ibu-ibu yang sedang membaca yaitu seorang ibu yang diamanahkan untuk membersamai jiwa-jiwa baru di dunia yaitu anak.
Baik dari pengalaman pribadi atau informasi dari media massa, peran ibu sebagai manajer rumah tangga yang memastikan kebutuhan seluruh anggota keluarga tercukupi memang telah lama melekat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari struktur otak perempuan yang memiliki Corpus Collosum atau saluran penghubung antara otak kiri dan kanan yang lebih tebal hingga 30% sehingga perempuan lebih mampu mengerjakan berbagai hal sekaligus/multitasking dibanding laki-laki. Hal ini menjadi modal yang baik ketika seorang perempuan telah menjadi istri dan ibu. Tak hanya berperan sebagai pendamping suami secara fisik maupun mental, seorang ibu juga memiliki peran menjadi lingkungan sosial pertama bagi anak sejak dilahirkan.
Namun, modal ini apabila tidak didukung oleh harta yang paling berharga (selain keluarga) justru akan berbalik menyerang para Ibu. Harta tersebut adalah kesehatan, baik itu kesehatan fisik ataupun mental.
“Ya, Terus Hubungan sama Gak Mandi Apa, Dong?”
Selama menjadi ibu, ada kalanya kita enggan melakukan kegiatan dasar seperti makan atau mandi, baik karena lelah atau malas. Tidak masalah apabila kita enggan melakukannya sekali-sekali, namun apabila dilakukan selama lebih dari 1-2 hari , maka hal tersebut patut diberikan perhatian dikarenakan terdapat beberapa ciri seseorang memiliki gangguan kesehatan mental, yaitu:
1. Kehilangan Ketertarikan pada Lingkungan dan Pasangan
Perasaan cuek, datar, hambar, jenuh, atau kehilangan mood terhadap pasangan dan lingkungan sekitar.
2. Pola Tidur yang Terganggu
Orang dengan indikasi gangguan kesehatan mental akan kesulitan untuk tidur di malam hari atau bisa saja menghabiskan waktu tidur lebih banyak.
3. Kurang Berenergi
Mudah merasa lelah dan kurang berenergi dalam melakukan berbagai aktivitas, bahkan aktivitas dasar seperti makan dan mandi.
4. Kecanduan Media Sosial
Peningkatan dalam penggunaan media sosial menjadi upaya yang dilakukan untuk mengalihkan rasa ketidaknyamanan yang dirasakan.
5. Tidak Bisa Mengontrol Emosi
Mudah menangis dan marah tanpa alasan yang jelas di depan anak atau suami.
“Apakah Sudah Menemukan Penyebab SayaTidak Mandi?”
Gangguan kesehatan mental persis seperti gangguan kesehatan fisik, perlu diberikan perhatian agar tidak semakin kronis. Apabila Ibu-Ibu mulai merasa ada yang kurang nyaman dengan diri Ibu, Ibu dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Burn Out = Jalan Kaki
Salah satu tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah keluar rumah dan berjalan kaki, terutama ketika masih ada matahari. Untuk awal-awal, cukup 10-15 menit dan belum perlu setiap hari. Ketika sudah terbiasa, intensitas dapat ditingkatkan.
2. Marah = Bernyanyi
Apabila tidak suka/dilarang, dapat menyesuaikan dengan ajaran agama/kepercayaan masing-masing atau bisa diganti dengan berteriak apabila memungkinkan. Intinya adalah mengeluarkan suara dengan keras.
3. Cemas = Bernapas
Bernapas secara sadar, baik itu meditasi, deep breathing, powerful breathing, atau sesederhana berhenti dari seluruh kegiatan dan menyadari tarikan nafas di hidung.
4. Malas = Mandi
Titipkan bayi pada orang terpercaya atau letakkan bouncer di depan pintu kamar mandi atau berikan screen time sebentar pada toddler, lakukan apapun agar bisa mandi paling tidak 5-10 menit. Saya pribadi biasanya akan menyalakan music dengan kencang di kamar mandi untuk menarik minat mandi.
5. Overthinking = Menulis
Tulislah apapun yang lewat di kepala, bahkan dapat dilakukan ketika menemani anak yang sedang menggambar atau melukis. Uraikan kekusutan kepala dan jangan dibaca sampai kegiatan penulisan selesai. Saya pribadi, apabila kepala sudah sangat penuh, akan menulis di aplikasi Notes pada handphone.
Setelah 3 hari tidak mandi dan berdiam diri di kamar, saya sudah mandi dan beraktifitas kembali. Ibu sangat boleh beristirahat dan menikmati lelah agar dapat berdiri kembali, bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Sumber:
- Makarim, dr. Fadhli Rizal. (2022). Kenali Ciri-Ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga. Diakses pada Kenali Ciri-Ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga
- Salsabila, Amira. (2023). 7 Ciri-ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga, Bisa Jadi Bunda Salah Satunya!. Diakses pada 7 Ciri-ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga, Bisa Jadi Bunda Salah Satunya!