Yuk Nyontek Writing Habit dari Penulis Atomic Habits, James Clear hingga Haruki Murakami!

Tahu dong Bu, penulis New York Times Best Selling Book berjudul Atomic Habits? Ternyata karyanya telah banyak dimuat di New York Times, The wall Street Journal dan CBS This Morning. James Clear bukan hanya seorang penulis lho ibupreneur, melainkan merangkap sebagai seorang pembicara, sekaligus business owner. Siapa sangka di masa lalunya ia mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan dirinya kehilangan karier sebagai pemain baseball. Melalui usahanya dalam memperbaiki habit sehari-hari, dirinya mampu bangkit dan kembali ke trek kariernya sebagai pemain baseball bahkan hingga didapuk menjadi salah satu All-American Academic Team. Clear kemudian membagikan rahasianya dalam membentuk kebiasaan baik yang tentunya membuahkan hasil yang sebanding, hingga lahirlah buku Atomic Habits.


Credit to Bryan Collins, www.forbes.com

Apabila kita cermati kebiasaan para penulis hebat seperti Dan Brown, James Clear, Haruki Murakami dan penulis hebat lainnya, semuanya memiliki nilai kesamaan. Proses dari mereka bukan siapa-siapa hingga menjadi penulis hebat berawal dari menetapkan kebiasaan yang baik dalam keseharian mereka. Proses tersebut membuat mereka mampu memformulasikan kiat sukses menjadi seorang penulis. Apa sih kira-kira Writing Habit dari para suhu ini?

1. Menciptakan kebiasaan menulis setiap harinya

Sepakat dong Bu, habit yang perlu dibentuk oleh penulis adalah menulis secara konsisten. Bagi penulis pemula langkah kecil untuk memulai sangatlah berarti, misalkan mengalokasikan 10-15 menit setiap harinya dengan jadwal yang teratur untuk menulis apapun yang ada di pikiran kita. Pada minggu berikutnya durasi per harinya dapat diperpanjang menjadi 2x lipat selama seminggu. Begitu seterusnya di minggu-minggu selanjutnya. Keteraturan jadwal terkait dengan pukul berapa kita mengalokasikan waktu untuk menulis dan kapan harus berhenti. Sehari saja absen menulis maka akan menimbulkan peluang distraksi habit. Penulis sekelas Dan Brown dan Haruki Murakami misalnya menghabiskan 3-6 jam untuk menulis. Kita sendiri sudah konsisten menulis berapa jam per hari ya Bu?
Konsistensi dalam menulis harus dijaga meskipun sedang tidak ada inspirasi. Bagi penulis hebat, inspirasi itu bukan dicari, melainkan diciptakan melalui sebuah proses disiplin. Kebanyakan dari penulis sukses selalu mengantongi notes kecil untuk menuangkan ide apapun yang mereka peroleh di tengah-tengah aktivitas harian mereka.

2. Familiar dengan riset
Aktivitas riset penulis bertujuan untuk mengumpulkan sumber referensi sebagai data untuk bahan menulis meliputi buku, artikel, essay, wawancara pihak terkait atau brainstorming sekalipun. Robert Greene yang terkenal dengan Law of Power biasa membaca 300-400 buku untuk 1 topik yang ingin ia tulis. Bagaimana dengan kita yang masih newbie ini ya ibupreneur?

3. Menciptakan ruang yang nyaman untuk mengalirkan ide
Kebanyakan orang, inspirasi lebih mudah didapat ketika berada di tempat yang sunyi. Namun ada juga yang lebih suka bekerja di coffee shop dengan headset memutar lagu kesukaan. Berbeda dengan E.B. White, penulis terkenal dari Charlotte’s web yang lebih menyukai keriuhan sebagai zona nyaman dia untuk menghasilkan tulisan. Beginilah quote ekstrim darinya:
“Penulis yang mencari kondisi ideal untuk menulis akan mati tanpa meninggalkan goresan 1 katapun di atas kertas”.
Nah, ibupreneur harus mengenali diri ya, lebih cocok berada di lingkungan kerja yang seperti apa?

4. Menjaga stamina tubuh

Aktivitas menulis cenderung menuntut fisik kita duduk berlama-lama. Tetapi jangan sampai lupa ya ibupreneur untuk tetap berolahraga. Otak kita akan bekerja secara optimal apabila tubuh berada dalam kondisi prima. Penulis British Charles Dicken contohnya berjalan sejauh 12 miles selain untuk sarana olahraga juga untuk mendapatkan inspirasi dalam menulis. Olahraga juga diharapkan memperbaiki kualitas tidur penulis dan melancarkan aliran darah terutama ke otak. Haruki Murakami juga rutin menyisipkan aktivitas olahraga lari/berenang setiap harinya di tengah agenda rutin lainnya. Terkesan membosankan ya ibupreneur rutinitas serupa seumur hidup? Tentu tidak, menurutnya repitisi inilah yang memudahkan dirinya memperbaiki kualitas hidupnya dan segera menyadari jika ada luput.

Nah, bagaimana ibupreneur? Siap untuk mengekor habit para senior hebat di atas kn?

Referensi:

2 Likes