3 Alasan Ibu Wajib Digitalisasi Bisnis Sebelum 2021 Berakhir

Sebelumnya Ibupreneur sudah tahu belum sih apa itu Digitalisasi Bisnis?

Digitalisasi bisnis merupakan proses mengubah komunikasi, interaksi, dan segala hal yang berkaitan dengan bisnis menjadi digital. Dengan kata lain para pelaku usaha beralih dari sistem konvensional menjadi virtual.

Lalu seperti apa sih perkembangan bisnis digital di Indonesia?

Dilansir dari data McKinsey and Company untuk tahun 2019, Indonesia menduduki urutan pertama sebagai negara yang mengadopsi ekonomi secara digital lho, bahkan menurut hasil riset United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menunjukkan selama pandemi beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan volume belanja di platform digital hingga 65%. Namun sayangnya sampai dengan Agustus 2021, baru 23,9 % pelaku UMKM yang telah melakukan digitalisasi bisnis.

Bagaimana dengan bisnis Ibupreneur nih?

Apa sudah beralih dari konvensional ke digital?

Sebelum 2021 berakhir, ada baiknya Ibupreneur mempertimbangkannya. Berikut adalah alasan kenapa Ibupreneur harus memulai digitalisasi bisnis

1. Pertumbuhan Transaksi Digital di Indonesia terus meningkat pesat

Seperti yang kita saksikan selama pandemi ini, banyak sekali kegiatan bertransformasi menjadi digital. Bahkan seperti yang sudah disebutkan diatas, menurut hasil riset UNCATD ( United Nations Conference on Trade and Development) , peningkatan volume belanja di platform digital mencapai 65%. Hal ini menjadi peluang yang sangat besar bagi para Ibupreneur untuk ikut bersaing di platform digital

2. Menjangkau audience yang lebih luas

Konsumen saat ini lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Mulai dari bekerja, belajar, hingga berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Fakta tersebut mendorong kita sebagai pelaku usaha untuk peka terhadap perubahan pola perilaku ini dalam rangka mendukung performa penjualan. Maka dari itu, dibutuhkan inovasi untuk masuk ke dunia digital. Langkah awal yang bisa diambil Ibupreneur adalah dengan memanfaatan teknologi smartphone untuk membuka akses. Seperti mendaftarkan usaha Ibupreneur di e-commerce dan melakukan promosi di social media , seperti facebook , twitter , dan instagram . Dengan demikian Ibupreneur bisa menjangkau audiens yang lebih luas

3. Menekan biaya operasional

Teknologi bisa membantu para pelaku usaha menekan biaya operasional. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan social media dan berbagai macam aplikasi atau sistem perangkat lunak yang dapat menunjang kegiatan bisnis.

Sebagai contoh, kita bisa menekan biaya operasional dengan membuka toko secara online, mengelola keuangan bisnis dengan aplikasi finance yang sudah banyak tersedia saat ini, bahkan ada sebuah aplikasi perangkat lunak yang dapat membantu kita membuat laporan rekapitukasi penjualan.

Melansir dari serangkaian acara Festival Mimpi Ibu (FEMPI) 2021 yang diselenggarakan oleh komunitas Ibu Punya Mimpi, berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang bisa Ibupreneur unduh melalui smartphone untuk menunjang bisnis yang Ibu kelola

a. Gostore

GoStore merupakan sebuah platform baru yang ditawarkan Gojek untuk keperluan pembuatan toko online

Beberapa fitur yang ditawarkan GoStore diantaranya :

  • Tampilan yang dirancang untuk pemesanan lewat handphone

  • Dapat dihubungkan dengan Facebook dan Instagram

  • Satu katalog terpusat, jual di banyak tempat

  • Lengkap dengan pembayaran GoPay dan kartu debit/kredit

  • Tersedia metode pengiriman yang menjangkau seluruh Indonesia

  • Jaminan transaksi selalu aman

  • Dilengkapi laporan penjualan harian

  • Dapat pencatatan dan laporan stok

Untuk saat ini, Ibupreneur bisa mengakses penuh semua fitur tanpa biaya aktivasi dan langganan, alias gratis bu! Menarik sekali bukan?

b. Opaper

Opaper juga merupakan asisten digital untuk membuat toko online. Beberapa fitur unggulan dari Opaper diantaranya :

  • Bisa menghitung ongkos kirim

  • Mengirim faktur

  • Melacak status pesanan

  • Merekap data pemesanan

c. Bank jago

Untuk para pelaku bisnis UMKM mungkin sangat setuju jika salah satu kendala yang sering ditemui adalah bagaimana cara mengatur dan memilah antara keuangan bisnis dan keungan pribadi. Jika iya Ibupreneur bisa lho menggunakan fitur yang ada pada aplikasi Bank Jago.

Aplikasi Bank jago dirancang sebagai aplikasi financial yang bersifat personalized . Dengan aplikasi ini Ibupreneur bisa menggunakan fitur apllikasi sesuai dengan kebutuhan Ibu.

Salah satu fitur yang sangat menarik dan akan sangat berguna untuk Ibupreneur adalah fitur “ Kantong ”, yang mana fitur tersebut bisa membantu ibupreneur mengatur keungan dalam beberapa Kantong terpisah. Dengan begitu ibu bisa memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis (contoh : mengatur budgeting, mengatur gaji karyawan, dll)

Nah itu dia bebeberapa aplikasi yang bisa menunjang bisnis digital Ibupreneur. Dengan menggunakan beberapa aplikasi di atas, Ibupreneur bisa menghemat waktu, biaya, dan energi karena sebagian pekerjaan bisa dilakukan oleh aplikasi tersebut. Seperti mengatur budgeting , memproses pesanan pelanggan, cek ongkos kirim, bahkan rekapitulasi data penjualan. Sangat membantu bukan?

Bagaimana Bu? Sudah tertarik belum untuk digitalisasi bisnis ibu? Yuk segera digitalisasi bisnis ibu sebelum 2021 berakhir!

Atau bisnis Ibu sudah go digital? Jika iya sharing dong pengalaman Ibu selama menjalani bisnis digital supaya Ibupreneur yang lain ikut termotivasi. Sharing juga ya aplikasi atau software apa saja yang Ibu gunakan selama ini!

5 Likes

Ibuu <3 Makasih untuk tulisannya yah <3

Waah cakeep, enaknya tinggal di era digital deh semua serba mudah aksesnya dan relatif murah. Ramah Ibu juga, asikk… makasihhh buu :star_struck:

Sungguh mencerahkan, thank ya Bu :smiling_face_with_three_hearts: :star_struck: