Haloo Ibuu!
Selamat datang di online course Artikel Editorial. Pada topik ini silahkan buibu gunakan untuk bertanya ataupun berdiskusi bersama tutor kita, yaitu Bu @debbyarifin
Selamat berproses Buu
Haloo Ibuu!
Selamat datang di online course Artikel Editorial. Pada topik ini silahkan buibu gunakan untuk bertanya ataupun berdiskusi bersama tutor kita, yaitu Bu @debbyarifin
Selamat berproses Buu
Bu @debbyarifin, boleh ga source itu berupa hadits atau ayat Al-Qur’an? Apa harus wawancara or data kredibel Bu?
Hai bu @debbyarifin . Adakah referensi link/web untuk mencari data akurat untuk sumber data artikel editorial? Dan bolehkah kita mengambil data wawancara yang dilakukan orang lain sebagai sumber data? Seperti mengutip wawancara di sebuah media/majalah/video.
Halo ibu @Pipit94 sebenarnya tidak ada masalah ya jika kita mengambil atau mengutip hadits serta ayat Al-Qur’an. Namun, hal ini bisa juga menjadi blunder dan tidak kredibel jika hadits atau ayat Al-Qur’an ini ditafsirkan dengan tidak tepat, misalkan kita sebagai penulis menafsirkan sendiri padahal kita tidak memiliki kapabilitas sebagai ahli kitab atau ahli tafsir. Solusinya adalah kita bisa melakukan wawancara dari orang yang memiliki ilmunya (ulama, ahli kitab, atau ahli tafsir) atau mengutip buku maupun website keagamaan yang kredibel. Terima kasih
Hai bu @Jellyjelia, aku coba jawab pertanyaannya satu persatu ya
Terima kasih
Thankyou, Bu @Jellyjelia
Udah mewakili pertanyaan yang ini
Makasih banyak Bu @debbyarifin atas penjelasannya
Dear Bu @debbyarifin yang baik, Saya punya pertanyaan, apakah perlu mencantumkan referensi atau rujukan bacaan/studi/artikel yang digunakan dalam penyusunan tulisan di bagian akhir, Bu?
Terimakasih
Jika kita membuat artikel tentang tokoh tertentu apa harus selalu mendapatkan izin baik lisan maupun tertulis?
Bu @debbyarifin apakah boleh bu artikel editorial itu di selipkan foto atau gambar yang sesuai bu?