Ibu mana sih yang gak emosi kalo lagi capek-capeknya pulang kerja, lihat rumah berantakan ditambah cucian piring numpuk? Atau, udah masakin 6 menu berbeda, tapi anak tetap saja GTM? Rasanya pengen auto ngereog ya Bu?
Apa Itu Emosi?
Daniel Goleman (2002) mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi yang ditunjukan dari rangsangan dari luar. Emosi tidak hanya berwujud negatif, melainkan dapat berupa ekspresi positif, seperti tersenyum atau tertawa. Menurut Wedge (1995), emosi akan menjadi semakin kuat bila diberi ekspresi fisik. Sebagai contoh, seseorang yang sedang marah kemudian mengempalkan tangan kemudian membentak-bentak dan memaki, maka sesungguhnya itu tidak mengurangi amarahnya. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk mengetahui rangsangan seperti apa yang dapat memantik emosi negatif.
Bagaimana Menyikapi Emosi Ibu?
Setiap manusia pasti memiliki emosi sebagai sifat dasar. Emosi bukanlah hal yang harus ditakuti atau dihindari. Emosi justru harus dikenali agar bisa dikendalikan. Sebelum dapat mengendalikan emosi, kita harus kenal dulu nih Bu sama diri kita. Seperti materi ākembali Mengenal Diriā yang disampaikan oleh Bu Fathya Artha bahwa mengenal diri dapat dimulai dari hal-hal yang kecil seperti mengenali apa makanan kesukaan, apa film/musik/series kesukaan ibu, tempat tujuan impian Ibu, serta apa hal yang paling bisa membuat ibu senang. Namun, dalam hal mengenali emosi, ibu perlu tahu, apa hal yang bisa dan mudah memantik emosi ibu dalam seketika?
Dilansir dari lenlung.com , satu trik yang dibagikan oleh Teh Ari, relawan Rangkul, untuk menahan agar emosi negatif tidak tersalurkan dengan salah adalah menggunakan kata khusus. Kata khusus ini digunakan sebagai tanda agar anggota keluarga yang lain, anak-anak dan suaminya menghindar saat ia terserang emosi negatif dan bukan karena mereka. Kata khusus yang ia gunakan adalah Tibet . Kata khusus ini merupakan strategi untuk mengenali emosi negatif agar tidak diluapkan secara keliru, khususnya kepada keluarga sebagai orang-orang terdekat Ibu.
Rangkul adalah sebutan untuk relawan Keluarga Kita. Keluarga Kita sendiri merupakan platform digital yang bergerak di bidang pendidikan keluarga. Keluarga Kita mengajak sekaligus membantu seluruh keluarga untuk sama-sama terlibat dalam pengasuhan anak dan pendidikan keluarga. KeluargaKita yang memiliki tagline āMencintai Lebih Baikā memiliki visi untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang belajar dan berdaya agar anak Indonesia tumbuh bahagia, mandiri dan cerdas. Rangkul memfasilitasi sesi belajar baik melalui daring maupun offline. Cuss kepoin Instagram @keluargakitaid dan @rangkulkeluargakita untuk tahu informasi lebih lanjut ya Bu!
Manajemen Emosi dan Mimpi Ibu
Sebagai individu, tidak dapat dipungkiri bahwa Ibu juga memiliki kebutuhan aktualisasi diri. Meski telah berstatus sebagai istri dan ibu, Ibu tetap berhak untuk bermimpi kok Bu! Jangan ragu untuk memulai mimpi meski banyak orang bilang sudah terlambat. Tidak ada kata terlambat bagi ibu untuk mengejar mimpi meski kondisi sebagai Ibu kadang membuat ibu tersandung. Lalu, apa kaitan antara mengatur emosi dan jalur ibu meraih mimpi?
Dikutip dari pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjajaran, manusia dibekali dengan berbagai kecerdasan, salah satunya adalah kecerdasan emosional atau yang juga dikenal dengan EQ (Emotional Quotient). Kecerdasan emosi berperan penting dalam kehidupan sosial dan bagaimana Ibu berinteraksi dengan orang lain. Lima elemen kecerdasan emosi antara lain self awareness, self regulation, motivation, empathy, dan social skill.
Menurut buku Grit yang ditulis oleh Angela Duckworth, seorang psikolog kenamaan, menunjukkan bahwa rahasia untuk pencapaian yang luar biasa bukanlah bakat, tetapi perpaduan istimewa antara hasrat (passion) dan kegigihan (perseverance) yang ia sebut āketabahanā (grit). Empat hal yang dimiliki orang-orang yang merupakan teladan dalam hal ketabahan, yaitu minat, kapasitas untuk terus berlatih, tujuan dan harapan.
Seperti yang telah dipelajari, untuk membuat goal dalam materi Individual Development Plan oleh Ibu Ridha, self awareness memegang peranan sangat penting. Oleh karena itu, manajemen emosi ibu berkaitan erat dengan jalan ibu dalam meraih mimpi. Jadi, sudah siap melanjutkan mimpi Ibu tanpa ngereog kan Bu?