Bangun rutinitas menjadi penulis dari kutipan kata Para Sastrawan

“Aku lebih takut dengan seseorang yang memegang pena (penulis) daripada prajurit yang bersenjata lengkap.” – Napoleon Bonaparte.

Menulis adalah kegiatan yang memadukan kreativitas, ekspresi, dan keahlian berkomunikasi. Bagi moms yang bercita-cita menjadi penulis, cara menjadi penulis pastinya penting diketahui. Cara menjadi penulis bisa dimulai dari menerapkan kebiasaan-kebiasaan kecil, loh, moms. Berikut ada beberapa kebiasaan yang bisa diikuti berdasarkan dari beberapa kutipan oleh sastrawan dunia.

  1. Menulis dari hal-hal sederhana

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalamn dan perasaanmu sendiri.” - J. K. Rowling

image

Mulailah dengan menulis tentang hal-hal sederhana seperti menulis diary kegiatan harian moms, atau hanya sekedar mencurahkan perasaan moms hari ini. Atau bisa juga dengan menulis langsung ide-ide atau inspirasi yang muncul segera. Ya, mulai dari membawa note atau memanfaatkan handphone kita untuk menyimpan catatan-catatan berharga kita dimanapun dan selalu sedia disaat ide-ide baru muncul.

  1. Perbanyak membaca

“Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis.” – Stephen King

image

Naah…kalo ini memang harus karena menulis dan membaca itu satu kesatuan yang utuh ya, moms. Menurut Tarigan, H.G (2008) dalam bukunya yang berjudul Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa menyatakan bahwa antara menulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Seseorang mampu menulis dengan baik karena adanya pengetahuan yang didapat dari membaca. Ia juga menyatakan bahwa secara tidak sadar seseorang telah memperoleh banyak pengetahuan, pengalaman bahkan ilmu dari bacaannya.

Orang yang sering membaca, kemampuan berbahasanya dapat berkembang melebihi rata-rata yang dimiliki orang kebanyakan, loh. Proses membaca merupakan awal dari seseorang mengekspresikan dirinya melalui tulisan.

  1. Luangkan waktu untuk menulis

“Dimana pun saya meneukan tempat untuk duduk dan menulis, di situlah rumah saya.” – Mary Tall Mountain

image

Luangkanlah waktu untuk menulis di sela-sela kegiatan moms yang padat, ya. Tapi, moms juga harus komitmen dengan waktu luang ini dan menjadikan kegiatan yang konsisten sehingga memaksimalkan produktivitas moms.
Buatlah jadwal tetap untuk menulis, misal dalam setiap hari setiap jam berapa atau setiap setelah kegiatan apa, atau mungkin seminggu 4 kali setiap hari apa di sela kegiatan apa. Jadwal ini akan memudahkan kita untuk terus konsisten menulis tanpa terlewat jadwal.

  1. Tentukan target kata setiap menulis

“Jika ditanya, ‘Bagaimana kamu menulis?’ saya akan menjawab, ‘satu demi satu kata’.” – Stephen King

image

Moms, dengan menargetkan kata akan menstimulasi ide kita dalam mencurahkan pikiran kita ke dalam tulisan. Tidak perlu dengan target yang besar, pasti terasa berat. Cukup dengan moms memulai dari target 300 kata perhari, misalnya. Itu akan terasa sulit bagi kita sebagai pemula, tapi jika ini menjadi rutinitas, maka ini akan sangat baik untuk keahlian menulis moms, karena moms akan terbiasa menulis dengan target kata 300 per hari.

Selain itu, dengan membangun kebiasan menentukan target kata ini akan mempermudah moms jika ingin menulis sebuah cerita dengan panjang 1000 kata, maka moms dapat mem-break down tulisan dalam 500 kata per hari, maka cerita moms dapat selesai dalam waktu 20 hari.
Menentukan target kata dalam menulis dapat membiasakan diri moms dan terampil dalam menulis.

  1. Lakukan konsisten

“Syarat untuk menjadi penuli ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis.” – Kuntowijoyo

image

Naaah…yang terakhir ini menurut saya pribadi sepele tapi sulit. Hayoo…siapa yang setuju dengan saya? Tapi, kita tetap harus ingat tujuan mimpi kita apa, jadi kita tetap harus berlatih konsisten untuk mengahasilkan hasil yang maksimal ya, moms.

Nah, itu semua beberapa rutinitas yang bisa kita bangun untuk menjadi seorang penulis yang handal. Semoga bermanfaat dan good luck ya, moms!

“Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan.” – Bambang Trimansyah.

1 Like