Mandeg produktif, pernahkah ibu mengalaminya?
Ketika mengakhiri hari dengan pede-nya berniat besok akan mengerjakan ini dan itu di sela atau setelah kegiatan rutin tapi realitanya hanya 20-30% saja terlaksana, rasanya tuh gimana gitu…
Ketika suami dan anak-anak sudah berangkat kerja dan sekolah, saat-saat sepi begini akhirnya kembali ke kamar untuk rebahan sambil pegang hp buka e-commerce, youtube, nonton film, media sosial atau nge-game.
Gadget..!! yaa… itulah penyebabnya…!!
Kita sudah mengetahui efek positif dan negatif gadget
Keranjingan gadget bukan hanya terjadi pada anak-anak, tapi banyak ditemukan pada orang dewasa termasuk Ibu.
Mungkin sulit melepaskan keranjingan gadget ini kalau tidak ada kegiatan-kegiatan yang memaksa untuk dikerjakan.
Untuk itu cobalah membuat jadwal kegiatan harian yang sifatnya WAJIB dikerjakan.
Jangan lupa memberi “reward” atas pencapaian dan “punishment” (sanksi) untuk ke-wanprestasi-an.
Coba yuuk membuat Checking List kegiatan harian …!
-
Catat kegiatan rutin, misal : ibadah, menyiapkan sarapan, makan siang dan makan malam keluarga, mengantar anak sekolah, membereskan rumah, mencuci baju dan sebagainya.
-
Catat dan sesuaikan kegiatan terjadwal non rutin, misal : ke dokter gigi, rapat orang tua, arisan, belanja bulanan dan lainnya.
-
Catat rencana kegiatan pengisi waktu senggang sesuai dengan kesenangan dan kemampuan, misal : mengganti media tanaman hias, membaca, menulis artikel, fotografi dan lainnya.
-
Tandai checking list setiap malam sebelum tidur atau setelah kegiatan terjadwal hari ini selesai.
Untuk menghindari bersentuhan dengan Hp atau gadget lain, sebaiknya buatlah checking list secara tertulis dalam bentuk table atau buku rencana.
Percayalah, dengan menulis manual memori kita akan otomatis terisi atas apa yang telah kita tulis atau paling tidak bila kita lupa kita tinggal buka lagi “primbon” nya.
“ NO PAIN , NO GAIN “
Sangatlah manusiawi bila kita menginginkan “reward” atas apa yang sudah kita lakuan, namun kita juga harus bisa menerima “punishment” sebagai konsekuensi atas ketidakdisiplinan kita.
Nah, untuk menunjang keberhasilan pengisian checking list, kita bisa gunakan penilaian dengan cara :
-
Tentukan nilai/poin untuk semua kegiatan yang terdapat pada checking list yang kita buat sesuai dengan tingkat kesulitan kegiatan tersebut.
Bila kegiatan terlaksana maka poin akan ditambahakan (misal : +1) dan jika tidak terlaksana poin akan dikurangan (misal -1) -
Tentukan nilai yang bisa ditukarkan dengan reward yang sesuai dengan keinganan.
Untuk bentuk punishment rasanya sudah cukup dengan pengurangan nilai saja, tapi jika mau menambahkan punishment sebagai media pecut kita, boleh juga. -
Akumulasi nilai/poin yang didapat di akhir Minggu atau bulan.
Kelihatannya mudah ya…
Kita coba dari diri kita sendiri dulu atau bisa juga bareng-bareng lakukan dengan anak-anak kita.
Jadi seperti kata pepatah “ sekali merengkuh dayung, 2-3 pulai terlampaui”.
Dengan komitmen yang kuat, perlahan tapi pasti kita akan menjadi lebih produktif.
Bonding dengan anak-anak kita jadi lebih baik lagi, karena akan terjadi sering komunikasi,
Dan secara perlahan anak-anakpun lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Sekarang Ibu sudah siap untuk produktif lagi, kaan…??