Hey Ibupreneur,
Waktu mengajukan diri untuk ikutan review buku Company of One, ekspektasi aku adalah untuk menantang pengertian aku dalam menjalankan bisnis.
Background aku adalah Marketing di high-growth startups, dari hampir satu dekade lalu aku selalu ditantang untuk bisa mencapai growth yang lebih dari target yang ditetapkan company tersebut. Jadi pengertian dan kebiasaan untuk membangun company yang punya tujuan growth sangat kental banget di darah aku (cie… )
High-growth startups adalah bisnis yang baru diluncurkan dengan goal untuk membesarkan user (pengguna) product dari mereka. Biasanya belum mencapai profit sudah menghabiskan jutaan dollar untuk membangun bisnis ini. Nah kalau sudah begini, waktu habis untuk kerja.
Namun di buku ini, Pak Jarvis bilang:
“Resists and questions some forms of traditional growth, not on principle, but because growth isn’t always the most beneficial or financially viable move.”
Langsung aku ditantang untuk mempertanyakan ulang arti kata “Growth”. Ketika kita bikin bisnis, pasti langsung tercantum juga mimpi-mimpi dalam diri kita untuk bisnis yang akan kita bangun. Namun ternyata arti kata Growth ini bisa beragam juga tergantung dari kita sebagai entrepreneurs. Sangat penting untuk kita terus kembali ke alasan kenapa kita bikin bisnis ini diawal.
Ketika Starbucks diluncurkan, target dari mereka adalah anak muda yang keren, namun karena ternyata banyak potensi bisnis yang bisa didapatkan, tiba-tiba mereka meluncurkan banyak product yang tidak sesuai dengan visi awal mereka. Disini Starbucks belajar bahwa menjadi besar belum tentu lebih baik.
Jika ibupreneur ingin bisa sukses menjalankan prinsip dari Company of One, menurut pak Jarvis berikut ini adalah karakter yang perlu dimiliki:
- Bisa terus teguh bertahan. Tidak bisa dipungkiri jalan menjadi ibupreneur pasti bakal tidak semudah bekerja dengan tim besar dan modal besar.
- Otonomi dan kontrol penuh terhadap perusahaan, dari mulai waktu kerja sampai target penjualan per tahun.
- Lebih cepat, karena tidak perlu repot birokrasi dalam mengambil keputusan
- Simplicity, harus lebih simple dalam berproses jika dibandingkan company yang lebih besar.
Inti terpenting untuk Ibupreneur dalam buku ini menurut aku adalah: Bikin life-goal dan life-style yang ingin ibu jalani, lalu bikin bisnis untuk mendukung ibu mencapai Life-goal tersebut.
Untuk aku pribadi, keluarga yang aku bangun sangat mengedepankan kebebasan untuk ber-traveling dan juga bisa mengajarkan anakku Computer Science setiap hari. Untukku, membangun waktu kerja dan target yang sesuai dengan hidup yang mau aku jalani sudah cukup.
Paling penting menjalani bisnis dengan hati, jadi tidak terasa kalau kita lagi bekerja. Waktu bisnis selalu mengikuti target kita. Banyak banget pasti yaa bu tantangannya, apalagi ketika membangun company of one ini. Makanya penting banget untuk kenal dengan passion ibu, tapi seperti kata Pak Jarvis, bahkan dengan passion kita harus praktikal juga.
Dibuku ini dibahas juga mengenai cara untuk lebih praktikal menjalani bisnis berbasis Company for One ini. Jika ibu tertarik, aku sangat menyarankan sekali untuk membaca buku ini dan mempertanyakan:
- Arti Growth untuk Bisnis ibu itu apa?
- Apakah Life Goal ibu sudah sesuai dengan bisnis yang sedang ibu bangun?
Yuk sharing dibawah ini,