Bermimpi Dengan Mata Terbuka

Mari Bermimpi Dengan Mata Terbuka

Sebelum lempar cheesecake kau kutangkap, yuk yuk duduk dulu.

Duilah buk…kadang tidur aja kagak inget mimpi. Nah ini, mimpi kok matanya kebuka?

Sabar bu…tahan tahan…

Memiliki mimpi kadang mudah kadang susah. Bisa saja saat jalan ke mall, kita pengen tas, sepatu, baju baru dan langsung kepikiran mau A B C biar bisa kebeli tanpa riweuh ngurangin jatah jajan anak.

Pas balik ke rumah, liat dapur jadi ruang main, ruang main berantakan…buyar sudah semua pengen yang tadi menerpa di mall. Pengen bisa kedip dan semua beres rapi teratur.

Tentang mimpi, keinginan, cita, asa dan harapan ini, ada beberapa video yang menarik untuk kuta simak.

Video pertama dari pak simon sinek (https://simonsinek.com/). Video ini sebenarnya video 12 tahun lalu tapi masih relate banget loh buibu. Bahkan bukunya pun sudah ada dari tahun 2009.

Pada video berdurasi 17 menit tersebut, Pak Simon bercerita tentang bagaimana para pemimpin menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Walaupun video ini berjudul tentang pemimpin, tapi ada beberapa hal yang dapat kita pelajari untuk membangun mimpi kita sendiri.

Mengambil contoh wright bersaudara, Simon menceritakan betapa kedua saudara tersebut bersungguh-sungguh untuk membangun pesawat. Mereka berusaha keras bahkan membiayai pembuatan pesawatnya sendiri. Saat pesawat buatan mereka berhasil terbang, dunia bahkan tidak tahu. Menurut Pak Simon, dunia baru tahu beberapa hari kemudian. Tapi, sejarah yang ditinggalkan bisa kita gunakan hingga sekarang. Apa yang memungkinkan hal ini terjadi?

Rumus yang ditemukan oleh Simon tentang orang-orang yang sukses dalam menjalani mimpinya sampai menginspirasi orang lain adalah MEMULAI DENGAN MENGAPA (Start With Why). Wright bersaudara memulai membangun pesawat dengan cita-cita mengubah pola transportasi dunia. Membuat peluang baru bagi manusia. Setelah mengetahui alasan tersebut, wright bersaudara baru mencari jalan (How) untuk meraihnya dan menghasilkan produk (what) yang berguna.

Hal ini sebenarnya didukung oleh kondisi tubuh kita. Pengaturan tingkah laku kita, diatur oleh otak yang disebut limbik. Otak limbik ini berkaitan juga dengan perasaan tapi tidak mengatur tentang bahasa. Bila kita mengetahui alasan mendasar untuk melakukan suatu kegiatan atau mengejar mimpi, otak limbik akan memerintahkan kita untuk berlaku mengejar impian tersebut. Bayangkan kita tidak bisa menjelaskan apa mimpi kita ke diri sendiri. Bisakah kita meminta orang lain untuk memahaminya? Bisakah kita akhirnya didukung oleh suami dan anak-anak sebagai lingkaran dukungan pertama?

Video kedua dari ibu Angela dengan konsep Grit. Grit ini padanannya bahasa Indonesianya yang paling dekat mungkin ketekunan. Video lengkapnya disini ya.

Grit ini adalah gabungan dari passion dan ketekunan dalam waktu yang panjang. Grit ini penting karena dalam pencapaian tujuan, mimpi, harapan dan asa, akan banyak sekali rintangan dan tantangan. Konsep ini dicoba kepada para pelamar West Point, sebuah institusi bergengsi di Amerika. Dalam beberapa bulan, ditemukan bahwa para pelamar yang sanggup menjalani ujian dan melanjutkan studi adalah orang-orang dengan tekad membaja dan tak takut gagal. Orang-orang ini juga memiliki yang disebut growth mindset. Penjelasan sederhana dari growth mindset adalah bahwa segala sesuatu itu bisa dipelajari. Hingga kegagalan dalam konsep growth mindset adalah sebuah pembelajaran yang memang harus dilalui.

Video ketiga ini agak mencengangkan. Mengapa? Karena kata bapak ini…kalau punya mimpi, jangan diumbar-umbar? Iiih bapak, gimana sih pak… kan kita pengen dibantu, didukung, diingatkan. Lagi-lagi kita kembali ke cara kerja otak kita. Kan biasanya ceritanya akan begini

“Bu Bu, aku mau mulai jualan kue ah”

“Wah bu…keren. Lanjutkan bu”
Menyenangkan memang mendengar demikian. Begitu juga otak kita. Akan sangat berbahagia dan “menipu” diri bahwa sudah mencapai sesuatu. Padahal kan belum ngapa-ngapain ya.

Duh, tapi gimana dong kalo pengen ngobrol…kan jatah kata kita gede nih Bu.

Tenang bu, di video[ ini] pak derek sudah kasih kuncinya. Boleh kok diomongin tapi gunakan kata-kata yang memacu diri. Misalnya

Bu, mau mulai jualan kue nih, nanti cicipin ya.

Nah gitu Bu

Selamat mengejar mimpi.

6 Likes