Bersentuhan dengan diri yang ibu rindukan

Ibu, apakah pernah merasakan pikiran dan tubuh serasa tidak menyatu? Apakah pernah merasa tidak ada yang dibanggakan dari diri ini saat bertemu banyak orang? Dan apakah ibu juga pernah diam - diam menangis merasa diri ini tidak punya arah tujuan hidup terutama ketika sang buah hati semakin besar dan mandiri?

Jika Ya, maka percayalah kalau ibu tidak sendiri. Setidaknya akan ada satu orang di dunia ini yang ikut merasakan yang ibu rasakan, dan orang itu tidak lain adalah saya. Perasaan yang muncul karena kerinduan akan diri ibu yang sengaja ibu pendam saat memutuskan harus membersamai si kecil. Percayalah, saya paham yang ibu rasakan.

Saya sendiri pun pernah di posisi yang terlalu takut untuk menengok bagian hati tersebut karena merasa hal tersebut hanya akan memicu pertanyaan “Apakah saya bahagia?”, “Apakah pilihan saya sudah benar?”, “Apakah saya sudah merasa cukup dengan hidup seperti ini?”, “Apakah saya hidup hanya untuk orang lain?” dan banyak pertanyaan lain yang ujungnya hanya akan memecahkan dada dengan tangisan. Tak berdaya

Ibu, perasaan rindu itu tidak akan hilang karena urusannya belum selesai. Perasaan itu hanya akan diam menunggu ibu menyentuhnya dan sesekali menyeruak keluar jika rindunya sudah tidak terbendung. Dan percayalah bu, perasaan tersebut akan terbaca oleh buah hati kita. Bagaimana tidak, sejak di dalam kandungan, anak ibu adalah satu-satunya sosok yang tidur mendengar detak jantung ibu selama berbulan - bulan. Tentunya sepandai apapun ibu pendam, anak ibu akan merasakan kalau ibunya sedang tidak baik - baik saja.

Ibu, sungguh tidak apa untuk merasa tidak berdaya. Tidak apa untuk bersentuhan kembali dengan diri yang ibu rindukan. Tidak apa jika merasa perlu bantuan untuk berdamai dengan diri ibu. Ibu berhak untuk bahagia, ibu berhak untuk bersentuhan dengan diri ibu yang dulu, ibu berhak untuk bermimpi kembali.

Lalu bagaimana selanjutnya?

  1. Acceptance. ibu perlu menjustifikasi perasaan ibu. Semua ibu memiliki super power tapi seorang ibu tetaplah manusia dengan segala flaws . Terimalah perasaan ibu kalau ibu juga perlu mencintai diri ibu sendiri sebesar ibu mencintai buah hati ibu. Terimalah kalau ibu bukan manusia yang seutuhnya sempurna yang bisa mengabaikan diri ibu demi keluarga. Terimalah perasaan kalau ibu memang perlu merasa berdaya kembali sembari membersamai anak. Segera setelah ibu menerima perasaan ibu, ibu akan berdamai dengan diri ibu. Setelah itu baru ibu siap melangkah ke tahap selanjutnya

  2. Petakan kekuatan ibu. Setiap manusia di dunia ini diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kecerdasan yang luar biasa. Apakah ibu punya bakat menulis? atau mungkin menggambar ? atau apakah ibu ahli membuat kue? atau ibu senang olahraga? saya yakin setidaknya akan ada satu kegiatan yang ibu senangi dan sering ibu jadikan me time untuk me -recharge pikiran dan jiwa ibu ketika ibu lelah. Jadikan itu fondasi kekuatan ibu untuk rencana meraih mimpi ibu.

  3. Fokus pada apa yang ibu suka, karena terkadang menjadi berdaya kembali bukan hanya soal banyaknya uang yang ibu hasilkan tapi tentang bagaimana ibu bisa meraih mimpi ibu sembari membersamai tumbuh kembang si kecil. Jadi tidak perlu memaksa diri melakukan hal yang ibu tidak suka, karena kita sedang berdamai dengan diri bukan menambah luka baru lagi.

  4. Tidak perlu buru - buru. Semua orang berhak menentukan kecepatan meraih mimpi. Tidak perlu membandingkan milestone ibu dengan ibu-ibu yang lain. Hempaskan pikiran “kok ibu ini bisa ya sukses bisnisnya dalam waktu singkat”, “kok saya stuck di tempat ya” , “kok saya ga punya keahlian apa-apa ya” dan sebagainya. Just keep going ibu, jangan jadikan pikiran - pikiran tadi berkutat lama di benak ibu. Hal tersebut hanya akan membuat ibu berkecil hati. Yakinkan diri ibu kalau akan ada waktu yang terbaik untuk ibu. Dan nantinya tidak apa kalau ibu perlu berhenti sejenak saat ibu dalam perjalanan meraih mimpi. The timeline is all yours.

  5. Buka wawasan dan peluang ibu melalui berbagai komunitas. Di jaman ini ibu mempunyai kesempatan untuk mengakses banyak komunitas yang berkaitan dengan mimpi ibu. Salah satunya melalui @ibupunyamimpi ini. Dengan banyak membaca dan mengenal banyak orang, ibu tidak akan merasa sendirian dalam meraih mimpi ibu, dan ibu juga bisa mendapat inspirasi dari orang - orang tersebut tentang apa yang ingin ibu lakukan selanjutnya. Bergabunglah bersama dengan komunitas yang saling mendukung mimpi para ibu, bukan menjatuhkan. Jauhi negative vibes dan fokuskan energi hanya pada hal baik.

  6. Catat target dan progress ibu. Ingatkah ibu masa - masa deadline saat bekerja di kantor ataupun saat menyusun skripsi di bangku kuliah? saat itu ketika dijalani rasanya overwhelmed banget ya bu. Tapi saat ini mungkin rasa itu yang dirindukan. Ibu bisa memulai kembali dengan menulis target beserta strategi pencapaian mimpi ibu. Sedikit banyak rutinitas harian bersama buah hati mungkin membuat ibu jenuh, menambahkan sedikit tantangan di hidup ibu akan membuat hidup ibu bergairah kembali. Jangan lupa untuk progress juga dicatat, karena small progress still a progress :blush: pelan tapi pasti ibu akan menyaksikan diri ibu bertumbuh

  7. Minta doa dan dukungan keluarga. Saat ibu memutuskan untuk mulai melangkah menuju mimpi ibu, ini berarti ibu akan siap dengan konsekuensi baru yaitu menyediakan ekstra waktu dan tenaga disamping membersamai anak. Dukungan dari keluarga, terutama suami, akan sangat berarti dalam perjalanan ibu meraih mimpi ini.

  8. Believe in yourself. Jangan menyerah saat hasilnya belum sesuai dengan yang ibu mau. Terus berusaha dan percaya kalau ibu bisa dan mampu. Yakinkan diri kalau jika ada orang yang bisa membersamai anak sembari meraih mimpi maka orang itu salah satunya adalah ibu. Ingat law of attraction, We are what we think

Ibu, bermimpi kembali bukan berarti kita tidak bahagia dengan kehidupan sekarang. Meraih mimpi lagi bukan berarti tidak bersyukur dengan yang kita miliki. Ini tentang menemukan diri ibu kembali yang sudah lama ibu kesampingkan. Ini tentang ibu yang bersiap untuk lahir kembali agar bisa hadir secara utuh bagi keluarga, terutama diri ibu sendiri.

Ibu, berterima kasihlah pada diri ibu sudah membawa ibu hingga sejauh ini. Tataplah buah hati ibu dan lihatlah betapa kasih sayang ibu sudah membuat anak ibu tumbuh dengan sehat dan penuh dengan cinta ibu. Tepuk bahu ibu dan bilang “kita sudah melakukan yang terbaik”. Sekarang mari melangkah meraih mimpi kita ya bu :blush:

Mothers empowering Mothers.

Cheers,

imaharani

8 Likes

Sangat relate dengan kondisiku sangat ini yang sedang merasa tidak baik baik saja… merasa hidup ini untuk apa hanya menjalankan peran sbg ibu dan istri… sometimes, i think i lose my passion and my soul… tapi abis baca artikel ini, i feel so much better… setiap ibu mungkin pernah merasakan di titik terendahnya, tapi harus segera bangkit lagi…

3 Likes

Thanks for sharing this topic❤️

2 Likes

Semangat terus yaa :hugs: :hugs: :hugs:

Terima kasih sudah menyempatkan membaca :hugs: semoga kita sesama ibu bisa terus saling menularkan energi positif yaa :blush: