Bikin Su'udzon, Bu Tedjo Berulah Lagi

Masih ingat Bu Tedjo yang diperankan oleh Siti Fauziah dalam film pendek berjudul “Tilik” garapan Ravacana Film? Kala itu, Bu Tedjo menjadi viral lantaran menggunjingkan seorang wanita muda di desanya. Mereka menggunjingkan sang gadis yang digosipkan menjadi simpanan lelaki hidung belang karena pekerjaannya yang tidak jelas. Film pendek tersebut hanya menampilkan perjalanan para ibu yang naik di bak truk untuk mengunjungi bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit. Di sepanjang perjalanan itulah Bu Tedjo dan teman-temannya membicarakan tentang Dian.

Nah, ulah Bu Tedjo ternyata tidak berhenti sampai di situ. Di film pendek berdurasi 21 menit produksi Ravacana Film yang bekerja sama dengan saus ABC berjudul “Cap Cip Top”, Bu Tedjo kembali melancarkan aksi julidnya. Kali ini, Bu Tedjo tidak lagi berdialog di atas bak truk, namun di warung Mie Ayam milik Bu Tri.

Alur cerita

Awalnya, sambil Bu Tedjo menunggu pesanan mie ayamnya jadi di warung Bu Tri, Bu Tedjo dan Bu Tri membicarakan tentang warung Bu Karman yang ramai pengunjung meski warungnya belum lama buka. Para pelanggan Bu Tri juga banyak yang berpindah ke warung Bu Karman. Karena hal inilah, Bu Tri menjadi gelisah dan Bu Tedjo langsung beraksi menuduh Bu Karman memakai penglaris. Awalnya Bu Tri tidak mau mempercayainya, namun Bu Tedjo terus saja mencoba meyakinkan Bu Tri bahwa pemikirannya itu adalah hal yang benar. Lama-lama Bu Tri pun terpengaruh juga. Atas dasar suudzon itu, Bu Tri menyuruh anaknya untuk menggeledah dan memotret dapur Bu Karman untuk menemukan penglaris yang dimaksud Bu Tedjo. Namun naas, anak Bu Tri kepergok oleh Bu Karman, dan terjadilah adu mulut antara Bu Tri dan Bu Karman. Bu Karman pun mempersilakan Bu Tri untuk menggeledah warungnya. Namun, Bu Tri tidak menemukan apapun, karena Bu Karman memang tidak memakai penglaris, melainkan memakai saus ABC yang membuat masakannya menjadi semakin enak dan digemari oleh semua pelanggan.

Review

Dalam film pendek ini, kita akan disuguhi adegan sederhana yang sebenarnya banyak juga kita temui di kehidupan sehari-hari. Percakapan ringan antara ibu-ibu, dan juga persaingan bisnis di antara sesama pedagang makanan. Dialog dalam film ini menggunakan bahasa jawa sepenuhnya, namun tidak perlu khawatir bagi yang tidak paham bahasa jawa. Karena, film ini juga sudah menghadirkan subtitle berbahasa Indonesia.

Film ini layak untuk ditonton. Para aktor dan aktrisnya bisa menjalankan akting dengan bagus. Jalan cerita yang ringan tidak membuat kita menguras emosi dan energi untuk memahaminya. Apalagi dengan durasi yang cukup pendek, kita bisa menikmatinya kapan pun kita ada waktu luang. Persaingan bisnis menjadikan konflik utama dalam film ini lebih hidup. Adanya warung bu Karman yang paling laris di antara warung-warung yang berderetan di situ, membuat orang-orang berfikir buruk. Ditambah lagi dengan adanya kepercayaan masyarakat yang mungkin sampai saat ini juga masih kental dipercaya.

Pesan dari film “Cap Cip Top”

*Dari film pendek ini, kita belajar untuk tidak asal menuduh. Apa yang dibicarakan orang lain, belum tentu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Menuduh tanpa bukti, hanya membuat hati kita semakin gelisah dan menambah masalah dengan orang lain.

Bagi Ibupreneur yang mau nonton filmnya, bisa di link berikut. Seru banget lho film ini :star_struck:

3 Likes