Buku ini mengajak kita buat AMBISIUS TAPI SANTUY bekerja.
Eh gimana? Sungguh kombinasi yang super langka, jangan-jangan mitos belaka kaya kertas huruf N di permen karet YOSAN (Am I too oldd? )
“Work is essential. Work is Enriching. Work can be a immense source of pleasure. But work is work for a reason: It takes effort, persistence, and concentration”. - Phoebe Lovatt
Yang setuju, kasih like dong.
Working woman disini bukan cuma untuk career woman yah, tapi untuk perempuan yang sedang mencari dan mewujudkan mimpinya. Pas banget lah sama Ibupreneur, well… every mother works hard!
Kita tinggal di era yang berbeda dengan Ibu kita. Self-made entrepreneur, successful creative freelancer, Influencers menjadi simbol keberhasilan di era ini buat banyak orang.
Cara kita bekerja juga berubah, lebih banyak tools yang memungkinkan kita berkreasi dimana saja dan kapan saja. Salah satu sisi lain dari pandemi yang menurutku memberi perubahan baik buat Buibu karena semua aktivitas didorong online; belajar, meeting, volunteering, acara sosial, bahkan olahraga, jadi membuka lebih banyak akses buat kita mendapat pengalaman dan pembelajaran baru secara efisien.
Era kita adalah episentrum revolusi digital. Belum lagi transisi before-after-kids adalah sebuah fase yang sangat sesuatu (speechless maksudnya).
Wajar ketika kita merasa kebingungan, ga percaya diri ketika memperbaharui narasi diri. Seperti bergerak di tengah kabut, penuh ketidaktahuan menghadapi ketidakpastian, auto ketakutan deh. Nah, penulis ingin memandu para perempuan ketika menempa jalan menuju Roma versi mereka masing-masing.
FROM NEWBIE TO STEADY
Buku ini cocok buat Ibupreneur yang masih mencari ide, baru memulai bisnisnya, sampai yang mau scale up.
Juga buat perempuan yang baru memulai karir ataupun mau pivot profesi. Membangun bisnis ataupun mengejar sekolah lagi.
" Lah… kok palugada gitu sih?"
Aneh yah, tapi memang buku ini bisa relate sama banyak perempuan. Mungkin karena setiap tahapan hidup itu sama tapi masing-masing orang berbeda pace dan posisinya yang tengah menjejak di fase mana.
Dalam buku ini ada lima bagian yang mewakili beberapa fase kita dalam bekerja. Juga ditulis sub-topik spesifik untuk memudahkan kita langsung membaca bagian yang kita perlu. Seperti aku nih yang lagi deg-degan persiapan pitching di Demo Day Beasiswa Ibu Punya Mimpi Batch 5, bisa langsung ke bagian The Art of Pitching: Five Quick Tips halaman 52
Buku ini memang padat, pas dengan isinya yang mendorong kita buat bekerja efisien, sebuah skill yang semakin penting buat Ibupreneur yang punya banyak “topi”. Lengkap deh, Ibupreneur bisa menemukan:
- Tips yang on point!,
- Insights dari banyak perempuan inspiratif di berbagai industri, dan
- Worksheet buat diisi.
Memang pantas dibilang Handbook karena buku ini akan dibuka, dibuka lagi, ketika mencari inspirasi ataupun ketika stuck di satu fase.
TIPS: Meneruskan tips Bu @marisa pas mengisi jurnal Ibu Punya Mimpi, karena yang kita tulis bisa saja berubah dalam perjalanan kita, maka pakelah Post It ketika mengisi worksheetnya. “There’s power in putting pen to paper: This much I believe to be true,” - Phoebe Lovatt.
NIKMATI SETIAP FASE
Ya, termasuk fase penuh keraguan. Ternyata rasa insecure yang kita miliki saat ini, persis dirasakan juga oleh banyak perempuan sukses loh.
Dalam buku ini memang ga banyak diangkat tentang pekerjaan rumah tangga yang biasanya mendominasi jadwal harian kita, karena memang pada akhirnya bukan tentang serapih apa rumah kita kan . Buatku sih buku ini tetap membawa angin segar, membuka pikiran kita tentang berkarya di situasi dan ambisi yang berbeda.
Bersabarlah sama diri sendiri dalam perjalanan menghidupkan mimpi. Tenang bu, begitu banyak peluang di luar sana, yang penting kita bersiap saja dulu. Sebuah masa dimana unpopular opinion mendapat banyak dukungan, makhluk hidup dengan berbagai bentuk dan karakter bisa bersinar di social media, anything is possible. “lets find a joy in the process, you did great Bu!”