Cegah Mompostor Syndrome dengan Berlatih Berpikir Positif

Pernahkah Ibupreneur merasa bahwa diri ibu kurang baik?
Merasa tak layak dan ragu?
Merasa tidak punya andil besar dalam hidup ibu saat ini?

Sepertinya malah itu pemikiran yang sering muncul, ya, bu. Saat hari demi hari terus berada dalam rutinitas, sekalinya ada di situasi hening, berbagai keraguan akan diri bakal muncul.

Ada yang menyebutnya dengan mompostor syndrome, saudara kembar dari impostor syndrome yang dialami oleh para ibu saat merasa menjadi orang tua yang tidak cukup baik dalam menjalani peran.

Singkatnya, impostor syndrome adalah sebuah perasaan tidak kompeten pada suatu hal. Sebuah artikel di School of Parenting mengatakan bahwa beberapa karakteristik impostor syndrome diantaranya adalah meragukan kemampuan diri, menyesali kinerja diri, tidak mampu menilai secara realistis kemampuan dan kecakapan diri, serta merasa bahwa kesuksesan yang didapat bukan karena hasil kerja dirinya.

Sama halnya dengan mompostor syndrome yang lingkupnya lebih spesifik pada peran-peran seorang ibu.

Nyatanya memang kondisi ini sudah umum terjadi pada seseorang. Jadi, bagaimana caranya supaya tidak terlarut dalam mompostor syndrome?

Salah satu obat penawar sindrom ini adalah dengan mengembangkan pikiran positif. Tenang saja, caranya tidak sesulit yang Ibupreneur bayangkan, kok!

Berikut ini ada tiga langkah sederhana untuk berlatih mengembangkan pikiran positif ibu:

1. Mengingat kembali alasan saat menjadi Ibu

Ibupreneur pasti memiliki alasan kuat saat memutuskan menjadi seorang ibu. Ingat kembali alasan tersebut dan pegang erat sebagai sebuah tujuan, tujuan inilah yang menjadi purpose of life, terhubung erat dengan passion diri.

Berpikir positif bukan berarti harus happy dan bersemangat setiap saat, tapi lebih kepada kemampuan melihat hikmah dari setiap hal yang terjadi. Memiliki tujuan hidup yang jelas akan sangat membantu dalam melihat hikmah dalam segala hal–baik atau buruk.


Photo by Cristofer Maximilian on Unsplash

2. Fokus pada kelebihan diri

Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan serta sebuah sikap dalam memandang keduanya. Daripada berfokus pada apa-apa yang tidak dan belum dilakukan, lebih baik beralih pada hal-hal yang ingin dicapai. Memiliki pemahaman pada kelebihan dan kelemahan diri akan semakin menguatkan citra diri yang positif sehingga lebih mudah menarik berbagai pikiran yang positif pula.

Saat memilih untuk fokus pada kelebihan diri, maka tujuan akan terlihat lebih jelas, stress berkurang, ibu jadi punya energi lebih untuk menjalani hari, deh!

3. Tetapkan rutinitas syukur

Ibupreneur bisa mencoba menuliskan satu saja hal baik yang terjadi di hari itu. Bermeditasi atau memiliki rutinitas spiritual tertentu juga bisa membantu diri untuk mengembangkan rasa syukur. Saat mensyukuri segala hal yang terjadi, maka pikiran akan terlatih untuk melihat sisi baik dari segalanya.


Photo by Gabrielle Henderson on Unsplash

Tak perlu bergegas ingin memiliki pikiran positif, semua butuh proses, bu. Nikmati naik turunnya menjalankan tiga cara di atas, mengenal diri kembali juga ada perjalanannya sendiri.

Selain dengan berpikir positif, mencari support system komunitas yang memiliki satu tujuan juga sangat membantu. Ibupreneur juga bisa mengunjungi School of Parenting, salah satu mitra komunitas Ibu Punya Mimpi yang memiliki misi untuk menjadi sebuah tempat belajar dan bertumbuh sebagai orang tua yang lebih baik bagi masa depan Indonesia. Cek berbagai artikel dan workshopnya di sini.

Yuk, jadi ibu yang lebih berdaya dengan pikiran yang positif!

Cara mana, nih, yang jadi favorit ibu?


Referensi:

3 Likes