Challenge Menulis Rumii bulan Maret

Apa yang terbesit dari benak readers ketika mendengar kata ibu? Ibu adalah seseorang yang mampu memberikan pengorbanannya tanpa meminta balasan . Sebagian ada yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dan berkorban sejenak menghentikan mimpinya dalam berkarir di sebuah perusahaan demi kepentingan keluarga yang sudah ibu prioritaskan sekarang. Rasanya seperti mengubur segala pendidikan yang sudah ditempuh dan merasa tidak memiliki value seutuhnya sebagai seorang perempuan yang berpendidikan. Sebagian ada yang memutuskan menjadi ibu dan tetap bekerja di kantor. Prioritas keluarga jadi terbagi, berpikir keras saat di kantor. Bukan hanya masalah pekerjaan tapi bercabang memikirkan anak di rumah. Rasanya hati dan pikiran ibu selalu bertubrukan, hati ingin selalu bersama anak . Tetapi pikiran memaksa menemukan problem solving di kantor. Bingung menyeimbangkannya. Semua peran yang dipilih ibu merupakan pemberdayaan perempuan.
image

Ibu yang bekerja di kantor dan ibu rumah tangga memiliki kesempatan untuk berkembang yang sama. Khususnya adalah kesempatan menggali ilmu dan potensi diri untuk menjadi ibu versi terbaik bagi anak-anaknya. Karena penulis yakin setiap ibu pasti punya visi misi yang kurang lebih sama. Maka dari itu, untuk menggiring kawanan pola pikir ibu yang begitu bercabang, hal ini bisa dituangkan lalu di diskusikan melalui sebuah komunitas . Komunitas merupakan sekumpulan individu yang memiliki persamaan yang saling berdekatan dan terlibat dalam suatu tugas bersama. Alhasil, anggota-anggota komunitas saling bergantung dalam mencapai satu tujuan.

Menurut Fleder, komunitas adalah merupakan sekumpulan individu yang memiliki perasaan yang saling berdekatan dan terlibat dalam suatu tugas bersama. Alhasil, anggota-anggota komunitas saling bergantung dalam mencapai suatu tujuan. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah tempat yang bisa menaungi kebutuhan ibu. Segala sesuatu yang sangat sulit dihadapi ibu, mungkin akan menjadi lebih ringan jika di cari jalan keluarnya melalui pintu komunikasi komunitas.

Berikut adalah beberapa manfaat yang secara eksplisit dapat dirsakan ibu ;

1. Fungsi sosialisasi

Hal ini pasti akan lebih dirasakan untuk new mom . Komunitas dapat menjaring link yang cukup luas. Ibu dapat berkenalan dengan anggota lain yang notabenenya memiliki tanggung jawab yang sama. Menambah teman yang sepenanggungan pasti bisa lebih nyambung ya bu.

2. Menyerap informasi ( input )

Sebuah komunitas yang baik pasti akan aktif memfasilitasi anggotanya untuk menyediakan narasumber terpercaya sebagai pusat informasi. Informasi ini bisa dari berbagai hal, tidak melulu tentang kebutuhan anak. Tapi bisa mengenai hubungan yang sehat suami-istri, maupun teknik-teknik personal development seorang ibu.

3. Memberi informasi ( output )

Rasanya ini tidak kalah penting ya bu. Saya berikan contoh : ibu memiliki pengalaman dengan anak yang susah makan. Tiba-tiba saja ibu bercerita kronologis dan cara apa saja yang sudah ibu lakukan untuk memperbaiki situasi tersebut. Dari 10 ibu yang mungkin ibu ceritakan, pasti ada 1 yang merasakan manfaat dari cerita ibu. Walaupun mungkin 1 orang ini silent reader , tapi tanpa ibu ketahui sebenarnya sudah ada persentase pahala yang ibu dapatkan.

4. Pembenahan mental Ibu

Percayalah bu. Pada dasarnya perempuan saat dirundung masalah yang dibutuhkan adalah didengar. Di komunitas ibu bukan hanya didengar tapi bahkan di cari solusinya bersama-sama dengan cara bertukar pikiran dengan ibu yang lain. Atau bahkan langsung dengan narasumber yang berpendidikan jelas.

Bergabung dengan komunitas seharusnya adalah wadah berkolaborasi demi mewujudkan individu ibu yang lebih berdaya. #Comebackstrongertogether #KarenaIbuBisa

Source :
https://lindungihutan.com/blog/pengertian-komunitas-lengkap/

6 Likes