Challenge Menulis Rumii bulan Maret

Halo ibu ibu sayang…

apa kabarnya…?

di bulan Maret ini, kembali hadir challenge menulis rumii lho bu.

Dalam tema IPM bulan Maret yaitu Community & Collaboration, maka Challenge Menulis Rumii kali ini juga akan mengangkat tema “Makna Pemberdayaan Perempuan bagi Ibu Melalui Komunitas”

siapkan ide dan tulisan terbaik mu bu…

dan post dalam thread ini ya…

Ditunggu ya bu tulisan-tulisan inspiratifnya.:heart:

7 Likes

3 Likes

Simak yuk buu syarat2 nyaa…:blush:

4 Likes

menulis di platform apa saja Bu?

Ijin bertanya, member baru🙏

Terimakasih

2 Likes

Halo Ibu, kalau menurut brief di atas sepertinya postingnya hanya disini bu. CMIIW :pray:

2 Likes

Challenge Menulis di Rumii Maret-April 2023

Tema : Makna Pemberdayaan Perempuan bagi ibu melalui komunitas


Pemberdayaan Perempuan, Langkah Besar Yang Dimulai Diri Melalui Komunitas
Oleh Gina Sabrina

Dikutip dari kajianpustaka.com, menurut Prijono dan Pranaka (1996), Pemberdayaan perempuan adalah suatu proses kesadaran dan pembentukan kapasitas ( capacity building ) terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan pengawasan pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki.

Sementara Ibu Zakiyah (2010) pada Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, No.XVII yang berjudul Pemberdayaan Perempuan oleh Lajnah Wanita , berpendapat, Pemberdayaan merupakan transformasi hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan pada empat level yang berbeda, yakni keluarga, masyarakat, pasar dan negara. Posisi perempuan akan membaik hanya ketika perempuan dapat mandiri dan mampu menguasai atas keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupannya.

Ini selaras dengan pernyataan Bappeda DIY pada situs resminya, http://bappeda.jogjaprov.go.id/ yakni Pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.

Dengan demikian, saya menyimpulkan pemberdayaan perempuan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas serta akses dan kontrol bagi perempuan dalam kehidupannya sendiri, maupun masyarakat.

Nah, yang perlu disadari betul yaitu bahwa perempuan itu mampu, dan memiliki kapasitas untuk melakukan hal-hal yang sama pentingnya dengan laki-laki jika saja diberikan kesempatan untuk memiliki andil yang lebih besar.

Namun sayangnya, sistem Patriarki yang sudah mengakar pada masyarakat di Indonesia justru bukan hanya mempengaruhi mindset kaum Adam, tapi juga kaum Hawa itu sendiri.

Banyak perempuan justru memelihara pemikiran yang membatasi dirinya sendiri, sehingga cenderung tidak percaya diri, rendah diri bahkan takut untuk keluar dari kotak-kotak pembatas yang telah dipatri oleh masyarakat.

Dititik inilah komunitas memainkan peran penting. Yakni penanaman kesadaran diri bagi perempuan, bahwa perempuan memiliki daya yang sama besarnya dengan laki-laki, dan berhak pula untuk memberdayakan dirinya.

Tak hanya berhenti disana, komunitas juga berperan penting untuk meningkatkan kemampuan diri dan value yang dimiliki seorang perempuan. Dengan berbagai pelatihan, forum diskusi, serta ajang networking yang diadakan komunitas.

Sepenting itulah arti komunitas bagi perempuan. Terlebih lagi bagi seorang Ibu, terutama Ibu rumah tangga.

Dikutip dari Halodoc.com, Menurut Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, mengatakan perasaan terisolasi, kehilangan tujuan dan identitas, serta kurangnya interaksi sosial karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah adalah pemicu depresi pada ibu rumah tangga.

Padahal jika ibu tergabung dengan komunitas, beberapa perasaan pemicu depresi tersebut dapat teratasi dengan baik, seperti dapat berinteraksi sosial, mendapat teman yang “senasib dan sepenanggungan”, memiliki supporting grup, bahkan level berikutnya adalah membuat ibu kembali menemukan tujuan dan identitas diri.

Pasalnya banyak Ibu yang merasa impiannya berhenti ketika ia memiliki seorang anak. Bahkan tak sedikit masyarakat yang memandang bahwa jika ibu masih memikirkan impiannya itu merupakan hal yang egois.

Stereotip itu akhirnya begitu mempengaruhi pemikiran kebanyakan ibu, hingga ia merasa hopeless, minder untuk kembali melanjutkan mimpinya, bahkan akhirnya ibu merasa kehilangan tujuan dan identitas diri.

Nah, melalui komunitas inilah seorang ibu dapat kembali berdaya, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat bahkan bagi negara.

Saya, Gina Sabrina, mendukung pemberdayaan perempuan bagi ibu melalui komunitas!
Bekasi, 2023.

#Comebackstrongertogether
#KarenaIbuBisa

Daftar Pustaka dan Pranala :

6 Likes

Sukaaa bgt sm kalimat ini buu :sparkling_heart:

3 Likes

Menggapai ‘Mimpi’ dengan Komunitas Ibu
Oleh: Vianida Hardiningsih

Ibu ialah gelar yang luarbiasa dengan segala tantangan yang menghampiri. Menjalani peran Ibu pun dibutuhkan ilmu yang melengkapi meski memang tidak ada sekolah untuk mempelajari beragam teori. Meski demikian, wanita yang diamanahi gelar Ibu harus percaya bahwa amanah tak pernah salah memilih menghampiri. Artinya Ibu harus yakin bahwa di balik peran ini, kita pun diberikan kekuatan dan kehebatan untuk melakoni. Memang pasti tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa kan, Bu?

Oleh karena itu, selain diri sendiri sebagai aktor utama yang menjalani memang tidak disangkal bahwa ternyata Ibu juga membutuhkan dukungan untuk semakin berdaya. Selanjutnya dengan adanya komunitas jadi salah satu opsi support system terbaik untuk membersamai. Namun, apa itu komunitas? Yuk kita cek dulu. Menurut KBBI, komunitas bermakna kelompok golongan dengan kesamaan interest atau values yang hidup dan saling berinteraksi . Jika dikaitkan dengan Ibu, sungguh keberadaan komunitas bagaikan angin segar terutama untuk kembali mengejar target atau mimpi tertunda.

Maka mari untuk memaknai komunitas ini dengan kembali ber’mimpi’. Mimpi bukan sembarang mimpi, karena ‘mimpi’ terdiri dari lima huruf penuh arti yang bermakna:

  1. M yaitu manifestasi pengalaman bersama komunitas.

    Komunitas yang tepat bisa menjadi lingkaran untuk merasakan atmosfer baru. Tentunya hal ini juga akan berdampak bagi Ibu untuk kembali aktif berdaya dengan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Maka, jika ibu sudah berada di lingkungan yang tepat, maksimalkan kesempatan ini untuk menggali sebanyak-banyaknya pengalaman ya, Bu!
  2. I yaitu inspirasi dengan komunitas.

    Dalam sebuah komunitas seringkali menjadi tempat yang tepat pula untuk bertukar ide, gagasan, dan curhatan seputar peran ibu yang mungkin akan membantu ibu lainnya. Dengan bertemu orang lain yang ada di satu fase, maka kita bisa belajar lebih banyak dan mengambil hikmah dari kisah Ibu yang lain. Jadi udah coba belum bertukar cerita dan rasa dengan sesama Ibu lainnya?
  3. M yaitu manfaat yang disebarluaskan bersama komunitas.

    Siapa yang memiliki semangat untuk menyebarluaskan kebermanfaatan, Bu? Komunitas bisa menjadi salah satu ranahnya. Tak hanya mendapat input untuk diri sendiri, tapi kita juga dapat mengupayakan untuk memberikan output yang bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Rasanya bisa berdampak itu kan lebih bahagia ya, Bu.
  4. P yaitu prestasi dengan komunitas.

    Mengejar prestasi melalui komunitas juga menjadi hal yang sangat bisa diupayakan. Bersama lingkungan yang supportif dan sefrekuensi adalah nilai tambah yang menguatkan semangat prestatif di dalam diri seorang Ibu. Apapun targetmu, mari melangkah bersama untuk saling menyemangati ya, Bu!
  5. I yaitu ibadah bersama komuntas.
    niat ibadah
    Tak hanya ibadah inti tetapi segala sesuatu yang kita kerjakan pun dapat diniatkan untuk ibadah agar tak berlalu sia-sia ya. Tentu dengan adanya komunitas, niat ibadah pun juga sangat baik jika disematkan di dalamnya ya, Bu!

Menjadi ibu artinya siap untuk bermimpi lebih besar, berkomitmen lebih dalam, dan berusaha lebih keras. Sebab ibu adalah peran hebat yang disiapkan bagi wanita luar biasa, maka mari saling bergandengan tangan untuk membuat gelar ini lebih bermakna. Yuk kita maknai perjalanan ini dengan ber’mimpi ‘bersama komunitas. :facepunch: :heart:

#Comebackstrongertogether #KarenaIbuBisa

Referensi:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/komunitas

7 Likes

5 Alasan Kenapa Komunitas Membuat Ibu Berdaya

Community is “ a feeling that members have of belonging, a feeling that members matter to one another and to the group, and a shared faith that members needs will be meet through their commitment to be together “ – McMillan & Chavis (1986)


Source: unsplash.com

Saat ini, keberadaan komunitas semakin menjamur, ya Bu! Ada yang didasari oleh latar belakang, hobi, minat, bahkan produk bayi pun menyediakan ruang untuk para ibu.

Ibu sudah ikut komunitas apa saja nih?

Ada banyak sekali manfaat yang ibu dapatkan saat mengikuti komunitas. Komunitas adalah “rumah teduh” tempat ibu leluasa curhat dan mengekspresikan diri. Dari komunitas, ibu mendapatkan teman, informasi, juga ilmu baru. Dan yang paling penting, ibu bisa berdaya.

Bagaimana cara komunitas membuat anggotanya berdaya? Yuk, simak bersama!

1. Memberi Apresiasi

Kata Teuku Wisnu, meski sudah memiliki tiga anak, Shireen masih sering bertanya, “Apa kamu mencintaiku?”

Sepenting itulah apresiasi bagi seorang wanita.

Dan di komunitas, kita juga mendapatkan apresiasi. Contohnya di Ibu Punya Mimpi. Setiap bulannya ada penghargaan untuk ibu yang aktif berinteraksi di telegram dan Rumii. Selain itu, ketika curhat tentang hal sekecil apapun, anggotanya ramai-ramai mendukung. Milieu yang positif banget, ya!

2. Menghargai Pilihan

Ibu tau tentang “ibu-ibu bitter?
Postingan instagram ini menjelaskan kalau ibu bisa menjadi bitter alias komen nyelekit sana-sini karena kehilangan identitas.

Sedih, tapi relate ya Bu!
Padahal ibu ingin berkata baik dan menghargai orang lain.

Nah, dengan aktif di komunitas, masalah ini bisa teratasi. Ibu akan bertemu orang-orang dengan pandangan positif dan membuat ibu semakin positif juga.

3. Melawan Stigma

Every woman has a story. Your story doesn’t define you; it empowers you.
Monica Kretschemer, Founder & CEO of Universal Womens Network

Suatu hari, audiens Monica bercerita. Kali pertama melihatnya, ia merasa Monica di luar jangkauan. Monica cantik, berpenampilan menarik, dan penuh percaya diri. Namun saat Monica bercerita bahwa dirinya juga pernah merasa sendiri sebagai seorang ibu dan akhirnya bisa bangkit, audiens itu terkesima. Pandangannya pun berubah.


Source: freepik.com

Pada dasarnya, setiap orang bebas memilih apa yang ia mau. Tapi stigma yang beredar di masyarakat kerap membuat sebagian golongan merasa ciut. Di komunitas, ibu akan dire-framing supaya bisa melawan stigma tersebut. Karena tidak semua pandangan yang beredar di masyarakat itu benar. Dan berdaya itu, bukan hanya dari segi finansial.

3. Helping Hand

Sebagai manusia, kita memiliki batas. Adakalanya kita memerlukan pertolongan orang lain. Memang sulit untuk menurunkan ekspektasi. Belum lagi pendapat bahwa seorang ibu harus bisa ini itu.
Tapi demi kesehatan, kita harus bisa untuk menentukan prioritas dan meminta tolong.

Dalam komunitas, kita juga menemukan banyak bantuan. Terkadang, hanya dengan mendengarkan dan sharing cerita, kita jadi ikut termotivasi dan jadi semangat ya, Bu.

5. Collaboration Over Competition

Sebuah penelitian di Harvard Business Review mengemukakan bahwa wanita akan lebih sukses ketika ia berkolaborasi dengan sesamanya. Wanita kerap menghadapi tantangan berupa streotip dan diskriminasi untuk bergerak maju. Dengan bantuan dari wanita lain, seorang wanita akan lebih bersinar.

Karena anggota komunitas berasal dari berbagai latar belakang, ibu bisa menemukan pandangan dan solusi yang beragam untuk permasalahan yang ibu hadapi. Dan tentu, network ibu akan semakin luas.

Mencari komunitas memang seperti mencari bestie ya Bu! Cocok-cocokan. Tapi, kalau ketemu yang cocok, ibu akan jatuh cinta dan semakin berdaya.

Gimana, Bu? Masih ragu untuk join komunitas?

#Comebacksteongertogether
#KarenaIbuBisa

Sources:

https://www.instagram.com/p/CpMvl5wJ3N8/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

https://www.researchgate.net/publication/235356904_Sense_of_Community_A_Definition_and_Theory

8 Likes

:face_holding_back_tears::face_holding_back_tears::face_holding_back_tears::face_holding_back_tears:
Nice reminder buat aku dan ibu lain yg mungkin lagi overwhelmed. Love this !

4 Likes

Ini mah dari judul aja hook-nya udah dapet, tulisannya ringan pula
Azeeekkkk lanjutkan bunds

3 Likes

6 Manfaat Perempuan Berdaya Bersama Komunitas

Peran perempuan sangat penting baik dalam keluarga maupun masyarakat. Dalam sebuah keluarga Ibu berperan sebagai madrasah bagi anaknya. Dalam masyarakat pun Ibu bisa menebar manfaat yang banyak sesuai bidang yang Ibu sukai. Dimana pun Ibu berada, Ibu bisa melakukan apapun.

Ibu berhak berdaya dan berkarya. Ibu bisa melakukan apa yang Ibu mau. Sebagai makhluk sosial, kita bisa melakukannya bersama melalui komunitas. Dengan bergabung komunitas, kita bisa banyak merasakan manfaatnya.

Aku suka menulis di blog. Untuk bisa menulis yang baik, aku membutuhkan sebuah komunitas yang bisa terus menjaga konsisten menulis dan semangatku. Karena meski aku menulis sendiri di rumah, itu saja tidak cukup untuk membuatku menjadi rutin menulis. Berikut 6 manfaat yang aku rasakan saat bergabung dengan komunitas.

1. Punya banyak teman yang satu visi dan misi

Dengan bergabung komunitas, sudah pasti bertambah pertemanan kita. Semakin luas relasi kita, semakin menambah wawasan menulis. Bisa saling berdiskusi dan bercerita banyak hal. Dalam komunitas aku mendapatkan banyak teman baru, tapi rasanya seperti teman lama yang baru ketemu. Karena satu tujuan, jadi nyambung ngobrolnya.

2. Bersama kita bisa

Sendiri saja melakukan apa yang kita mau, aku rasa belum cukup. Kita butuh orang lain untuk saling menyemangati satu sama lain. Aku selalu ingat ketika organisasi saat kuliah seniorku selalu bilang,

Lidi kalau satu tidak akan berfungsi, tapi kalau banyak jadi sapu lidi dan bermanfaat membersihkan kotoran.

Begitupun dengan komunitas, kita bisa mencapai tujuan jika bersama dan akan terasa lebih ringan.

3. Melatih skill

Tentunya kita butuh wadah untuk mengembangkan skill yang kita punya. Dalam sebuah komunitas selalu ada kegiatan yang membuat kita semakin percaya diri dalam upgrade skill. Melatih kemampuan itu penting agar kita semakin berdaya dengan menghasilkan karya.

4. Berkolaborasi dengan anggota komunitas

Dalam komunitas, Ibu juga bisa menyambut rezeki. Bisa menjalin kerjasama untuk berkolaborasi melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.

5. Berbagi ilmu dan pengalaman

Selain kita mendapatkan insight dari komunitas, kita juga bisa berbagi berdasarkan pengalaman kita. Dengan mempunyai pengalaman yang sama, kita akan merasa lebih dimengerti.

6. Mendapatkan sudut pandang baru

Dalam komunitas, biasanya terdiri dari berbagai macam profesi, kita bisa menemukan sudut pandang baru dari sesama anggota komunitas. Sehingga menambah kekayaan literasi kita.

Itulah manfaat yang aku rasakan sendiri saat mengikuti berbagai komunitas ngeblog. Rugi kalau Ibu sampai gak ikut komunitas yang related dengan impian Ibu. Aku udah berani mencoba. Gimana dengan Ibu?

5 Likes

Manfaat ikut komunitas dalam rangka menjadi Ibu berdaya
Oleh: Rachma Wahida

Menjadi ibu berdaya adalah paket lengkap yang dimiliki seorang perempuan di dalam keluarganya. Ibu berdaya adalah ibu yang mampu membawa dirinya keluar dari keterbatasan yang ia miliki. Ia memiliki kekuatan, keterampilan yang dapat membuat dirinya memiliki nilai sehingga ia mampu bersaing di kehidupan yang terus berkembang. Salah satu bentuk ia keluar dari keterbatasan dalam dirinya adalah ikut serta dalam kelompok atau komunitas.

Dalam arti luas komunitas itu sendiri adalah kumpulan orang orang yang memiliki visi dan tujuan bersama yang secara bersama membangun nilai dan manfaat untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas di dalam dirinya. Di era digitalisasi saat ini tidak dipungkiri bahwa semakin berkembang komunitas- komunitas daring yang dengan mudah diakses dari rumah. Hal tersebut membuat kita tidak perlu meninggalkan rumah untuk mengikuti kegiatan komunitas tersebut. Berbagai macam kegiatan belajar yang ramah yang mudah diakses oleh ibu tanpa harus mengganggu waktu ibu sebagai orang yang amat penting dalam mengurus rumah tangga.

Apa saja manfaat ikut komunitas dalam rangka menjadi ibu berdaya? Yuk kita intip.

  1. Memperluas jaringan pertemanan

Komunitas yang memiliki banyak anggota membuat ibu memiliki banyak teman yang dari berbagai macam kalangan. Apalagi komunitas daring yang lingkupnya luas seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia. Hal itu membuat ibu merasa bahwa ibu tidak sendiri karena ada ibu ibu lain yang memiliki kesamaan dengan kita.

  1. Semakin mudah dalam penyerapan pembelajaran

Belajar secara bersama dengan materi yang sama akan semakin mempermudah ibu dalam penyerapan materi pembelajaran. Karena jika pembelajaran dilakukan bersama membuat kita lebih semangat dan tertantang untuk menyelesaikannya, hal tersebut dikarenakan dukungan oleh anggota komunitas lainnya yang saling menyemangati dan mengingatkan.

  1. Mendapatkan update informasi dan ilmu baru

Rutinitas Rumah Tangga yang setiap hari dihadapi ibu, membuat kita sering tertinggal dalam memperoleh informasi guna meningkatkan keterampilan ibu. Dengan bergabung dengan komunitas update informasi akan semakin mudah di dapat oleh ibu. Karena penyampaian melalui komunitas akan semkin mudah terserap dan tersebar kesemua anggotanya. Informasi yang diperlukan ibu seperti keterampilan dalam mengurus rumah tangga keterampilan dam mengelola keuangan, manajemen waktu bahkan keterampilan yang dapat ibu tingkatkan guna menghasilkan tambahan penghasilan. Karena yang utama adalah ketika keterampilan yang dimiliki dapat dimanfaatkan dari rumah oleh ibu untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

  1. Meningkatkan nilai sosial dan rasa percaya diri ibu

Tahukah Bu, di dalam komunitas setiap karya yang ibu hasilkan, baik itu karya sederhana maupun karya yang bagus sekali sangat diapresiasi oleh komunitas. Hal itu membuat kita semakin percaya diri akan keterampilan yang kita miliki karena komunitas yang selalu mendukung dan menghargai karya kita. Dengan di apresiasinya karya kita tertanam juga nilai sosial dalam diri untuk menghargai karya dan keterampilan orang lain.

  1. Meningkatnya Rasa bahagia ibu

Ibu adalah orang yang harus selalu senantiasa merasa bahagia. Karena kebahagiaan ibu adalah kunci untuk menghasilkan rumah tangga dan anak anak yang cerdas dan bahagia pula. Di dalam komunitas ibu diberikan kebebasan untuk sharing menceritakan pengalaman dan perasaan ibu saat itu. Ada anggota lainnya yang akan mendengarkan dan berempati dengan perasaan ibu saat itu sehingga ibu tidak perlu merasa cemas dengan perasaan ibu. Karena komunitas akan memberikan masukan dalam penyelesaian masalah yang ibu alami berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.

Bagi Ibu apa sih manfaat ikut komunitas. Yuk, share disini. Aku tunggu komentar dan masukannya ya Bu…
Ayo Bu jangan ragu gabungan dengan komunitas.

#ComeBackStrongerTogether
#KarenaIbuBisa

5 Likes

Ibu, Ini 5 Makna Pemberdayaan Perempuan Bagi Ibu Melalui Komunitas


Secara pribadi saya merasakan perubahan yang positif sejak bergabung dalam komunitas “Ibu Punya Mimpi”. Saya yakin Ibu yang membaca artikel ini juga merasakan hal yang sama.

Pemberdayaan perempuan bagi ibu melalui komunitas memiliki makna yang sangat penting bagi perempuan dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat keluarga, masyarakat, maupun nasional.

Berdasarkan refleksi pribadi saya mengikuti komunitas ibu punya mimpi, berikut adalah 5 makna pemberdayaan perempuan bagi ibu melalui komunitas yang telah saya rangkum:

1. Meningkatkan keterampilan kesadaran dan keterampilan

Melalui komunitas, para ibu dapat meningkatkan kesadaran mereka akan berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan dan anak-anak, serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam komunitas, para ibu juga dapat memperoleh dukungan dan pembelajaran dari sesama ibu yang telah berhasil mengatasi masalah yang serupa.

2. Meningkatkan kepercayaan diri

Komunitas ibu dapat menjadi tempat di mana para ibu merasa didukung dan diterima oleh anggota komunitas lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengambil keputusan dan menghadapi tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan akses ke sumber daya

Melalui komunitas, para ibu dapat memperoleh akses ke sumber daya yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti modal usaha, pelatihan keterampilan, dan dukungan sosial. Hal ini dapat membantu para ibu dalam meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi mereka.

4. Meningkatkan partisipasi

Melalui komunitas, para ibu dapat memperoleh dukungan dan pelatihan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai perempuan. Hal ini dapat membantu meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan lokal dan nasional.

5. Meningkatkan solidaritas dan kebersamaan

Komunitas ibu dapat menjadi tempat di mana para ibu dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain, serta memperkuat solidaritas dan kebersamaan di antara anggota komunitas. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional para ibu.

Secara keseluruhan, pemberdayaan perempuan bagi ibu melalui komunitas memiliki makna yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

“When women support each other, incredible things happen.” - Unknown

Dengan mendukung satu sama lain, perempuan dapat menjadi kekuatan yang sangat besar dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat dan dunia.

Dukungan dan kolaborasi antar perempuan dapat membantu mengatasi berbagai hambatan dan diskriminasi yang seringkali dihadapi oleh perempuan, sehingga perempuan dapat mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Mari kita ajak ibu lainnya untuk berdaya dan membuat perubahan dalam hidupnya melalui komunitas.

#Comebackstrongertogether #KarenaIbuBisa

Ibu, silakan tinggalkan jejak komentar ya dan jangan lupa berikan tanda cintamu jika menyetujui isi artikel ini. Terima kasih.

4 Likes

[https://drive.google.com/file/d/1Pabt4ys-RYb-k3UPFmUjksg6jn_ovgnR/view?usp=drivesdk]

2 Likes

(https://docs.google.com/document/d/1PtXcHlZhd9Uz29fnSqn8Oj9NUBYnCeau/edit?usp=drivesdk&ouid=108941580658187994764&rtpof=true&sd=true)

2 Likes

menarik sekali. kepengen join. apakah benar kesempatan ini diperpanjang sampai 8 april? terimakasih

Berdaya karena Bersama: Sedikit Persiapan sebelum Ibu Berkomunitas

Siapa bilang ikut komunitas tinggal nyemplung begitu aja, Buu…

No… No… No…

Ibu harus melakukan persiapan, lho. Persiapan apa kira-kira?

7h373o
Gambar dari imgflip.com

Bersiaplah untuk hal menyenangkan di bawah ini, ya.

Siap-siap Punya Koneksi Baru

Berjejaring macam laba-laba demi kesempatan lebar terbuka adalah proses asyik yang bisa Ibu nikmati dengan bergabung di dalam komunitas. Kenapa? Karena teman Ibu akan jadi makin banyak, nih! Siapkan diri akan banyaknya pintu baru yang bisa ibu eksplorasi. Pastikan saja Ibu tidak jadi kewalahan dan tentunya, manfaatkan sebaik-baiknya!

Siap-siap Banjir Ilmu

Ini erat dengan poin sebelumnya. Karena nggak bisa dipungkiri, nih, Bu. Teman-teman baru Ibu, yang sekarang jadi makin banyak itu, pasti datang dari latar belakang yang berbeda. Dengan begitu ada banyak pula ilmu yang bisa Ibu kulik dari sesama anggota komunitas. Opsinya, Ibu dapat ilmu baru, atau Ibu memperkaya ilmu yang sudah dimiliki sebelumnya. Atau keduanya! Pilihan di tangan Ibu. Yang pasti, kosongin cangkirnya, ya… Biar bisa menampung pengetahuan sebanyak-banyaknya.

Siap-siap Sharing

Christopher McCandless di film Into the Wild bilang:

Happiness is only real when shared

Nah, begitu juga dengan pengetahuan yang ibu punya , is only real when shared! Kalau disimpan sendiri kemaslahatannya nggak akan bergerak kemana-mana. Pengalaman Ibu bisa jadi relate dengan anggota komunitas lainnya. Yakinlah, skill ibu adalah harta karun bagi orang lain. Tidak ada yang tau sejauh mana kita bisa bermanfaat kalau tidak berbagi, kan?
Jadi, Don’t hold back, Bu!

download (3)
Gambar dari imgflip.com

Siap-siap Berkolaborasi

Ini jamannya bersinergi. Meskipun reff lagu Me Myself and I kena banget di hati, bukan berarti Ibu jadi harus ngapa-ngapain sendiri.

Poin ini pun bisa menjadi praktik dari nilai yang kita petik setelah melewati 2 poin sebelumnya. Cakep, kan, Bu?

Ibu jago bikin craft kece, tapi merasa nggak mantap sama jepretan sendiri buat konten IG? Kolaborasi, deh, dengan Ibu yang punya skill fotografi.

Ibu sudah siap unggah markom produk tapi merasa caption -nya kurang menjual? Cusss… Kolaborasi dengan Ibu yang content writing -nya handal.

Menangnya rame-rame, tuh, Bu!

success kid
Gambar dari imgflip.com

Siap-siap Banjir Dukungan

Apa yang lebih menguatkan hati kalau bukan dukungan dari sekitar? Komunitas bisa menjadi support system yang baik dalam proses mewujudkan goals, Bu. Dikelilingi orang-orang dengan passion yang sama akan sangat menngangkat moril saat kita bertemu hambatan dan perlu sedikit tepukan di bahu kanan. Menyadur dari femalefactor.global:

Community unlocks powers, a single person can never obtain

Terimalah dengan suka cita, ya, Bu, kekuatan kolektif macam genki dama untuk menyertaimu mewujudkan asa.
genki-dama-spirit-bomb
GIF dari tenor.com

Dan finalnya,

Siap-siap Jadi Ibu Berdaya

Di akhir hari, semua yang telah dibahas di atas akan membentuk kita menjadi perempuan yang terus bertumbuh. Perempuan yang berkembang. Perempuan yang berdaya. Rangkaian kebaikan tak terputus untuk bersinar bersama.

Tapi tentu saja:


Gambar dari imgflip.com

Ibu tidak bisa dapatkan ini semua, kalau ibu belum merapatkan diri ke circle berisi perempuan-perempuan cemerlang (Psstt… Ibu Punya Mimpi punya semua yang di atas, lho)

Jadi segeralah bergabung di komunitas favorit Ibu, dan berdaya bersama perempuan hebat lainnya!

#comebackstrongertogether

#KarenaIbuBisa

Daftar Pustaka dan Pranala:

1 Like

Perempuan memiliki mandat untuk bisa menjadi Ibu. Menjadi seorang Ibu adalah kesempatan yang nilainya tidak terukur dan menjadi ibu adalah belajar tanpa henti. Mungkin untuk readers yang belum menjadi ibu masih bertanya-tanya “kenapa menjadi ibu harus terus belajar? belajar apa?”
image
Belajar untuk bisa menyelaraskan kehidupan dengan partner dan keluarga, belajar untuk bisa menjadi figur ibu yang dibutuhkan dan disayangi anak-anak dan tak luput belajar untuk menggali potensi diri dan mengaktulisasi diri sendiri. Dan yang saya sebut di atas merupakan pembelajaran yang terus berjalan sebagai bentuk life-learner. Kali ini saya khususnya akan membahas bagimana sih ibu bisa terus menjadi longlife-learner for herself and her family? Salah satu caranya adalah mengikuti sebuah komunitas yang sepenanggungan serta memiliki visi dan misi yang sama sebagai seorang ibu. Komunitas yang mampu memperdayakan perempuan khusunya ibu.

Sebelum saya bahas lebih lanjut, berikut saya sertakan definisi dari komunitas dan pemberdayaan perempuan. Komunitas adalah individu atau orang – orang yang mempunyai kesamaan karakteristik seperti kesamaan geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan sosial ekonomi yang setara. Sedangkan pemberdayaan perempuan adalah usaha yang dilakukan agar perempuan dapat memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik, sosial dan budaya, sehingga mereka mampu mengatur diri, meningkatkan rasa percaya diri, untuk dapat berperan dan berpartisipasi aktif guna memecahkan masalah pembangunan serta mampu membangun dirinya.

Dari definisi di atas berarti dapat disimpulkan bahwa sebagai perempuan dan terkhusunya seorang ibu berhak berperan aktif untuk dapat mengisi value dirinya sendiri sesuai dengan versi yang ibu inginkan. Jalan untuk mewujudkan hal tersebut bisa dimulai dari sebuah komunitas. Kebutuhan sebagai manusia, bukan hanya makan dan minum saja tapi juga bisa memanfaatkan potensi yang kita miliki. Yang mana tujuannya memenuhi value diri ibu. Hal ini bisa dilakukan bersama dengan ibu yang lain. Kita dapat berkolaborasi bersama, bukan saling menjatuhkan.

Saya akan buatkan contoh kerangka pikirannya dengan 5W 1H :

WHAT . Apa yang sedang ibu rasakan? Mungkin readers ada yang merasa tidak bisa memvalidasi diri , sehingga seperti kehilangan jati diri dan mimpi-mimpi ibu sebelum berkeluarga menjadi terkubur.

WHY . Kenapa ibu bisa merasa seperti itu? Karena dunia ibu di sibukkan dengan anak dan suami. Fokus mewujudkan mimpi menjadi berhenti sejenak.

WHO . Siapa yang berperan terhadap kondisi perasaan ibu? Tentu yang pertama adalah dari ibu sendiri. Ibu harus bisa memberi semangat kepada diri sendiri dan melihat bahwa masih banyak kesempatan di era digitalisasi sekarang. Kesempatan kepada perempuan berdaya.

WHEN. Sampai kapan ibu akan merasa seperti itu? Tidak akan lama. Karena semoga setelah readers membaca ini, pikiran dan hati ibu akan tergerak melanjutkan mimpi ibu. Lets go Come back on track!

WHERE. Dimana ibu harus memulai perubahaan? Cukup di rumah. Di dukung era digitalisasi, kemudahan di berikan kepada ibu untuk bisa mencari informasi komunitas yang beredar di social media.

HOW. Join the community , komunitas ibupunyamimpi. Komunitas ini terbukti mampu memfasilitasi membernya untuk menggali potensi diri seorang ibu dan mewujudkan mimpi.

Dari komunitas ini kita bisa mengembangkan kemampuan sosialisasi, menjaring informasi mengenai ilmu parenting , menjadi tempat belajar untuk personal development seorang ibu dan saya yakinkan bahwa ibu akan mendapat lebih banyak hal positif yang bermanfaat dalam komunitas ibupunyamimpi.

Semoga semua ibu di Indonesia tidak perlu mengubur mimpinya karena perempuan boleh memilih perannya, tidak harus satu peran. Bisa jadi role apa aja yang ia inginkan #Comebackstrongertogether #KarenaIbuBisa

Source :
http://repository.unwira.ac.id/4294/2/file%20BAB%20I.pdf

8 Likes