Challenge Menulis di Rumii Maret-April 2023
Tema : Makna Pemberdayaan Perempuan bagi ibu melalui komunitas
Pemberdayaan Perempuan, Langkah Besar Yang Dimulai Diri Melalui Komunitas
Oleh Gina Sabrina
Dikutip dari kajianpustaka.com, menurut Prijono dan Pranaka (1996), Pemberdayaan perempuan adalah suatu proses kesadaran dan pembentukan kapasitas ( capacity building ) terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan pengawasan pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki.
Sementara Ibu Zakiyah (2010) pada Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, No.XVII yang berjudul Pemberdayaan Perempuan oleh Lajnah Wanita , berpendapat, Pemberdayaan merupakan transformasi hubungan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan pada empat level yang berbeda, yakni keluarga, masyarakat, pasar dan negara. Posisi perempuan akan membaik hanya ketika perempuan dapat mandiri dan mampu menguasai atas keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupannya.
Ini selaras dengan pernyataan Bappeda DIY pada situs resminya, http://bappeda.jogjaprov.go.id/ yakni Pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.
Dengan demikian, saya menyimpulkan pemberdayaan perempuan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas serta akses dan kontrol bagi perempuan dalam kehidupannya sendiri, maupun masyarakat.
Nah, yang perlu disadari betul yaitu bahwa perempuan itu mampu, dan memiliki kapasitas untuk melakukan hal-hal yang sama pentingnya dengan laki-laki jika saja diberikan kesempatan untuk memiliki andil yang lebih besar.
Namun sayangnya, sistem Patriarki yang sudah mengakar pada masyarakat di Indonesia justru bukan hanya mempengaruhi mindset kaum Adam, tapi juga kaum Hawa itu sendiri.
Banyak perempuan justru memelihara pemikiran yang membatasi dirinya sendiri, sehingga cenderung tidak percaya diri, rendah diri bahkan takut untuk keluar dari kotak-kotak pembatas yang telah dipatri oleh masyarakat.
Dititik inilah komunitas memainkan peran penting. Yakni penanaman kesadaran diri bagi perempuan, bahwa perempuan memiliki daya yang sama besarnya dengan laki-laki, dan berhak pula untuk memberdayakan dirinya.
Tak hanya berhenti disana, komunitas juga berperan penting untuk meningkatkan kemampuan diri dan value yang dimiliki seorang perempuan. Dengan berbagai pelatihan, forum diskusi, serta ajang networking yang diadakan komunitas.
Sepenting itulah arti komunitas bagi perempuan. Terlebih lagi bagi seorang Ibu, terutama Ibu rumah tangga.
Dikutip dari Halodoc.com, Menurut Melinda Paige, Ph.D., profesor konseling kesehatan mental klinis di Argosy University, Atlanta, mengatakan perasaan terisolasi, kehilangan tujuan dan identitas, serta kurangnya interaksi sosial karena terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah adalah pemicu depresi pada ibu rumah tangga.
Padahal jika ibu tergabung dengan komunitas, beberapa perasaan pemicu depresi tersebut dapat teratasi dengan baik, seperti dapat berinteraksi sosial, mendapat teman yang “senasib dan sepenanggungan”, memiliki supporting grup, bahkan level berikutnya adalah membuat ibu kembali menemukan tujuan dan identitas diri.
Pasalnya banyak Ibu yang merasa impiannya berhenti ketika ia memiliki seorang anak. Bahkan tak sedikit masyarakat yang memandang bahwa jika ibu masih memikirkan impiannya itu merupakan hal yang egois.
Stereotip itu akhirnya begitu mempengaruhi pemikiran kebanyakan ibu, hingga ia merasa hopeless, minder untuk kembali melanjutkan mimpinya, bahkan akhirnya ibu merasa kehilangan tujuan dan identitas diri.
Nah, melalui komunitas inilah seorang ibu dapat kembali berdaya, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat bahkan bagi negara.
Saya, Gina Sabrina, mendukung pemberdayaan perempuan bagi ibu melalui komunitas!
Bekasi, 2023.
#Comebackstrongertogether
#KarenaIbuBisa
Daftar Pustaka dan Pranala :