HI ibu… terimakasih sebelum nya sudah bisa hadir dalam acara hari ini 
Berikut adalah summary yang telah aku rangkum pada zoom class hari ini, Sabtu 10 Oktober, yang bertajuk “Damai Menjadi Ibupreneur yang Sehat Mental”. Btw maaf ya bu sangat telat post nya karena harus rebutan waktu dan sinyal hari ini hehehe
Jadi, Zoom class yang diselenggarakan untuk memperingati hari kesehatan mental dunia ini berlangsung dalam dua sesi, yaitu bahasan tentang “ Burnout: Berdamai dengan Celah Sebelum Terlalu Lelah ” dengan Ibu Fathya Artha selaku psikolog dan juga Co-Founder Ibu Punya Mimpi sebagai pembicaranya. Kemudian dilanjut dengan “ Meditasi Untuk Ibu” yang di bimbing oleh ibu Ashtra Dymach selaku founder dari halibu.id, penulis “ halo ibu apakabar? ” juga seorang profesional Doula.
Menjaga kesehatan merupakan elemen penting bagi manusia, karena kesehatan yang prima menunjukkan tingkat kualitas hidup orang tersebut. Kesehatan sendiri dalam tubuh manusia terdiri dari kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kadang sebagaian dari kita memeiliki obsesi yang besar dalam memelihara kesehatan fisik, namun secara tidak sadar malah mengabaikan kesehatan jiwa (mental) nya. Untuk ibu-ibu nih, biasanya totalitas dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti beres-beres, menyapu, mencuci baju dan piring, memasak, dan lain-lain yang berhubungan dengan fisik menjadi sauatu rutinitas dan dijadikan standar pencapaian harian ibu-ibu, betul? biasanya ibu merasa lelah tapi tetap menghadapi dan, everyting’s oke. Tapi sadarkah ibu bahwa satu hal yang terlupakan dan cukup penting adalah menjaga kesehatan mental?
Menurut Ibu Fathya, dalam beberapa kondisi ibu rentan menalami Burnout atau kelelahan emosional, dalam kesehariannya. Kelelahan emosional tersebut ditandai dengan ciri2 berikut;
-
Merasa jauh dari diri sendiri,
-
Merasa tidak bisa menjalani tugas dengan baik,
-
Ingin menjauh dari tugas/keluaraga,
-
Menjadi moodian dan tidak puas dengan keadaan yang dihadapi.
Secara umum, pemicu utama ibu mengalami burnout adalah kurangnya kejelasan dalam menjalani peran sebagai ibu. Berdasarkan hal tersebut, beberapa alasan yang memicu ibu rentan mengalami burnout diantaranya ;
-
Peran yang banyak memunculkan banyak tuntutan,
-
Waktu istrirahat yang kurang,
-
Kurangnya support sistem,
-
Merasa kurang bisa mengendalikan hidup,
-
Masalah eksternal lain, seperti rumah berantakan.
Selanjutnya, ibu Fatya menjelaskan beberapa reminder point sebagai acuan untuk menajalankan tugas harian sebagain ibu kepada si anak, yaitu ;
- Provide : Memastikan cukupnya kebutuhan dasar si anak, hal ini fokus terhadap tanggung jawab orang tua ke anak seperti masak untuk makannya, memeberikan kebutuhan dasar dan memastikan nya terpenuhi,
- Arrange : Bantu anak dalam rutinitas nya, seperti mengingatkan kapan waktunya bersiap sekolah, kapan waktunya tidur, kapan waktunya makan.
- Teach : Menjadi pusat informasi dan pendampingan untuk anak , seperti menemani anak, mengajarkan value value mengenai perilaku, “wejangan-wejangan” yang bermanfaat, dan lainnya.
- Relate : Menjalankan fungsi sebagai “kaca” bagi anak, ibu harus masuk dan menyelam ke dunia nya dengan cara mendengarkan kisah ceritanya, mengerti tentang permainannya, dll.
Setelah memahami apa itu burnout, ciri-cirinya, pemicunya, hingga tips untuk me-manage nya, untuk menunjukkan betapa pentingnya kesehatan mental ibu, jangan lupa bahwa ibu harus tetap memberikan perhatian kepada diri sendiri, dalam upaya untuk mencintai dan memanjakan diri sendiri, point-point tersebut diantaranya:
-
Sleep,
-
Fun,
-
exercise,
-
love,
Di lain sisi kita juga untuk menjadi ibu yang sehat mental harus memiliki dan menerapkan 3 mindset untuk mengahadapi burnout, yaitu :
- “Kita selalu punya pilihan untuk mengendalikan hidup.”
- “Sempuran itu adalah cukup (bukan berarti harus berhasil, ideal atau benar)”
- “Jadikan anak dan pasangan tim kerja dalam perencanaan dan tugas harian”.
Serta menjalankan strategi DAMAI
D ; definisikan peran dengan lebih jelas,
A ; atur prioritas dan kegiatan,
M ; meminta tolong,
A ; adakan waktu istirahat untuk self-care, dan
I ; ingat untuk menjaga asupan makanan.
Hal tersebut merupakan pemahaman mengenai kesehatan mental , burnout atau kelelahan mental dan tips mengenai penuntasan masalah di dalamnya. Karena pada dasarnya kesehatan mental merupakan faktor penting dalam menciptakan sosok ibu yang kuat dan hebat. Demikian pula seperti yang dikatakan ibu Astra bahwa mengambil jeda itu penting ketika kita menjadi ibu, terkadang kita lupa siapa diri kita, mengingat begitu banyak nya aktivitas yang kita tangani. Namun terkadang memang ibu perlu hal positif dan negatif secara seimbang dan harmonis, sehingga apa yang ibu rasakan itu wajar dan natural. Begitu pentingnya merefleksikan apa saja yang ibu rasakan meski itu negatif atau positif.
“ Mengambil jeda, melepas lelah, melerai rasa, menjadi asa. Karena kamu penting, ibu .”
“Its oke to slow down. Its oke to take my time. My feelings are valid and important. I NEED to learn letting go the old me to embrace the motherhood journey. And i am not alone ; all mothers are in this together.”
Selamat Hari Sehat Mental Dunia, Bu:) dont forget to be happy, because you are worth it.
Love you, and Hugs Virtual 