Dibalik Ketegangan Film “Bird Box”, Ada Sosok Ibu yang Kuat dan Tangguh

Dibalik Ketegangan Film “Bird Box”, Ada Sosok Ibu yang Kuat dan Tangguh.
-Fina Puspa Sari-

Sumber : www.imdb.com

Menjadi ibu dengan berbagai rutinitas pada kondisi saat ini sepertinya sudah cukup melelahkan ya, Bu? Tapi coba ibu bayangkan, bagaimana jika setiap tindakan dan keputusan yang ibu buat dapat menentukan hidup dan mati anak-anak ibu. Rasanya saya belum tentu bisa menjalaninya dan tentunya jangan sampai terjadi ya, Bu. Tapi itulah yang dialami Malorie, sosok yang diperankan oleh Sandra Bullock, seorang ibu yang berusaha melindungi dan menyelamatkan anak-anaknya dari sosok ‘monster’ yang meneror dunia di film ini.

Film Bird Box (2018) yang disutradarai oleh Susanne Bier, bercerita tentang kehidupan pada masa apokaliptik yang mencekam. Saat itu, manusia dihadapkan oleh ‘monster’ yang dapat menyebabkan siapapun yang melihatnya akan bunuh diri. Dunia menjadi tempat yang mengerikan dan penuh teror. Manusia seperti terhipnotis untuk bunuh diri seketika setelah melihat sang ‘monster’. Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan menutup mata.

Lima tahun sejak tragedi ini dimulai, bersama dengan anak-anaknya, Malorie harus melakukan perjalanan berbahaya menyusuri sungai untuk mencapai tempat yang diyakini sebagai tempat perlindungan. Dengan mata tertutup dan hanya mengandalkan intuisi serta pendengaran, perjalanan ini menjadi terasa sangat panjang, melelahkan, dan menegangkan. Malorie harus cepat mengambil keputusan disaat situasi menjadi genting. Ia juga harus meyakinkan anak-anak untuk tetap berkomitmen pada kesepakatan mereka. Karena satu pelanggaran saja, nyawa taruhannya.

Bu, kalau dunia berubah menjadi tempat yang mematikan, dimana satu kesalahan saja bisa berujung kematian, apakah kita sebagai seorang ibu harus tetap bersikap lembut atau justru sekeras baja? Di situasi ini, sikap Malorie diperlihatkan sebagai ibu yang penuh ketegasan. Ia cenderung keras dengan disiplin yang ekstrem. Terlebih sikapnya yang memberi jarak dengan anak-anaknya membuat Malorie bahkan belum memberi mereka nama. Ia hanya memanggil mereka dengan sebutan ‘Boy’ dan ‘Girl’. Namun, di balik ketegasannya, ada rasa takut seorang ibu yang begitu besar. Takut kehilangan anak-anak, takut membuat kesalahan, dan berjuta kemelut lain di pikirannya pada situasi yang makin mencekam saat itu. Jarak yang ia ciptakan seolah menjadi pertahanan diri yang ia buat untuk tetap kuat bila salah satu diantara mereka tidak dapat bertahan hidup sampai tiba di tempat perlindungan dan situasi menjadi lebih aman.

Malorie menggambarkan kebanyakan ibu di dunia nyata. Ibu yang dalam situasi sulit dituntut untuk harus bersikap kuat, yang membuat ibu terkadang bersikap keras, tetapi pada akhirnya hanya ingin melindungi anak-anak dan memberi mereka kehidupan yang lebih baik. Pada awalnya mungkin Malorie merasa bahwa ia harus menjaga jarak untuk tetap tangguh dan bertahan. Lalu, ia menyadari bahwa anak-anaknya bukan hanya butuh perlindungan secara fisik, tetapi mereka juga butuh kasih sayang dan harapan.

Sebagai seorang ibu, menonton Bird Box membuat saya merasa tersentuh dan emosional. Karena dibalik ceritanya yang menegangkan, film ini menggambarkan ketakutan terbesar yang dimiliki setiap ibu: bagaimana melindungi anak-anak dalam situasi sulit dan di luar kendali?

Bu, tidak ada ibu yang sempurna, tetapi kasih sayang tulus dan ketangguhan seorang ibu akan melindungi anak-anak secara utuh. Selamanya ibu adalah ibu terbaik di mata anak-anaknya, tempat teraman bagi mereka dalam situasi apapun. Jadi bagaimana Bu, siapkah untuk tetap tangguh menghadapi banyak rintangan seperti Malorie di film ini?

2 Likes