Diskusi Budgeting Bersama Arini

Hai mbak arini,

Aku langsung mau tanya aja nih, salah gak sih kalo uang pendapatan selalu aku keep 10% untuk jadi pegangan biaya tak terduga misal kaya banyak orderan tapi ternyata packaging habis jadi aku ambil dari uang cadangan itu padahal keuntungan ku lebih dari 50% pendapatan

1 Like

Hai mba @ariniastari aku sejujurnya masih bingung banget terkait pricing. Aku kan jualan mainan edukasi buatanku sendiri. Yang sebenernya harga bahan2 nya sendiri relatif terjangkau, tapi yang harus dihargai dari sini ide dan waktuku untuk membuatnya. Kalau untuk yang seperti ini idealnya profit margin nya itu berapa persen ya mba? Aku juga baru mulai berjualan 2 minggu ini. Yang mana konsumennya masih temen2 dan keluarga aja hihihi. Aku juga sudah coba memberikan diskon saat ini di 20%. Tapi dengan diskon ini sejujurnya keuntunganku tipis sekali. Cuma 20% :joy: sepertinya tidak sebanding dengan effort untuk membuatnya

1 Like

hi @msbella_sabels, ga salah kok, karena emang pasti harus ada juga biaya tidak terduga. Sudah sempat di review kah in average dari pengeluaran sebelumnya sesuai 10% atau lebih naik / turun ? kalau ternyata lebih turun bisa diturunin budgetnya untuk biaya tak terduga, jadi uangnya bisa kamu puter lagi untuk ngembangin usahanya

1 Like

thank you @ariniastari diskusinya seru banget. Kalau dari PR ibu2 kemarin, adakah general flaws yang bisa diperbaiki dan dikembangkan selanjutnya?

1 Like

Hi Bu Marisa,

Kalau untuk budget relatif fixed nih. Tapi untuk target kegiatan mengadakan kelas online berbayar (untuk jasa edukasi investingmom.id) kadang saya naik turun. Bulan ini karena anak-anak baru masuk sekolah secara jarak jauh, sehingga perlu ekstra perhatian saya, maka saya tetapkan target lebih slow.

Jujur, hasil saat ini malah above expectation dan target, apa target saya yang kekecilan ya? Hehe…

Salam, Dian

1 Like

hi @msbella_sabels, sebenarnya gpp kok modal usaha kan bisa datang darimana saja termasuk dari suami :smiling_face_with_three_hearts: yang penting semuanya tercatat, jadi jelas modal berapa dan untungnya berapa :grin:

1 Like

no worries, mulai dari yang sederhana karena inti dari memulai usaha adalah action ! Kalau terlalu musingin di perencanaan nanti ga mulai-mulai juga :upside_down_face: sederhana aja yang penting sudah punya gambaran besarnya aja, nanti over the time kan bisa belajar, eh ternyata udah tau nih ada pengeluaran gas Rp x, pengeluaran air Rp Y, nextnya perencanaannya jadi bisa lebih akurat.

1 Like

Aku rasa untuk komponen / variable itemnya udah cukup, palingan ada yang masih buatnya ga sampai setahun nih :laughing: jadi ga tau di akhir tahun / 1 tahun pertama untung berapa. Karena mesti diinget juga untuk selalu masukin variable growth nya, karena kitakan usaha pasti mau berkembang terus, misal bulan ini 10 order, bulan depan naik dong jadi 12 misal, dst.

3 Likes

noted! untuk variable growthnya sendiri ada "rules"nya gak rin brp persen dari bulan sebelumnya? beberapa ibu juga masih membuatnya 1 formula budget dikali 12, berarti kalau gitu perlu diperbaiki lagi ya untuk masukin variable growthnya

2 Likes

Ibu-ibu, 10 menit lagi sesi diskusi Live bersama @ariniastari akan selesai yaa. buat yang masih ingin tanya, bisa tetap tuliskan pertanyaannya di sini. Nanti kalau @ariniastari pas ngintip Rumii lagi, bisa tetap menjawab pertanyaan ibu :smiley: :smiley:

1 Like

Noted Bu Fathya, jadi harus dibuat fluktuasi growth dari bulan ke bulan, baru ga overwhelming , segera diperbaiki budgetingnya, thank you Mbak @ariniastari.

1 Like

Terima kasih sudah membuka bahasan ini.
Masih suka boncos di visiting keluarga dan biaya entertain, kadang terambil dana darurat. Ada tips untuk stay on rules?
Oh ya sama, sering merasa empati berlebihan dengan yang nyari dana, dalam bentuk donasi. Bisakah punya batasan tertentu untuk tidak membantu semua org? Bagaimana memilih prioritas bantuannya?

1 Like