Halo Ibu,
Terima kasih pertanyaannya.
Target viewer akan sangat bergantung kepada budget yg kita miliki, kalau saya pribadi yg dilihat lebih kepada CTR (click through rate) atau add to cart. Jadi berapa banyak org yg click ads kita dan berapa banyak yg akhirnya membeli.
Iklan itu dibuat sebagai bait untuk customer mau click lebih lanjut dan melihat produk kita. Jadi harus make sure diawal konten iklan yg kita naikkan sudah menarik. Menarik buat customer gimana sih? Bisa melakukan A/B testing jadi menjalankan beberapa iklan dan lihat konten mana yg paling efektif. Jadi untuk menarik target market melihat & membali pertama kontennya harus bagus, customer service-nya cekatan dan kualitas produk bisa dipertanggung jawabkan. Ada beberapa brand di ID yg sekarang sudah menjalankan sistem pengembalian barang apabila barang tidak sesuai dengan foto atau deskripsi maka bisa dipulangkan. Service yg ditawarkan sangat baik dan membuat customer lebih tenang saat membeli barang online, tetapi balik lagi tergantung barang yg dijual, kalau makanan sudah pasti tidak bisa diberlakukan hal tsb.
Berdasarkan pengalaman di GrabFood, yg ditekankan pertama kali adalah UI kita friendly user karna kalo customer merasa kesulitan menggunakan aplikasi maka mereka akan sangat reluctant untuk mencoba beli. Campaign kami jalankan setelah aplikasi kami stabil dan masyarakat sudah terbiasa menggunakan.
Semoga menjawab pertanyaannya
2 Likes
Hai bu ibu terima kasih pertanyaannya dan yang sudah menyimak…
aku coba rangkum beberapa ya …
- |
Keberadaan brand secara online tentu akan membantu pemasaran karna bisa menjangkau lebih banyak customer. Apalagi situasi covid 19 seperti sekarang, dimana penjualan secara online saat ini menjadi pilihan utama untuk para pemain bisnis agar tetap bisa bertahan. Tidak sedikit dari brand besar yg sekarang semua juga pindah jualan ke digital platform seperti Tokopedia, Shopee, dst. |
- |
Pada saat mau memulai bisnis secara online, bisa tentukan dulu platform apa yg akan dipakai. Apakah IG, FB, Tokopedia atau yg lainnya. Tapi balik lagi tergantung jenis usahanya apa & target marketnya siapa. Baru bisa menentukan platform mana yg paling efektif untuk Ibu sendiri. |
- |
Setelah menentukan platform yg akan digunakan, harus sudah punya strategy content. Apabila memutuskan akan lewat IG berarti foto produk harus bagus, copy content menarik sehingga membuat audiens bisa merasakan adanya urgensi untuk beli, & menunjukkan unique selling point produk ibu sendiri (benefits). Setelah itu bisa minta bantu teman-teman untuk review dan post di social media mereka. Hal terakhir bisa menjalankan ads kalau memang ada budget lebih supaya bisnisnya bisa reach lebih banyak customer. |
- |
Tetapi apakah produknya sudah siap untuk dipasarkan secara online atau belum? Kalau sampai orderannya meningkat apakah kita sudah bisa memenuhi kebutuhan/permintaan pasar? |
- |
Untuk mengetahui apakah marketing kita sudah berjalan baik diluar dari sales bisa cek engagement dari campaign yg kita jalankan. Contoh apabila kita bikin activation giveaway melalui IG untuk support campaign yg sedang berjalan, kita bisa cek efektifitasnya dengan melihat seberapa banyak yg partisipasi dan berapa banyak yg melakukan re-share campaign. |
- |
Sales itu adalah sebuah aktivitas penjualan barang dan jasa sedangkan marketing adalah sebuah alat atau kegiatan campaign yg dilakukan untuk membantu meningkatkan ketertarikan customer untuk membeli barang dan jasa yg dijual. Keduanya tentu berjalan bersamaan, tanpa marketing kita tidak akan bisa menghasilkan sales. Begitu juga sebaliknya tanpa adanya sales, marketing tidak akan ada sumber pendanaan untuk melakukan sebuah kegiatan campaign. |
- |
Soft selling dan hard selling menurut harus di kombinasikan sesuai dengan kebutuhan dan season. Pada saat melakukan hard selling itu kita bisa mengadakan promosi B1G1, bundling atau potongan harga. Biasanya hal ini dilakukan oleh pebisnis pada situasi payday dimana daya beli customer meningkat. Sedangkan soft selling ini membangun brand image ke customer. Konten adalah kunci nomor 1 pada saat kita melakukan soft selling. |
- |
Agar marketing agar bisa masuk ke customer di hati dengan membangun sebuah brand image yang bisa dipercaya customer, seperti service yg kita berikan memuaskan & mau mendengarkan feedback dari customer. Selalu posisikan diri ibu sendiri sebagai customer, kalo Ibu yg beli kira2 service seperti apa yg diharapkan. |
- |
Target viewer akan sangat bergantung kepada budget yg kita miliki, kalau Yossico pribadi yg dilihat lebih kepada CTR (click through rate) atau add to cart. Jadi berapa banyak org yg click ads kita dan berapa banyak yg akhirnya membeli. |
- |
Iklan itu dibuat sebagai bait untuk customer mau click lebih lanjut dan melihat produk kita. Jadi harus make sure diawal konten iklan yg kita naikkan sudah menarik. Menarik buat customer gimana sih? Bisa melakukan A/B testing jadi menjalankan beberapa iklan dan lihat konten mana yg paling efektif. Jadi untuk menarik target market melihat & membali pertama kontennya harus bagus, customer service-nya cekatan dan kualitas produk bisa dipertanggung jawabkan. |
- |
Kebijakan garansi pengembalian barang bisa menarik customer. Ada beberapa brand di Indonesia yg sekarang sudah menjalankan sistem ini apabila barang tidak sesuai dengan foto atau deskripsi maka bisa dipulangkan. Service yg ditawarkan sangat baik dan membuat customer lebih tenang saat membeli barang online, tetapi balik lagi tergantung barang yg dijual, kalau makanan sudah pasti tidak bisa diberlakukan hal tsb. |
- |
Berdasarkan pengalaman di GrabFood, yg ditekankan pertama kali adalah UI (user interface/tampilan) friendly user karena kalo customer merasa kesulitan menggunakan aplikasi maka mereka akan sangat reluctant untuk mencoba beli. Campaign kami jalankan setelah aplikasi kami stabil dan masyarakat sudah terbiasa menggunakan. |
6 Likes
Terima kasih juga @yossico.stephanie atas waktunya… semoga next time bisa sharing2 lagi bersama kami ^^
1 Like
terima kasih bu @mamigi karena waktu sharing sudah abis, silahkan ya buat bu ibu lain yang bisa bantu pertanyaannya … mungkin mb @marisa bs ?
1 Like
Hi Ibu,
Terima kasih atas pertanyaannya.
- Setiap brand pasti sudah memiliki strategi untuk menjual produk atau jasa mereka dan biasanya pasti brand akan melakukan A/B testing sesuai dengan target market brand untuk menemukan campaign yg tepat untuk dijalankan. Prosesnya memang panjang tapi semakin kita mengenal customer akan semakin mudah untuk menentukan strategi yg kita jalankan.
- Strategi marketing sebaiknya dibuat setiap quarter untuk kemudian direview hasilnya dan melihat efektifitasnya sehingga bisa jadi pembelajaran untuk next campaignnya.
- Untuk mengukur keberhasilan harus tau dulu KPI-nya apa (awareness, conversion ke sales, net promo per-score, etc) baru dari sana kita bisa menghitung hasilnya
1 Like
halo bu @lianamaku , karena waktu sharing sudah abis, silahkan ya buat bu ibu lain yang bisa bantu jawab pertanyaannya … atau sharing pengalaman
2 Likes
yay sudah di balas ya bu @lianamaku sama yossico ^^
Halo Ibu,
Terima kasih atas pertanyaannya.
Kalau memang sudah punya website bisa mengarahkan para pembeli dari social media untuk melakukan transaksi lewat website. Dengan cara seperti ini website akan tetap berperan dan WA hanya dijadikan sebagai alat untuk Q&A atau customer service.
Goodluck usahanya
2 Likes
sudah di jawab jg ya bu @mamigi ^^
1 Like
Terima kasih Mba @suzieicus2207 sudah menjadi moderator. Selamat malam
2 Likes
sama2 mb @yossico.stephanie ^^ selamat malam juga
2 Likes