Everything Everywhere All at Once (2022): Saat Kasih Ibu Menyelamatkan Semesta dari Kekacauan

Poster artsy berwarna-warni dengan beberapa karakter yang berpose aneh, ditambah judul yang sulit ditebak artinya, membuat saya penasaran untuk menonton film ini. “Apa ini film superhero?”, itulah yang pertama kali muncul dalam benak saya ketika melihat poster film ini beredar di internet pada tahun 2022 lalu. Sebenarnya ini film tentang apa, sih, Bu?


Sumber: Amazon

Ternyata, Everything Everywhere All at Once (EEAAO) adalah sebuah film bertema keluarga. Berbeda dengan film lain bertema serupa, EEAAO dikemas dengan humor yang absurd namun penuh emosi. Film peraih tujuh piala Oscar, termasuk kategori Best Picture, dalam Academy Awards ke-95 ini menggabungkan drama, komedi, dan laga dengan bumbu fiksi ilmiah yang penuh kejutan. Disutradarai oleh Daniel Kwan dan Daniel Scheiner, EEAAO menjadi salah satu karya paling sukses dari A24, rumah produksi yang terkenal dengan film-film out-of-the-box dan cara storytelling yang unik.

EEAAO menceritakan tentang Evelyn (Michelle Yeoh), seorang wanita keturunan Tionghoa yang memiliki bisnis binatu di Amerika bersama suaminya, Waymond (Ke Huy Quan). Evelyn sedang berjuang menyelesaikan pembukuan bisnisnya sebelum diaudit oleh Internal Revenue Service (IRS). Alih-alih membantu istrinya, Waymond malah mempersiapkan surat gugatan cerai untuk Evelyn, karena ternyata kesibukan mengurus bisnis membuat hubungan mereka menjadi renggang. Ia juga merasa bahwa ia tidak mampu mengelola bisnis, dan telah gagal membahagiakan Evelyn. Pada saat yang bersamaan, Gong Gong (James Hong), ayah Evelyn yang sangat ditakuti Evelyn datang dari Tiongkok. Seakan tidak cukup membuat Evelyn kewalahan, anak perempuan semata wayangnya, Joy (Stephanie Hsu), menyatakan bahwa dirinya memiliki kekasih sesama jenis. Di sinilah konsep multiverse yang seru berawal. Sampai sini masih penasaran, Bu?

Saat Evelyn berada di IRS, ia merasakan hal aneh dalam tubuhnya. Ketika ia tengah berdebat dengan Deirdre (Jamie Lee Curtis), seorang petugas IRS yang galak, ia melihat beberapa cuplikan dirinya dan juga keluarganya dalam versi yang berbeda di banyak semesta lainnya. Tiba-tiba, muncullah Alpha Waymond dari Alphaverse yang mengabarkan kalau Jobu Tupaki, nama lain Joy di Alphaverse, mengacaukan kehidupan di multiverse. Alpha Waymond meyakini bahwa orang yang bisa mengalahkan Jobu Tupaki adalah Evelyn, dan ia sudah mencari sosok Evelyn di semesta-semesta lainnya. Namun sayangnya, semua Evelyn yang ia temui sudah kalah di tangan Jobu Tupaki. Harapan satu-satunya hanyalah Evelyn, dan ia memohon Evelyn untuk melawan Jobu Tupaki. Pada akhirnya, Evelyn mau membantu dan mempelajari cara berpindah ke semesta lain atau jump-verse. Nah, ini bagian favorit saya. Evelyn melihat dirinya dalam berbagai versi di semesta lain sebagai aktris, koki, petarung kung-fu, penyanyi opera, dan yang paling aneh adalah versi Evelyn dengan jari berbentuk sosis. Saya sampai geleng-geleng kepala ketika melihatnya…

Evelyn dan jari sosis
Sumber: Pinterest

Evelyn merasakan konflik batin ketika melihat berbagai versi dirinya dalam semesta lain. Sedikit flash back, Evelyn adalah seorang anak yang dituntut untuk memenuhi ekspektasi orang tuanya. Namun, ia memutuskan untuk menikah muda dengan Waymond dan pindah ke Amerika agar bisa pergi dari keluarganya. Bagaimana jika ia tidak menikah dengan Waymond? Bagaimana jika ia menjalani kehidupannya sebagai aktris atau penyanyi opera? Mungkin ia tidak perlu merasakan sulitnya menjadi seorang imigran yang jatuh bangun dalam bisnis. Hal seperti ini tentunya terasa dekat dengan kondisi kita sehari-hari ya, Bu. Seringkali pertanyaan “what if…” muncul dalam pikiran. Lalu, kalau sudah begini, harus bagaimana?

Singkat cerita, Evelyn berhasil mengakses kemampuan dirinya dari berbagai versi lain untuk menghadapi Jobu Tupaki. Semua usaha Evelyn untuk melawan selalu gagal, sampai akhirnya ia mengajak Jobu Tupaki berbicara dari hati ke hati, seperti yang sudah lama ia ingin lakukan dengan Joy. Adegan ini membuat saya sangat terharu, kondisi hubungan ibu dan anak perempuan yang rumit sungguh relate dengan saya. Dialog antara Evelyn dan Joy favorit saya adalah ketika mereka menjadi dua batu yang ada di ujung tebing. Joy merasa tidak ada hal yang benar-benar berarti di dunia, sedangkan Evelyn selalu menekankan tentang kebaikan dan cinta. Pemberontakan dan kehampaan dalam diri Joy ternyata muncul akibat kurangnya kasih sayang yang ditunjukkan oleh Evelyn, yang juga banyak menyimpan luka dari masa lalu dan pernikahannya. Di akhir cerita, hubungan keluarga Evelyn kembali harmonis, Evelyn mulai belajar memahami Joy, dan masalah di IRS pun selesai. Ia juga menyadari bahwa dirinya adalah versi yang terbaik dari semua Evelyn di semesta lainnya.


Sumber: Pinterest

Film ini banyak menuai pujian karena menyajikan eksplorasi mendalam tentang konflik batin seorang wanita, dinamika kehidupan pernikahan, hubungan ibu dan anak, serta makna hidup, dengan tampilan visual yang unik dan nyeleneh. Kalau Ibu sedang mencari film bertema keluarga yang lain dari biasanya, EEAAO bisa menjadi pilihan tepat untuk Ibu. Selamat menonton ya, Bu.