Fokus Pada Tujuan dengan Tetap Bertanggung Jawab

Halo Ibupreneur

Bahasan artikel minggu ini, masih berkaitan dengan artikel minggu lalu yang berjudul “Fokus Pada Tujuan, Bukan Pada Tantangan”

Dari artikel sebelumnya, hikmah yang bisa dipetik adalah jika kita ingin mencapai cita-cita yang diinginkan maka fokuslah pada pilihan-pilihan yang memberdayakan dan mendekatkan diri pada tujuan

Ada hal yang perlu digarisbawahi Fokus Pada Tujuan ini tentunya diiringi dengan rasa tanggungjawab

Maksudnya gimana?

Saya menulis ini karena tergelitik dengan kejadian yang sempat trending beberapa waktu yaitu fenomena rombongan pengguna sepeda di Jakarta yang menggunakan Jalur Utama Jl Soedirman. Tentunya hal ini sangat disayangkan karena pemerintah DKI Jakarta sudah menyiapkan jalur khusus sepeda yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna sepeda. Karena dengan menggunakan jalur utama, tentunya akan berpotensi menghambat perjalanan pengguna jalan yang lainnya.

Nah jika dikaitkan dengan fenomena tersebut, ada pertanyaan menarik yang bisa Ibupreneur tanyakan pada diri Ibu untuk dijadikan bahan evaluasi

"Apakah cara-cara yang saya gunakan dalam mencapai tujuan sudah bertanggung jawab? tidak merugikan diri sendiri atau orang lain?"

Jika jawabannya “tidak merugikan diri sendiri dan orang lain” maka hal yang Ibupreneur lakukan sudah tepat

namun jika jawabannya “ada beberapa hal yang berpotensi mengganggu orang lain dan merugikan diri sendiri” artinya Ibupreneur perlu mengevaluasi proses yang selama ini dijalani

Merugikan diri sendiri itu contohnya bagaimana?

Misal Ibupreneur memiliki target penjualan 1000 pcs untuk bulan ini, tapi makan menjadi tidak teratur, tidur malam hanya 1-2 jam, karena kurang tidur emosi menjadi tidak stabil, dan bisa saja Ibupreneur akan “tumbang” dan berakhir dengan harus menerima surat cinta dari dokter (resep obat). Atau Ibu terpaksa melakukan pinjaman online untuk modal bisnis. Tentu hal ini bukanlah suatu hal yang bijak untuk dilakukan

Kemudian lanjut pada contoh yang merugikan orang lain

Berlanjut dari contoh diatas, dengan kondisi psikis dan fisik Ibu yang kelelahan maka hal ini akan membuat anggota keluarga (suami dan anak-anak) tidak nyaman dengan suasana rumah. Adapun dampak lainnya adalah ketika memang Ibu harus bedrest (istirahat total), maka pekerjaan rumah menjadi banyak yang terbengkalai dan tidak bisa melayani anggota keluarga seperti biasanya seperti memasak makanan kesukaan mereka, bermain dengan anak-anak, mendampingi anak-anak belajar dan kegiatan lainnya.

Maka dari contoh-contoh di atas, bisa menjadi poin bagi Ibupreneur untuk mengevaluasi diri apakah “fokus” yang selama ini dijalankan sudah tepat atau belum

Jangan sampai karena fokus pada tujuan dengan menggunakan cara yang kurang tepat dan tidak bertanggungjawab, merugikan diri sendiri dan juga orang lain

Sesuaikan fokus Ibu dengan kapasitas sumber daya yang dimiliki
Ketahui sejauh mana sumber daya yang Ibu miliki dari segi pengetahuan, kemampuan, finansial, kondisi kesehatan dan hal-hal lainnya. hal ini akan membantu Ibupreneur bisa mengontrol diri agar tidak terlalu “ngoyo” alias memaksakan hasil yang ingin dicapai dengan mengabaikan kondisi Ibupreneur sendiri

Sesuaikan fokus Ibu dengan kondisi yang terjadi saat ini
Ketahui kondisi Ibu dan keluarga Ibu saat ini, realistislah dalam menentukan tujuan dan cara menuju tujuan.

Sesuaikan fokus Ibu dengan support system yang dimiliki
Tentukan siapa saja yang bisa membantu Ibupreneur selama mencapai tujuan tersebut. Sampaikan target Ibu pada mereka dan apa yang Ibu butuhkan dari mereka. Jangan sungkan untuk minta tolong ya Ibu, karena hakikatnya manusia diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi satu sama lain

Semangat ya Ibupreneur

Fokuslah pada Tujuan dengan Tetap Bertanggung Jawab

Bertanggung Jawab kepada Tuhan
Bertanggung Jawab kepada Diri Sendiri
Bertanggung Jawab kepada Orang Lain

2 Likes