Geng Transformasi Ibu : 14 Hari Lebih Hijau bersama IPM

Ibu Vivi - DAY 6

Aku msh ga PD mau setoran jd dikumpulin ampe dirasa udah penuh. Anorganik dominan jajan anak & bumbu instan lngsng dipisahin dibuat isian eco brick, botol skincare anak & aku ditaro dlm kardus, sisanya kumpulin aja kya bubble wrap, kardus paket siapatau ad yg butuh.

Ibu Sekar - DAY 1

Mulai dari big why nya dulu ya bu…
Kalau aku, alasan terbesarnya adalah agar ingat bahwa kita manusia adalah bagian kecil dari semesta. Setiap apa yang kita lakukan, berpengaruh terhadap diri, sesama, dan lingkungan. Peduli lingkungan bikin aku diingatkan terus agar senantiasa sadar dan cukup :brown_heart:

Eco-friendly lifestyle goals ku:

  • Konsisten membawa kantong belanja ke manapun pergi, termasuk sedia kantong cadangan di kendaraan
  • Konsisten mengajak suami dan anak2 membawa botol minum masing2 tiap bepergian
  • Menyediakan wadah pilah sampah organik setiap datang arisan di komplek, agar makin banyak warga yg sadar pentingnya memilah

Ibu Sekar - DAY 2

Wah ini reminder banget buat aku…
Masih >50% alat elektronik yg colokannya nancep terus. Belakangan mulai pelan2 inget buat cabut/off in, paling gampang ku mulai dari aneka charger: hp, jam, kipas portable

Terpikir untuk ganti colokan jadi yg ada pencetan on/off, tapi tar jadi boros, kan colokan sekarang masih bisa dipakai :rofl::sweat_smile: jadi ntar aja gantinya, kalau colokan udah rusak

Ibu Sekar - DAY 3

Berkait sampah makanan, secara umum aku terbantu banget karena sampah organik diangkut sama DLH Kota Depok. Jadi komposter2 di rumah sekarang sbg cadangan aja.

Tapi kan selalu ada ruang perbaikan ya :smiley:
Dengan udah dikelola, jadi suka keenakan, “gampang” membuang bahan makanan, seperti sayur atau bumbu suka berlebih.

Jadi kedepannya mau belanja sayur dan bahan makanan secukupnya. Kalau sudah belanja, manfaatkan sebaik-baiknya.

Pengen buat eco enzyme juga, agar sampah kulit buah punya nilai manfaat lebih, tapi kalau untuk ini, masih dalam tahap wacana :sweat_smile::laughing:

Ibu Sekar - DAY 4

Utk baju, aku emang tipe bajunya itu2 aja sejak lama :rofl::pray:t3:
Berusaha membeli merk lokal ketimbang impor. Lalu peernya adalah kalau ada acara yang pakai dresscode warna :sweat_smile:
Solusinya: baju tetap itu2 aja cari warna aman, lalu pakai scarf/aksesoris yg nyambung dengan dresscode, lalu… pilih2 lingkaran pergaulan yg lebih byk esensi ketimbang seremoni, jd kalau ngadain acara dresscode warna bisa dinego agar simpel ga bikin beli baju terus 🫣

Ibu Sekar - DAY 5

Untuk penggunaan air, sumber air utama di rumah adalah sumur, yg sudah dilakukan baru sebatas pakai air secukupnya, kalau ga dipake, matikan keran…

Untuk air minum, masih pakai galon, tapi ini menuju beralih ke pakai filter air, biar air keran bisa langsung minum (baru order, lagi dikirim) :sweat_smile::face_with_hand_over_mouth:

Punya keinginan bisa menampung air hujan, tapi belum terealisasi, belum nemu instalasi alat yg oke di rumah… kalau ibu2 ada referensi model tampungan air hujan, boleh ya :heart_eyes::pray:t3:

Ada yg menarik tentang reuse air bekas (grey water) dari sekolah anakku. Berhubung cuaca panas dan berdebu, sekolah berinisiatif menyiram lapangan n tanah2 dengan air bekas, dan juga mengajak murid2 untuk sedekah air bekas masing2 1.5L per hari…

Karena program ini, aku jadi lebih sadar saat menggunakan air, nampung air bekas cuci2an, dan jadi mikir jg… air bekas gini bisa dipake untuk apa lagi yaa supaya ga langsung kebuang ke selokan

Ibu Sekar- DAY 6

Ini wadah pilahan sampah anorganik di rumah. Simpel, ada 3 kategori: plastik, kertas & lainnya (wadah lainnya ga kefoto). Dikategorikan begini sesuai dengan rekues bank sampah yg rutin pick up sampahnya. Wadah2 ini ditaruh di dapur, biar semua anggota keluarga gampang mengakses.

Ibu Sekar - DAY 7

Utk bodycare dan skincare, waktu masih single & baru menikah, sempat coba2 beralih ke produk2 lokal yg alami n minim sampah kemasan… tapi sejak ada anak2, jadi ga prioritas ujicoba produk bodycare, mamak rempong🙈

Jadinya kembali ke konvensional, tapi jauhh lebih minimalis. Ga gampang tergoda beli sabun/sampo/skincare karena lucu atau lagi diskon aja… bener2 beli krn butuh… dan dipakai sampai habis, kalau perlu dicampur air sampai tetes terakhir (haha) agar kemasannya dapat digunakan kembali/didaur ulang

Ibu Sekar - DAY 8

Wah masak ini belakangan lg jadi prioritas utama di rumah, karena alhamdulillah anak2 makan mulu :sweat_smile:

Untuk food prep secara spesifik, aku ga rapi2 n estetik banget sih. Tapi memang mempersiapkan sedari bikin menu, nyatet belanjaan, bawa kantong sampe dihapalin sama tukang sayurnya, belanja secukupnya & memastikan bahan2 tsb kepake…

Kendala yg dihadapi: kadang2 menu berubah dr yg direncanakan, beberapa sayur jd kurang segar… atau ada kalanya lelah masak, jd njajan dan nyampah kemasan

Solusi: yaudah terima aja kalau lg lelah :sweat_smile: kemasan2 kembali dicuci n pilah, habis itu sadar lg kok repot milah2, jadi kembali semangat masak lg​:sweat_smile::rofl:

Ibu Sekar - DAY 9

Untuk email, yang ku lakukan dengan sadar adalah unsubscribe langganan yg sudah tidak diperlukan. Itu juga udah lama ga ngeceknya :see_no_evil:

Karena belakangan korespondensi via email lebih jarang. Lebih lazim komunikasi via WA, jd mgkn potensi sampah digital lebih banyak di WA :sweat_smile:

Untuk hapus email satu per satu jg belum pernah kulakukan, belum menyempatkan waktu. Kalau ga salah, ada settingan otomatis di email untuk auto erase tiap periode tertentu…

Ibu Sekar - DAY 10

Repair yg paling kuingat adalah permak baju ya bu… sampe udah langganan sama tukang permak :grin:

Apalagi ya… repair yg pernah dilakukan… mgkn ibu2 lain nih punya ide

Ibu Sekar - DAY 11

Aku pakai menspad sejak 4 thn an lalu,⁩ awal mulanya jg ‘ikut2an’ anak yg pake clodi…
tapi masih mix dengan pembalut sekali pakai saat lelah :sweat_smile::see_no_evil:

Sekarang belum mens lagi sejak melahirkan anak ke-2, berencana nyoba menscup kalau ntar mens lg… mohon doanya buibu :two_hearts::palms_up_together:t3: