Ibu dapet kekuatan darimana saja?

Halo Ibu…

Perkenalkan saya Farah. Bisa dibilang baru di Rumii dan jarang muncul, tapi sekali buka sungguh aku seperti dibanjiri informasi bermanfaat luar biasa. Namun walau diam aku mengikuti kegiatan Ibu Punya Mimpi termasuk Podcast. Aku beranikan buat topik ini setelah mendengar podcast Ibu marisa dan ibu fathya bersama ibu neiza bijeh tentang menemukan kekuatan diri.

Mendengarnya saya menangis sekali dan masih menangis walau sudah saya dengarkan lebih dari 4 kali :sweat_smile: Ada rasa malu rasanya kok saya yang tidak mengalami bencana alam besar seperti ibu neiza sering mengeluh dan merasa hidup saya paling sulit. Tapi saya mendapat pencerahan bahwa untuk bisa kuat itu kita membuat pertemanan. Semoga saya bisa mendapat teman-teman yang bisa berjuang bersama di sini :innocent:

Setelah dengar podcast itu, saya mulai mencari sebetulnya sumber kekuatan saya itu apa saja selain anak. Saya ingin bertanya, kalau ibu-ibu di sini, dari mana saja sumber kekuatannya?

saya ingin sekali belajar untuk menjadi orang yang lebih bersyukur dan semoga semakin bisa lebih baik setiap harinya :two_hearts:

10 Likes

Hai ibu @Farahatikah terima kasih atas tulisan yang juga membuat aku yang baca ikut merefleksikan tentang sumber kekuatan.

Terima kasih juga sudah mendengarkan podcast kami ya bu :slight_smile:

Kalau aku, sumber kekuatanku selain anak dan diri sendiri adalah, suamiku, teman-teman di Indo (walau jauh tapi rasanya kalau cerita atau videocall langsung deh ke charge), kerjaan, dan Ibu2 di sini :hugs:

Kayak yang @neizabijeh juga bilang bahwa cerita orang lain juga bisa menguatkan. Nah aku seneng banget kalau di Rumii ada ibu2 yang share soal perjalanan hidup, bisnis, dan penemuan lain tentang diri. Jadi belajar dan terkuatkan.

3 Likes

Hai mba @Farahatikah,

Sejak suamiku meninggal tahun 2016, tentunya sumber kekuatan saya adalah anak semata wayang kami ini hihi… sekarang usianya sudah 8 tahun jadi sudah lumayan bisa diajak berkomunikasi. Saya bersyukur juga masih punya keluarga besar termasuk keluarga alm suami yang sangat perhatian kepada kami berdua. Saya selalu berusaha untuk ingat bahwa di luaran sana masih banyak pengalaman hidupnya yang lebih berat dari saya sehingga saya harus selalu ingat untuk terus bersyukur.

Sumber kekuatan lain adalah keinginan kuat saya untuk selalu mengalihkan emosi atau perasaan ga enak ke channel yang lebih positif, salah satunya bergabung di IPM ini juga komunitas lainnya. Menggali bakat terpendam juga haha… tahun ini saya berhasil menulis sebuah buku novel kenang-kenangan untuk anak dan saya. Pokoknya pengennya selalu aktif dalam berbagai aktivitas supaya ga banyak bengong… hahaha…

salam kuat!

7 Likes

Halo ibu @Farahatikah terima kasih sudah membuka topik ini. Tadi pagi aku baru mendengarkan podcast ibu @Fathya ibu @marisa dan ibu @neizabijeh , membuka pikiranku sekali ibu bahwa terhubung dengan orang lain bisa menjadi kekuatan untuk kita…

Ikut sharing ya ibu, selain mendapatkan kekuatan dari anak, suami dan keluarga aku merasa mendapatkan kekuatan dari berbagi. Aku berbagi semampuku ibu, tidak besar dan tidak selalu mengeluarkan uang kadang dengan mendonasikan pakaian layak pakai atau sekedar berbagi informasi bagi yang membutuhkan. Mohon maaf sebelumnya tidak ada maksud kurang baik atau pamer hanya saja cara ini cukup efektif untuk membuat hati ini kuat kembali jika bisa bermanfaat dan membawa kebahagiaan bagi orang lain… Mungkin ini yang orang tua maksudkan dulu ya bu, bagilah kesedihanmu maka kesedihanmu akan berkurang dan bagilah kebahagiaanmu maka kebahagiaanmu akan bertambah…

Semangat selalu ya bu :blush:

4 Likes

Doa terbaik untuk ibu @kreasikarinka, semoga selalu sehat ya bu :blush:

2 Likes

Salam kuat ibu @kreasikarinka. Luar biasa sekali ibu. betul ya bu, bahwa berusaha mensyukuri apa yang masih kita punya sampai hari ini menjadi sumber kekuatan yang luar biasa. Menggali potensi diri juga buat kita jd merasa bahwa diri ini punya banyak hal baik yang bisa dimanfaatkan. waaa menulis novel untuk kenang2an itu manis bgt buu. bisa di share kapan2 isi novelnya buuu :hugs: :hugs:

Bu @stellanostra, aku pernah baca sebuah penelitian yang menunjukkan kalau dengan kita berbagi, kita sebetulnya sedang menambahkan makna pada hidup kita, sehingga itu semaki memperkuat purpose kita yang akhirnya jadi menguatkan :heart: :heart:

4 Likes

wah menarik ya bu @Fathya bahkan bisa dijelaskan secara ilmiah…terima kasih infonya ibu :slight_smile:

2 Likes

Hola Bu @Farahatikah,
Terima kasih sudah membuka topik ini, aku juga denger podcastnya Bu, deep banget ya Bu.
Aku jadi flashback di moment-moment berat dalam hidupku.

Dulu “matahariku” adalah kedua orang tuaku, sosok yang mengisi hidupku. Ketika beliau berdua meninggal, aku menjadi yatim piatu aku sempat mengalami “masa sulit dalam hidupku” seperti demotivasi. Tapi ada satu titik aku disadarkan bahwa " hidup itu begitu berharga". Sehingga sejak jadi yatim piatu saudara-saudaraku jadi sumber kekuatanku, ups & downs, berbagi peran, dan berjuang untuk bangkit dan makin ke sini ternyata “proses” ini membentuk jadi pribadi yang lebih tangguh & bersyukur.
Baiknya Tuhan memberikanku, sumber kekuatan lagi yaitu support system (anak & suamiku) aku ngerasa menjadi “lebih berisi lagi” dengan keberadaan mereka.
Dari hal yang kujalani aku pengen bisa berbagi semangat & apa yang aku bisa bagi untuk kita semua, khususnya para Ibu, bahwa hidup kita begitu berharga. Bahkan setiap pagi bangun & diberi nafas, berarti kesempatan baru lagi untuk kita melakukan hal yang bermanfaat. :innocent:

3 Likes

Wahh,terimakasih Ibu @Farahatikah for being vulnerable for sharing this post dan membuka topik yang membuat kita mengenal lebih dekat dalam forum ini.

Sumber kekuatanku saat sebelum menikah adalah Ibuku.
Jika aku sedang sedih, merasa ingin kabur, atau lari pada hal2 destruktif, aku akan ingat Ibuku, yang pada titik terendah hidupnya masih ingat kami, anak2nya, dan terus berjuang mengurus kami sambil berjualan peyek ke warung2. Bangun paling pagi, tidur paling akhir.
Diremehkan orang lain, sudah biasa, tetap maju terus.
Hingga kami lulus kuliah dan bertumpu pada kaki kami masing2.
Setelah menikah, Ibuku masih jadi sumber kekuatanku , lalu tentunya ditambah suami.
Ternyata enak yah disayang pasangan.
Dari suami aku belajar, it’s ok to be vulnerable, and dependant each other.
Karena sebelum menikah sebisa mungkin aku terlihat kuat dan suportif ke keluarga.

Definisi kuat itu tidak selalu terlihat tangguh.
Tapi dengan menangis, dengan kita berkata butuh dukungan dari luar, itu juga kuat Bu.
Karena dari proses itu, kita akan bangkit lagi, dengan limit yg lebih tinggi lagi sehingga dipastikan akan jadi lebih kuat.

Tetap semangat buibu semua…
Karena kita tidak bisa hidup sendirian, jadilah sumber kekuatan satu sama lain
:slight_smile:

2 Likes

stay strong buu @kreasikarinka …iya buu kapan2 boleh sharing penggalan novelnya Buu…
Kini bisa submit novel online lho bu ke gramedia warehouse project…dicoba saja buuu

3 Likes

wah… terima kasih infonya ya mba @MartyasListya :hugs: saya coba ya.
kalau sharing penggalan novel di rumii di bagian apa ya? hehehe :smiling_face_with_three_hearts:

1 Like

Masama buu @kreasikarinka,
Di bagian #CeritaIbu saja boleh bu jika berkenan boleh langsung post sajaa…buat bacaan Ibu2 di akhir pekan :slight_smile:

2 Likes

hihihi saya baru join jadi sepertinya belum bisa posting di bagian #Ceritaibu ya mba :smiley:

3 Likes

Hey Bu @kreasikarinka,

Sekarang Ibu sudah bisa akses, coba dicek yaa…

2 Likes