Seorang Ibu mempunyai peran yang luar biasa dalam keluarga. Ibu bisa mencuci, memasak, bersih-bersih, menjemput, dan mengantar anak ke sekolah, dan masih banyak lagi.
Meskipun hal tersebut bisa bermanfaat, tapi juga bisa menjadi tantangan. Kenapa? Ya karena tugas domestik tersebut membuat beberapa ibu tidak menghasilkan uang.
Meskipun demikian, ternyata banyak ibu yang mampu meluangkan waktu dalam jadwal sibuk mereka untuk menghasilkan uang dengan menjadi penulis freelance.
Tahukah Ibu? Dalam satu bulan, ibu yang bekerja sebagai penulis freelance mampu menghasilkan Rp1 Juta yang dapat membantu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga.
Ibu pasti mau kan nggak pernah keluar rumah, bisa mengasuh anak tapi tetap bisa dapat uang banyak?
Menjadi Ibu dan penulis freelance adalah proses yang cukup berat namun bukan berarti kita tidak bisa.
Nah, berikut beberapa tips bagi ibu yang ingin menjadi penulis freelance agar memanfaatkan waktunya dengan baik dan menjadi lebih produktif.
1. Investasikan dalam keterampilan menulis Ibu
Untuk menjadi penulis lepas yang sangat produktif, Ibu perlu berlatih sebelum memulai. Ibu harus berinvestasi dalam keterampilan menulis Ibu. Ibu harus bisa menulis dengan baik.
Ini berarti Ibu harus meluangkan waktu untuk berlatih. Pelajarilah tentang jenis tulisan yang menarik pembaca. Ibu dapat berlatih menulis sendiri dengan mengikuti workshop online ini akan membantu membangun keterampilan menulis Ibu.
Menulis merangsang pemikiran, jadi jika kamu tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis." (Barbara)
2. Pilih Bidang yang Diminati
Jika Ibu ingin benar-benar unggul dalam bidang penulisan, Ibu harus memiliki beberapa bidang khusus. Artinya Ibu perlu memilih bidang yang Ibu minati.
Jika Ibu tertarik pada kebugaran atau kesehatan, Ibu dapat fokus pada topik tersebut saat menulis. Jika Ibu memilih bidang yang tidak Ibu minati, Ibu mungkin akan kesulitan menghadapi topik tersebut. Misalnya, jika Ibu bukan orang IT, saat Ibu menulis tentang industri komputer bisa melelahkan.
3. Buat Portofolio
Jika Ibu ingin mendapatkan lebih banyak pekerjaan menulis di bidang apa pun, Ibu harus memiliki portofolio. Klien potensial Ibu ingin melihat beberapa karya Ibu sebelumnya.
Jika Ibu sudah memiliki blog tempat Ibu memposting beberapa pekerjaan Ibu selama hari-hari latihan Ibu, itu bisa menjadi portofolio Ibu.
Jika konten di blog Ibu bagus, Ibu akan memiliki tingkat konversi yang tinggi, yang berarti Ibu akan mendapatkan lebih banyak pekerjaan menulis.
Jika Ibu tidak memiliki blog tetapi Ibu menulis beberapa dokumen sambil berlatih, itu juga bisa berfungsi sebagai portofolio.
Keterangan Gambar: Contoh portofolio penulis freelance
Sumber: assets-a1.kompasiana.com
4. Jadwalkan Waktu dan Hari Kerja Ibu
Sebagai ibu yang sibuk, jadwal Ibu mungkin padat tetapi Ibu masih perlu meluangkan waktu untuk menulis. Ibu perlu menetapkan waktu dalam sehari yang dapat Ibu dedikasikan untuk menulis.
Waktu terbaik untuk melakukannya adalah dini hari ketika anak-anak masih tidur atau selama jam sekolah mereka. Saat menulis, Ibu membutuhkan semua ketenangan dan fokus yang bisa Ibu dapatkan.
Ibu akan kesulitan mengerjakan proyek saat anak-anak Ibu ada. Oleh karena itu, Ibu perlu mencari waktu yang nyaman yang dapat Ibu khususkan untuk menulis.
5. Tetapkan tujuan
Untuk mencapai sesuatu, Ibu perlu menetapkan target. Ibu perlu menetapkan sasaran keuangan dan beban kerja. Ibu perlu menetapkan target dan pastikan Ibu mencapainya pada waktu yang ditentukan.
Mungkin menyelesaikan artikel sebelum anak Ibu kembali dari sekolah atau memenuhi target keuangan tertentu. Menetapkan tujuan sangat penting, dan itu akan membantu Ibu mencapai banyak hal.
Jika Ibu memang sungguh-sungguh memiliki minat dalam menulis, Ibu bisa menjadi ibu rumah tangga yang hebat dan menghasilkan uang dari menjadi penulis freelance. Percayalah pada diri Ibu!
Oh ya bu, berikut aku sisipkan infografis tips menyeimbangkan karir dan keluarga bagi ibu yang ingin menjadi penulis freelance ya!
Jangan lupa dipraktekkan!
Semoga dengan mengikuti tips ini, Ibu akan dapat mencapai keseimbangan antara mengelola rumah dan menghasilkan uang secara online sebagai penulis freelance. Semangat ya bu!
“Jika kamu ingin mengenal dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah.” (Armin Martajasa)