Hai, Ibupreneur!
Sering tanpa disadari, Ibu pasti pernah melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, iya kan? Hayo ngaku. Misalnya nih, Ibu sedang memasak sambil mencuci piring lalu tiba-tiba ada telepon dari klien sehingga mengharuskan Ibu mengangkat telepon yang masuk atau Ibu sedang zoom meeting sambil menyusui adik bayi juga sambil mendampingi si kakak mengerjakan PR. Atau yang lebih seru lagi, misalnya Ibu sedang menyiapkan sarapan dan bekal si kakak, tiba-tiba adik bayi nangis jadi Ibu langsung cepat-cepat beralih ke kamar untuk menenangkan si bayi, terus suami manggil minta tolong diambilkan handuk karena kelupaan bawa ke kamar mandi. Hufft… gimana rasanya Bu?
atau
Kemampuan mengerjakan dua atau lebih kegiatan berbeda dalam satu waktu itulah disebut multitasking. Multitasking juga diartikan kemampuan untuk segera beralih dari aktivitas satu ke aktivitas lain dengan cepat.
Hasil eksperimen para psikolog dari Universitas Hertfordshire, Universitas Glasgow, dan Universitas Leeds (Livescience, 2013), menunjukkan bahwa perempuan lebih mahir dibandingkan laki-laki dalam hal beralih dengan cepat di antara tugas-tugas yang berbeda.
Ya berdasarkan penelitian itu, ibu lebih jago multitasking dibanding ayah. Walaupun ada penelitian lain yang memaparkan bahwa hal itu terjadi karena sebetulnya beban kerja ibu juga lebih berat dibanding ayah. Peran ibu dalam rumah tangga juga dalam karier atau aktivitas sosial lain di luar rumah seringkali menuntut lebih banyak waktu dan energi, dan ibu sering “terjebak” dalam pola multitasking yang intens. Meskipun multitasking dapat dianggap sebagai keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan peran yang kompleks, namun dampaknya terhadap kesehatan ibu seringkali diabaikan.
Lalu bagaimana solusi untuk mengurangi dampak multitasking terhadap kesehatan Ibu? Berikut tips yang bisa Ibu praktikkan :
1. Prioritaskan dan Atur Waktu dengan Bijak.
Identifikasi tugas-tugas yang paling penting dan atur prioritas dengan bijak. Buat jadwal yang terorganisir untuk mengalokasikan waktu dengan efisien antara pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri.
2. Praktikkan Mindfulness.
Sadarilah momen saat ini dan fokus pada satu tugas pada satu waktu. Praktikkan mindfulness atau meditasi untuk membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres.
3. Minta Bantuan dan Delegasikan Tugas.
Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga atau teman jika merasa terlalu terbebani. Delegasikan tugas-tugas rumah tangga dan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang lain.
4. Berikan Diri Ibu Izin untuk Istirahat.
Penting untuk memberikan diri sendiri izin untuk istirahat dan merawat diri sendiri. Jadwalkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk memperbarui energi dan meningkatkan kesejahteraan mental.
5. Batasi Penggunaan Gadget
Kurangi gangguan dari perangkat elektronik dan media sosial. Tetap fokus pada tugas-tugas yang sedang dilakukan tanpa gangguan dari telepon atau komputer.
Dengan menyadari dampak multitasking pada kesehatan ibu dan menerapkan solusi-solusi ini, Ibu dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga kesehatan fisik dan mental Ibu. Jika Ibu merasa terlalu terbebani, penting untuk mencari bantuan profesional agar mendapatkan dukungan dan saran yang diperlukan.