IBU, Pribadi Multi Peran

Perjalanan sejauh 1000 mil harus dimulai dengan 1 langkah” [Lao Tzu]

Penggalan kalimat dari Lao Tzu diatas, tanpa atau mungkin telah kita sadari merupakan bagian dari peran yang kita jalankan. Menjadi ibu adalah sebuah peran yang begitu besar. Ibu adalah nyawa dari sebuah rumah tangga. Seorang ayah bisa membangun rumah, tetapi ibu adalah sosok yang menghidupkan rumah itu.

Bicara tentang seorang ibu, ada buku yang sangat menarik dengan jalan cerita yang ringan. Penulisnya adalah seorang arsitek bernama Bagas D.Bawono. Adapun judul bukunya yaitu “Ibu, Doa yang Hilang” . Buku ini merupakan kumpulan cerpen mengenai sosok ibu penulis yang di rangkum menjadi 260 lembar. Karena gaya cerita yang mengalir dan menginspirasi, pembaca tidak akan sadar telah sampai di halaman terakhir.

Di dalam buku ini juga menampilkan endorsmen dari berbagai kalangan mulai dari sesama penulis, penyanyi, sutradara, konsultan, sampai pengusaha seperti Dr.(HC) Ir.Ciputra: founder &chairman Ciputra group dan Dani Alrasyid yang merupakan Authorised Dealer Daikin Indonesia . Menarik bukan?


Dari mulai membaca endorsmen yang ada, kita akan tahu kualitas buku ini. Buku ini menurutku bisa menjadi semacam pedoman dan pengingat dalam menjalani peran ibu. Selain itu, bagiku buku ini menyadarkanku betapa mulianya seorang ibu. Kenapa aku sampai merasa buku ini merupakan pedoman? Pada penasaran ya? Yuk segara baca. Kita tidak perlu membeli buku ini karena bisa kita baca melalu aplikasi Ipusnas .

Buku ini terdiri dari 29 Cerita pendek . Aku tidak akan membahas satu per satu ceritanya. Bagiku yang paling berkesan dan membuatku ingin terus membaca dimulai dari judul “Acrophobia” . Dalam cerita inilah kutipan Lao tzu yang menjadi pembuka review ini dituliskan. Singkat cerita, penulis memiliki ketakutan terhadap ketinggian sejak kecil yang tidak diketahui penyebabnya. Disinilah ibunya melakukan hal yang tidak biasa . Beliau mengantar penulis ke sekolah melaui jalan yang mengharuskan mereka menaiki jembatan untuk menyeberang. Seperti tebakan kita semua penulis sangat ketakutan. Taukah kalian apa yang ternyata ibunya lakukan?

Ibunya berkata,” kamu tenang aja ya le…. Kita tidak akan menyeberang dengan cara menaiki jembatan ini. Ibu Cuma ingin kamu setiap hari naik dua anak tangga saja, lalu turun lagi. Kemudian kita menyeberang di ujung jalan sebelah sana seperti biasa…” . Hal ini dilakukan terus menerus sampai akhirnya penulis mampu menyeberangi jembatan itu dan menjadi arsitek yang mengharuskannya naik turun bangunan tinggi.

Dari satu cerita ini telah digambarkan bagaimana seorang ibu adalah penyembuh dan motivator bagi anaknya. Dalam cerita lainnya sosok ibu juga digambarkan sebagai pebisnis handal, tegar, pantang menyerah, keras dan berdisiplin tinggi.

Sebagai pebisnis handal , ibunya awalnya merupakan ibu rumah tangga sampai suatu ketika kondisi keuangan mengharuskan ibunya mencari uang tambahan. Ibu kemudian memulai usaha permen sirsak. Tidak berhenti disitu ibu juga menjadi penjahit sampai akhirnya memiliki pegawai.

Pantang menyerah dan tegar , sifat ini diceritakan melalui perjuangan ibu setelah ayah penulis meninggal. Betapa beliau terus berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga agar anak-anaknya bisa kuliah.

Keras dan berdisiplin tinggi , pada sebuah judul Anak Asuh diceritakan ibu telah menetapkan kriteria baku yang tidak bisa diganggu gugat untuk anak yang akan diasuhnya. salah satunya, anak yang dipilih harus dari keluarga baik-baik dengan prinsip pendidikan adalah hal yang penting. Kriteria ini karena agar sejalan dengan niat ibu.

Buku ini ditutup dengan cerita berjudul Nasihat Terakhir . Nasihat ini menjadi semacam nasihat juga bagiku yang membacanya bahwa:

Hidup itu harus membawa manfaat

Manfaat buat diri sendiri , itu saat kita sekolah dulu…., mencari ilmu.

Manfaat untuk keluarga , kita harus bekerja keras untuk keluarga.

Manfaat untuk sesama , lakukan hal-hal yang baik dan bisa membawa kebaikan.

Semoga kita semua dimanapun berada bisa menjalankan ketiga nasihat ini. Sebagai tambahan ternyata rencana pembuatan film dari buku ini yang digadang sejak 2018 akhirnya terwujud di akhir 2021 dan di tayangkan di bioskop Indonesia pada akhir januari 2022 dengan judul Just Mom .Walaupun tidak keseluruhan cerita dibuat sama dengan buku.

6 Likes

Yeiy…
Dapet rekomendasi buku buat dibaca di ipusnas.
Makasih Bu Nuning​:heart_eyes::heart:

2 Likes

Terima kasih bu nuning atas rekomendasinya :slight_smile:

2 Likes

Terimakasih buu sudah dikasih rekomendasi membaca :blush:

2 Likes

Selamat membaca ibu ibu semuaaa… kebetulan buku ini g perlu antri di ipusnas🤭

1 Like

Terimakasih Bu Nuning rekomendasinya, udh lamabgt ga baca buku tentang ini. Bisa jadi recharge semangat buat new mom