Jangan jadi penulia tapi belajarlah menulis

Judul di atas sangat ambigu bukan? Tidak bermaksud apa-apa. Di sini saya tidak mendeskreditkan profesi penulis. Justru saya ingin kita di sini semua nantinya bisa menyandang profesi tersebut. Namun perlu diketahui untuk menjadi penulis tidaklah mudah, ada kerja keras, konsistensi, orisinalitas dan banyak hal yang perlu kita cermati dan pelajari. Untuk itu sebelum menjadi penulis sebaiknya kita belajar menulis dengan baik dulu yuk.

Memang apa sih bedanya penulis dan belajar menulis? Toh sama-sama menulis juga.

Seperti dikutip dari buku Essay of three decades karya Thomas Mann, “ A writer is someone for whom writing is more difficult than it is for other people.” Bahwa bagi mereka yang bukan berprofesi sebagai penulis, jauh lebih mudah dalam menulis. Karena apa? Karena mereka lebih enjoy dalam menulis, Tidak ada tuntutan hasrat menuju kesempurmaan dan mengejar pencapaian estetis yang lebih tinggi. Tidak ada kerumitan dalam pemikiran, kreatifitas dalam menjaga orisininalitas tulisan.

Nah, kita sebagai pemula dalam dunia penulisan cukup meyakinkan diri saja bahwa dengan kemampuan menulis yang baik akan memberikan kita banyak keuntungan apapun profesi kita.

Kita akan mampu menyalurkan pemikiran kita dengan lebih jelas dan terstruktur. Kita juga lebih mudah mengekspresikan diri. Dengan kemampuan menulis baik, secara tidak langsung kemampuan berbahasa kita akan baik. Menulis tidak hanya meningkatkan kreatifitas dan produktifitas tapi juga memperkuat daya ingat kita. Bahkan kecakapan menulis dapat menjaga kesehatan mental kita karena kita bebas menuangkan rasa dan emosi.

Lalu bagaimana kita bisa memulai menuls dengan baik?

Persiapan
Langkah pertama ini, kita perlu menetapkan tujuan penulisan,mengidentifikasi pembaca dan menentukan batasan tulisan. Persiapan yang matang dan tepat akan mencapai tujuan penulisan.

Penelitian
Kita bisa mencari buku referensi maupun wawancara terhadap narasumber atau melakukan kuesioner tertulis dan mengaplikasikan wawasan pribadi sebagai pegangan dalam melakukan penelitian.

Pengorganisasian
Langkah ini menentukan urutan gagasan dari bahan-bahan yang dikumpulkan selama penelitian.

Penulisan draf
Kita membuat kerangka tulisan menjadi kalimat dan memperluasnya menjadi paragraf demi paragraf agar menulis jadi lebih mudah dan efisien.

Revisi
Setelah draf selesai, bacalah dari point of view pembaca. Jika memang ada yang harus direvisi tidak apa asal jangan merevisi semua tulisan sekaligus.

Jika semua langkah di atas sudah dilakukan maka yang paling penting adalah keberanian untuk menulis. Ya menulis membutuhkan keberanian. Seperti yang diungkapkan oleh Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis terkenal Indonesia. Memang butuh keberanian dalam menulis dan salah satu caranya adalah motivasi dan bakat ilmu yang cukup dalam menulis.

Jika keberanian sudah ada, maka konsistenlah. Buatlah tulisan-tulisan kecil walau hanya satu kalimat. Dengan usaha dan latihan yang terus menerus maka kualitas dan isi tulisan juga akan meningkat. Bangunlah kepercayaan diri bahwa tidak ada usaha yang sia- sia.

“ Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, maka ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Pramoedya Ananta Toer, House of Glass (Buru Quartet #4)

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan sekamat menulis bu.

≈≈===========≈=======================================
Referensi :

Pictures www.freepik.com
https:// penerbitdeepublish.com/ Langkah-langkah menulis