Kenalan lebih dalam dengan Sociopreneurship (Wirausaha Sosial) yuk Bu

image
Bu, pasti sudah dengar istilah sociopreneurship ya Bu? Ternyata salah satu isu yang lagi gencar dikampanyekan sekarang ini yaitu sustainability juga sangat erat kaitannya dengan sociopreneurship ini loh Bu. Kampanye tentang sustainability yang bertujuan untuk mendorong pola hidup kaum urban zaman sekarang agar dapat membawa dampak yang lebih baik bagi lingkungan ternyata memberikan peluang untuk hadirnya peran seorang sociopreuner di sini. Sociopreneur sendiri adalah seseorang yang berusaha menggunakan berbagai cara bisnis untuk mengatasi masalah bersama. Tak hanya tentang lingkungan loh Bu, aspek kehidupan kita seperti pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, industri kreatif serta agrikultur dan perikanan juga merupakan peluang bagi seorang sociopreneur.

Ukuran kesuksesan sebuah sociopreneurship adalah ketika bisnis tersebut mampu memberikan dampak positif yang berarti bagi masyarakat, artinya bisnis tersebut dapat menyejahterakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan kewirausahaan sosial. Nah, tak hanya keuntungan secara finansial saja ternyata yang diperoleh seorang sociopreneur ya Bu. Hal ini akan terbayarkan saat proses yang panjang telah Ibu lewati untuk menjadi seorang sociopreneur yang handal. Namun bukan berarti mustahil ya Bu untuk sampai ke sana. Belajar dan terjun langsung ke lapangan merupakan persiapan yang dapat Ibu lakukan dalam merintis wirausaha sosial Ibu terutama jika Ibu sudah memilki bekal berupa pemahaman terhadap teori dasar yang sudah teruji yang akan menjadi panduan Ibu dalam berwirausaha sosial. Salah satu teori tersebut adalah Fruters Model .

Dalam buku Sociopreneur Milenial , Dwi Purnomo menjelaskan bahwa The Fruters Model adalah model atau pola acuan dalam rantai pemberdayaan yang berasaskan pada technopreneurship , dalam hal ini teknologi hasil penelitian dirancang dalam bentuk produk bernilai tambah dan diterapkan sebagai penggerak pemberdayaan yang bersifat sinergis antara berbagai pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan tersebut adalah Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintahan, dan Media. Sinergi antar pemangku kepentingan ini dikenal sebagai Pentahelix . Rangkaian kerja ini memiliki nilai serta dampak positif yang luas. Singkat kata, The Fruters Model merupakan sebuah model pemberdayaan IKM (Industri Kecil Menengah) dengan menebarkan manfaat pada setiap mata rantainya secara berkesinambungan. Fruters Model ini memiliki pengaruh yang sangat baik, dengan menciptakan produk inovatif berbasis bahan baku lokal dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Dampaknya sangat positif untuk pengembangan perekonomian, sosial, pendidikan, dan pemerintahan.

Nah menurut Ibu apalagi ya ide bisnis yang berhubungan dengan socioprenuership ini Bu?

Sumber :https://bitread.id/blog/2019/04/are-you-the-next-sociopreneur

2 Likes