Hai bu ibu rumii, adakah yang disini tiba-tiba merasa kehilangan teman? Atau tiba-tiba merasa tidak bermanfaat karena menjalani peran ibu rumah tangga. Aku pernah di titik itu.
Image by Freepik
Menjalani peran sebagai perempuan memang tidak mudah. Apalagi ketika berganti menjadi ibu. Bekerja disalahkan, tidak bekerja pun tidak dibenarkan. Seperti kata Najwa Shihab,“bagi perempuan, sekadar membuat pilihan saja sudah menantang”.
Jadi bagi ibu-ibu yang sudah berani membuat pilihan, selamat kalian hebat. Bahkan sebuah “pilihan” merupakan privilege bagi yang memilikinya. Bagaimana dengan mereka yang belum bisa memilih atau tidak punya pilihan, jangan pesimis. Peran yang kita jalani saat ini tidak akan menghentikan kita menjadi perempuan berdaya.
Dilansir dari Dataindonesia, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan persentase penduduk perempuan berusia 15 tahun ke atas dengan ijazah perguruan tinggi lebih besar dibandingkan laki-laki. Dengan kata lain, perempuan adalah individu dengan tekad yang besar dan berjiwa berdikari yang tinggi. Berawal dari data ini, mari kita buktikan bahwa setiap perempuan pasti bisa berdaya, berkarya, berdikari dan bersinar. Dan pastinya setiap perempuan berhak BAHAGIA.
Lalu pasti timbul pertanyaan tentang bagaimana mengoptimalkan peran kita saat ini dan menjadi berdaya serta bahagia?
Ini nih bu, beberapa tips dari aku yang juga sama sama belajar optimalisasi potensi diri dari peran saat ini. Yuk bu, mari belajar bersama.
1. Kenali diri, Cari tahu hal yang membuat ibu senang
Image by pikisuperstar on Freepik
Kenali diri ibu, sadari hal-hal yang membuat ibu senang menjalaninya. Karena penting sebagai seorang perempuan untuk tetap memiliki nilai-nilainya sendiri. Ini bekal utama loh bu biar kita bisa berdaya. Seperti kutipan tulisan Raline Shah pada greatmind, “Seorang ibu rumah tangga mungkin tidak harus bekerja kantoran, tapi bisa tetap melakukan hal-hal yang dapat mengasah kemampuan”. Sehingga jika ada situasi yang darurat, misalkan tiba-tiba pasangan kehilangan mata pencaharian atau meninggal, mereka masih bisa tetap berdaya untuk menghidupi diri dan keluarganya.
2. Luangkan sedikit waktu
Image by storyset on Freepik
Untuk mengasah kemampuan yang sudah kita kenali pada proses mengenal diri, butuh waktu. Memang tidak mudah apalagi jika sedang ada toddler di rumah. Tetapi tetap sisihkan waktu ya bu. Ini langkah mempersiapkan diri ibu sebelum memulai proses pengembangan potensi diri ibu. Ingat ya bu, penting sekali menjadi berdaya paling tidak untuk diri sendiri di era saat ini. Dari sini, ibu akan mengetahui tujuan ibu. Mau dibawa kemana dan dimanfaatkan sejauh apa kemampuan yang ibu miliki.
3. Gabung komunitas
Image by Freepik
Mengenal diri sendiri sudah. Meluangkan waktu juga sudah ibu lakukan. Langkah selanjutnya, ibu bisa gabung komunitas yang sesuai dengan dengan visi ibu. Seperti saat ini pasti sudah bergabung dengan Komunitas Ibu Punya Mimpi (kan pada baca artikel ini di rumii). Tapi bisa loh bu kita gabung lebih dari satu komunitas.
Salah satu komunitas yang bisa nih buat ibu lirik adalah Girlwecan. Ini adanya di Instagram ya bu. Komunitas ini bagian dari Rimma Studio. Adapun misinya yaitu menjadi support system terbaik bagi para wanita yang ingin menggapai kesuksesan dan menemukan versi terbaik dari dirinya. Cocok kan bu buat kita yang lagi memulai proses menjadi berdaya.
(Tampilan halaman muka instagram @Girlwecan dan Website Rimma.Co)
Instagram @Girlwecan serta website Rimma telah membagikan konten mengenai kebutuhan wanita untuk berkembang baik dari segi karir maupun self-care. Jadi bagi para ibu yang sedang mencari tambahan informasi tentang pengembangan diri bisa banget loh mengintip Rimma.co ataupun Girlwecan. Dijamin deh ibu akan mendapat inspirasi bahwa apapun peran ibu saat ini, selalu bisa menjadi berdaya dan berkarya.
“Friends. Sister. Mothers. Professors. When women affirm women, it unlocks our power. it gives us permission to shine brighter” -Elaine Welteroth