Lika-Liku Menuju Tokyo University - Review Drama Dragon Zakura S2


(Foto: Poster Dragon Zakura 2, 2001)

*** Pentingkah belajar ekstra demi masuk kampus impian?***

Hai Ibupreneur! Suka nonton Dorama atau Drama Jepang?

Drama Jepang ternyata tak kalah seru dengan Drama Korea, lho! Banyak genre dengan cerita yang beragam dan pastinya banyak pelajaran yang dapat dipetik. Salahsatunya serial Dragon Zakura 2 yang bisa Ibupreneur tonton di Netflix

Drama yang tayang tahun 2021 ini merupakan adaptasi dari Manga “Dragon Zakura 2” (ドラゴン桜2) oleh Mita Norifusa (三田 ). Sedangkan season satunya sudah tayang tahun 2005 silam. Konon katanya drama ini popular pada masanya, tapi saya masih SD kelas enam. Jadi belum punya akses

Ceritanya tentang apa, sih?

Supaya tidak penasaran, kita flashback dulu yuk!

th
(Foto: Poster Dragon Zakura 1, 2005)

Season 1 bercerita tentang Sakuragi Kenji, pengacara miskin dan mantan geng motor yang mencoba menjadi pembimbing khusus siswa SMA yang gagal skor rata-rata 26 di perguruan tinggi terbaik di Jepang, Universitas Tokyo (Touday). Akhirnya ia membimbing 5 pelamai Toudai dari sekolah yang hampir bangkrut. Tak hanya membimbing seputar akademik, Sakuragi Kenji juga mengajarkan hal-hal penting seputar cara menjalani kehidupan.

Sedangkan season dua bercerita tentang kembalinya Kenji Sakuragi setelah 10 tahun berhenti menjadi pembimbing persiapan ujian Toudai. Kali ini ia ditemani mantan muridnya dulu, Naomi Mizuno. Mereka membimbing di SMA Tatsumi yang kabarnya mengalami kemerosotan, padahal dulu sekolah ini pernah menghasilkan banyak siswa yang diterima di Toudai. Akhirnya ia memiliki beberapa murid yang memiliki latar belakang dan motivasi belajar yang berbeda, namun tetap dengan satu tujuan yang sama. Yaitu lulus ujian masuk Universitas Tokyo/ Toudai.

Melawan Rasa Pesimis

Di awal episode kita ditampilkan para pengajar yang pesimis pada kemampuan siswanya. Tak hanya itu, posisi sekolah pun terancam tutup jika tidak ada siswanya masuk ke Toudai. Ditambah, siswa di SMA Tatsumi mayoritas tidak tertarik sehingga tidak memiliki semangat belajar yang gigih. Pikir mereka, untuk apa dan kenapa harus melanjutkan sekolah ke sana. Sungguh ‘paket lengkap’ gambaran sekolah yang di ambang kehancuran bukan?

Tidak mudah mencari siswa yang bersedia ikut kelas khusus persiapan Toudai. Bahkan di awal episode Naomi dan Sakuragi harus berusaha keras dengan caranya masing-masing, agar ada siswa bersedia dibimbingnya. Mulai dari ditipu muridnya sampai tersebar hoax, difitnah menjadi penyebab kebakaran di sekolah, hingga harus berurusan dengan orangtua murid yang memaksa anaknya untuk menjadi atlet bulu tangkis dalam kondisi cedera kaki.

Dari sekian banyak cerita tentang murid-muridnya, yang menarik perhatian saya adalah cerita tentang Iwasaki Karde yang diperankan Hirate Yurina. Ia merupakan anak yang populer sekolah karena prestasinya di olahraga bulu tangkis. Sayangnya, di sebuah pertandingan ia mengalami cidera sehingga tidak bisa kembali ke lapangan selama setahun. Ia sangat terpukul dan takut mengecewakan orangtuanya yang sudah mendedikasikan hidup untuk membentuknya menjadi atlet sejak kecil. Bukannya menghibur dan memahami kondisi anak, kedua orangtuanya justru memarahinya karena cedera. Yang paling membuat saya ‘sakit hati’, ternyata kecelakaan tersebut disebabkan oleh pelatih dan rekannya yang ingin mengambil posisi Iwasake yang selangkah lagi masuk ke olimpiade.

Selain cerita Iwasaki, teman-teman juga bisa menonton cerita murid lainnya yang tak kalah menarik dan memotivasi. Oh, ya, tak hanya menceritakan tentang perjuangan belajar di kelas khusus, drama ini juga bercerita tentang politik di manajemen sekolah. Tenang, politiknya tidak seberat Pilpres kemarin. Masih bisa disimak dengan baik, ringan dan cukup menghibur.

Pentingnya punya ‘circle’ yang satu frekuensi

Secara umum, cerita Dragon Zakura season kedua tidak jauh berbeda dengan season pertama. Di season ini kita diingatkan kembali tentang pentingnya memiliki motivasi yang tinggi, ‘circle’ yang satu frekuensi dan pentingnya dukungan orang tua untuk menggapai mimpi. Maka dari itu drama ini cocok ditonton oleh anak remaja hingga dewasa.

Kenapa harus ke Universitas Tokyo/Todai? Jawabannya, karena di sana terdapat fasilitas belajar hingga peluang-peluang yang lebih di masa depan. Memang betul kalau sekolah di tempat terbaik tidak menjamin kesuksesan, tapi peluang yang lebih baik akan hadir saat kita berada di tempat terbaik. Tentunya dengan motivasi tinggi dan kesabaran dalam menghadapi prosesnya. Setuju kan Ibupreneur?

Happy watching!