Liputan FEMPI 2022 bareng FYCOM

Pada bulan April lalu, Ibu Punya Mimpi menyelenggarakan Festival Mimpi Ibu bertema “Bekal Mimpi Ibu” yang diselenggarakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 19-21 April 2022 jam 14:00. Dalam acara tersebut, ada banyak pihak yang turut serta mendukung berjalannya acara, salah satunya FYCOM yang berpartisipasi sebagai media partner. Oleh karena itulah aku mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan rangkaian acara Festival Mimpi Ibu ini selama 3 hari berturut-turut, sebagai bagian dari FYCOM.

Pada hari pertama, rangkaian Festival Mimpi Ibu dimulai dengan sesi “Merayakan Proses Comeback Ibu Sebagai Individu” yang dipandu oleh Ibu Fathya bersama narasumber Kak Aristiwidya Bramantika atau yang akrab disapa Kak Ika, yang merupakan founder dari Follow your Flow.

Di sesi pertama ini, Kak Ika menjelaskan bahwa setiap ibu akan mengalami proses comeback yang berbeda-beda. Tetapi kita nggak perlu khawatir karena kalau kita going extra miles, maka kita akan bisa tetep menjalani proses comeback tersebut.

Biasanya para ibu mengalami 3 tahap comeback yaitu:

  1. Ketika baru melahirkan anak pertama, ingin menjadi full time mom dan memfokuskan seluruh waktu untuk anak

  2. Mulai explore karir yang mungkin akan diambil

  3. Anak mulai besar, mulai bisa kembali menjadi diri sendiri dan mulai sering mempertanyakan media aktualisasi diri apa yang tepat.

Mengetahui bidang apa yang tepat untuk kita sebagai ibu bisa comeback adalah sesuatu hal yang penting. Untuk mengetahuinya, kita bisa mempertanyakan kepada diri sendiri “What is motherhood for me?” dan “What kind of mother I want to be?”. Jangan lupa untuk memilih 3 values untuk memilih definisi motherhood bagi kita sendiri.

Dengan mendapatkan pertanyaan mengenai pertanyaan tersebut dan memilih 3 values yang sesuai dengan diri, comeback yang dijalani ibu akan terasa lebih smooth walau pun pasti akan ada aja rintangannya. Satu lagi, jangan lupa tanyakan kepada diri sendiri comeback apa yang dimaksud oleh diri sendiri?

Intinya, agar seorang ibu bisa comeback itu bukanlah mempertanyakan kapan kita bisa comeback, tapi kapan kita rela untuk bersedia meluangkan waktu berkomitmen untuk mencoba hal yang baru.

Lanjut ke hari kedua, topik yang diangkat adalah mengenai “Strategi Membuat Janji Sama Diri Ibu Untuk Comeback” dengan narasumber Ibu Ayu Anggyasti sebagai Account Direktor LinkedIn dan Ibu Maureen Hitipeuw sebagai Founder Single Moms Indonesia. Di hari kedua ini topiknya menarik banget karena narasumbernya bercerita dari pengalamannya yang pernah berada dalam posisi ingin comeback dan berhasil kembali dengan membuat janji dengan diri sendiri.

Kadang para ibu merasa minder mengenai career gap atau nggak pede dengan bisnis kecilnya. Padahal dengan LinkedIn, bisa membantu bisnis ibu semakin berkembang juga. Nah Ibu Ayu berbagi tips mengenai apa yang bisa ibu lakukan jika ingin upgrade skill diri sendiri yang ternyata bisa via LinkedIn loh!

Di LinkedIn, ibu bisa membangun brand digital bisnis ibu sehingga nantinya bisa meningkatkan brand awareness. Selain itu, di LinkedIn juga ada fitur company page yang bisa ibu manfaatkan untuk mendapatkan investor, funding, atau pun network. Gimana, udah mulai tertarik memaksimalkan LinkedIn-nya? Jadi, jangan buru-buru hapus akun LinkedInnya ya, Bu!

Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan Ibu Maureen yang berhasil comeback setelah 5 tahun break dan menjalani hidup sebagai stay at home mom, freelance, sampai pada akhirnya bisa kembali ke dunia korporat. Ibu Maureen pun berbagi tips untuk para ibu yang mau comeback, salah satunya dengan membuat perencanaan jangka panjang.

Tahap-tahap perencanaan jangka panjang dari Ibu Maureen adalah sebagai berikut:

  1. Menciptakan visi terlebih dahulu

Ibu bisa mulai dengan coba memvisualisasikan tujuan ibu yang dinamakan “Vision Work” dengan membuat “Vision Board”. Dengan adanya visualisasi ini, visi kita menjadi lebih jelas sehingga memudahkan kita untuk mengetahui apa yang kita inginkan.

  1. Lakukan self assessment

Di tahap ini, ibu bisa mulai memikirkan apa yang membuat diri bahagia. Karena pilar kebahagiaan setiap orang itu berbeda. Dengan mengetahui hal ini, proses comeback kita pun akan semakin jelas.

  1. Jangan lupa untuk memprioritaskan diri sendiri

Seringkali para ibu lebih mementingkan kepentingan orang lain, padahal diri ibu juga berhak untuk bahagia. Jadi jangan lupa untuk memprioritaskan diri sendiri dan mencintai diri sendiri ya, Bu!

  1. Tentukan nilai untuk diri sendiri

Setiap orang tentunya punya nilai masing-masing yang ingin dikejar. Entah itu gaji yang besar, lokasi yang dekat rumah, atau lain sebagainya. Dengan mengenali diri sendiri maka kita akan lebih bisa menentukan nilai apa yang ingin diraih.

  1. Lakukan SMART (Specific, Measurable, Accountable, Relevant, Time) Goals

Dengan melakukan metode SMART ini tujuan kita menjadi lebih jelas karena sudah memiliki indikator masing-masing.

  1. Action plan

Dengan membuat action plan, mimpi kita nggak hanya sekedar mimpi. Tapi kita bisa bergerak agar mimpi tersebut bisa menjadi kenyataan.

  1. Be flexible

Tentu dalam perjalanan meraih mimpi, akan ada halangan dan rintangan yang akan kita hadapi. Oleh karena itu sebisa mungkin kita menjadi pribadi yang fleksibel agar halangan tersebut tidak menjadi masalah bagi kita.

Nah, di hari terakhir, Festival Mimpi Ibu mengundang 3 narasumber yaitu Ibu Yuanita Rohali yaitu seorang CFP PT. Petromine Energy Trading, Ibu Grace Melia yang seorang Threapeutic Play Practitioner, dan Ibu Gianti Amanda yang merupakan Principal Early Childhood Education “Tentang Anak”. Nggak ketinggalan ada Ibu Marisa Paramita selaku CEO & Co Founder Ibu Punya Mimpi yang turut berbagi dalam rangkaian Festival Mimpi Ibu hari ketiga ini. Topik yang diangkat adalah mengenai “Ibu Bisa Jadi Apa Aja yang Ibu Mau, #karenaibubisa”.

Dimulai dengan sharing dari Ibu Yuanita Rohali yang bercerita mengenai bagaimana beliau bisa menjalani perannya sebagai ibu, istri, dan juga seorang karyawan. Salah satu tips yang disampaikan oleh Ibu Yuanita adalah dengan memposisikan diri sebagai juggler agar bisa menyelesaikan semua tugas dari masing-masing peran.

Ibu Yuanita pun membagikan cara agar kita sebagai ibu bisa membagi peran dengan baik dan bagaimana caranya agar kita nggak jatuh. Salah satu kunci yang bisa diterapkan oleh kita adalah meminta izin dari suami. Karena tanpa izin dari suami, maka apa pun yang kita kerjakan akan sulit. Oleh karena itu jika kita memiliki mimpi atau goal dan ingin mencapainya, maka kuncinya adalah komunikasikan dengan suami.

Sesi dilanjutkan dengan sharing dari Ibu Grace Melia. Dari Ibu Grace, kita diajak untuk “menabung mimpi”, karena siapa tau dengan menabung mimpi tersebut maka mimpi kita akan terwujud. Namun bisa juga di kala perjalanan kita, muncul mimpi baru. Ketika lagi jalani mimpi, jangan lupa untuk terus berlatih untuk menerima perasaan negatif dan memvalidasinya seperti rasa nggak percaya diri, minder, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kita bisa lebih mengenali diri sendiri.

Menurut Ibu Grace, ketika kita sebagai ibu menjalani mimpi yang membuat kita senang menjalaninya, kita akan berusaha untuk “makes time” dan happy ketika menjalaninya. Jadi ketika kita harus “meninggalkan anak” sebentar, kita lakukan itu karena kita mau aktualisasi diri agar kita sebagai ibu bisa merasa bahagia dan “fullfilled”, sehingga ketika pulang dan kembali bertemu anak, anak akan bertemu dengan ibu yang bahagia. Membuat diri sendiri bahagia merupakan hak semua ibu, karena hanya ibu lah yang bisa memberikan kasih sebagai ibu yang bahagia untuk anak.

Salah satu tips yang dibagikan oleh Ibu Grace adalah jangan lupa untuk membuat rutinitas ketika mau swtich peran dari profesi ibu di luar rumah menjadi ibu di rumah. Bisa dengan membersihkan diri dulu, ngopi dulu, atau lain sebagainya.

Sesi selanjutnya, giliran Ibu Gianti yang bercerita. Diawali dengan cerita Ibu Gianti yang gagal menjadi psikolog anak tetapi pada akhirnya saat ini bisa menjadi Principal di “Tentang Anak”. Sehingga menurut Ibu Gianti, nggak ada mimpi yang gagal. Mungkin hanya waktunya aja yang belum tepat.

Ketika dalam perjalanan meraih mimpi, ada beberapa hal yang bisa ibu atur dan nggak bisa ibu atur. Dengan ibu memilah-milah hal-hal tersebut, maka akan memudahkan ibu dalam menghadapi kondisi yang berada di luar rencana. Jangan lupa juga untuk membuat strategic plan, jangan lupa observasi dan evaluasi juga agar ibu bisa tahu apakah perjalanan ibu sudah sesuai rencana atau belum. Take your time, Bu!

Kemudian sesi terakhir dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu Marisa. Dari Ibu Marisa kita diajak untuk menggapai mimpi secara bertahap dengan mengaplikasikan OKR (Objective Key Result). Dengan metode ini, ibu bisa membagi mimpi ibu menjadi pecahan-pecahan kecil untuk memudahkan ibu dalam progres pencapaian mimpi. Jangan lupa untuk menggunakan key result yang terukur agar bisa lebih terlihat progressnya.

Wah, ternyata perjalanan menggapai mimpi banyak caranya ya, Bu? Dan tentunya, setiap orang memiliki caranya masing-masing yang paling cocok dengan diri sendiri. Kalau ibu, udah menentukan belum cara apa yang akan digunakan ketika menggapai mimpi?

Terima kasih banyak, Ibu Punya Mimpi karena udah menyelenggarakan event yang relate banget sama para ibu. Semoga dari event ini semakin banyak ibu yang menyadari bahwa setelah menjadi ibu, kita masih boleh menggapai mimpi. Terima kasih juga udah mengajak FYCOM sebagai media partner, semoga bisa bekerjasama lagi di lain kesempatan, ya!

Salam hangat, FYCOM Events.

4 Likes

Thank youuu Ibuuu dan FYCom…

Ga sabar niih bikin event bareng FYCom :heart: :heart: :heart:

1 Like

benerr, offline eventnya FYCOM gak dapet mulu hahaha online laah boleeh :grin:

Mbak Zantiaaa makasih juga yaa udah ngajakin FYCOM berpartisipasi. Yuk bikin event bareng yukk :heart:

hahhahaa bu feby yuk belajar bareng :laughing: