[Lirik Dikit, Bu] Membangun Bisnis di Masa Pandemi -Bersama Founder Rupa Ritual

Halo Halo Halo Ibupreneur
Gimana kabar jiwa raga, Bu? Semoga sehat selalu :slight_smile:
Kalau lagi pusing jangan lupa jajan dikit Bu <3

Untuk yang belum sempat mengikuti sesi ZOOM tanggal 25 Juni lalu (lampau banget ya Bu),
berikut ini diriku lampirkan intisari pembahasan tentang “Membangun Brand di Masa Pandemi” dengan narasumber hitz kita, Ibu Martha Ayu Grashiana (Founder dari Rupa Ritual)

:cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom:

Membuat Brand di Masa Pandemi menjadi kesempatan kita untuk langsung memfokuskan diri untuk membangun sistem online yang baik karena hampir semua tipe bisnis beralih ke sana.
Demi mempersiapkan konten yang matang dari bisnis online, setidaknya ada tiga hal yang esensial:

JRENG JRENG JRENG

1. Definisikan digital behavior dari target konsumen.

2. Platform apa yang harus kita optimasi?

Contoh: haruskah kita menggunakan TikTok jika target konsumen kita adalah millenial? Atau lebih baik optimasi di Reels? Kalau fitur Reels-ku belum muncul, aku kudu piye? *pertanyaan terakhir mengandung curhat.

3. Product story seperti apa yang relevan dengan target konsumen kita?

Contoh: Jika RupaRitual menargetkan konsumen millenial yang bangga dengan kebudayaan Indonesia, maka product story mereka akan memunculkan nilai yang sarat nilai lokal.

:cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom::cherry_blossom:

Lalu, bagaimana caranya brand kita bisa bertahan atau bahkan menang di bisnis online ini?

1. Punya nilai yang jelas
If they don’t know what they’re getting, they’ll think its too expensive

Misal:
Sebuah produk pakaian dibanderol harga IDR 1.000.000.
Namun dengan harga tersebut, nilai yang mampu dibawa oleh brand adalah:
Buatan tangan pengrajin lokal, menggunakan kain 100% katun dengan sistem penggajian pengrajin yang adil serta memakmurkan desa. Nilai di atas jika dibawa dengan product story yang baik, maka konsumen yang dibidik pun tidak akan merasa “rugi”.
Tentunya konsumen yang dibidik juga punya nilai yang sama dengan bisnis di atas yah :slight_smile:

2. Kemudahan dalam mendapatkan barang
If they can’t find it, they won’t buy it

Contoh:
Memastikan produk Ibu mudah diraih dengan memasangnya di berbagai marketplace yang memang cocok untuk target market kita.
Misalnya jika produk Ibu bersifat handmade dan cocok dipakai untuk wanita dimanapun tidak dibatasi negara, apakah sudah coba menjualnya di Etsy?

3. Edukasi (Product Story)
If they don’t understand, they’re not consider it

Contoh:

Sejauh apa dan SEPERCAYA diri apa Ibu mau untuk menjelaskan produk Ibu? Sematang apa Ibu sudah mempersiapkannya?
Produk mana sih yang sebenernya “ngena” banget ke target market Ibu?

Ibu, yuk mari memupuk kepercayaan diri atas bisnis kita. Kalau kita sebagai pemilik bisnis tidak percaya dengan produk sendiri, nilai yang kita pegang dan USP dari bisnis kita, bagaimana kita bisa meyakinkan calon konsumen kita ? :slight_smile: *Ini maksudnya berbicara keras kepada diri sendiri :”)

4. Inspiratif
If they are not inspired, they won’t bother

Contoh:
Cara untuk mengecek ini adalah dengan melihat apakah kita sudah mendapatkan respon positif terkait produk kita?

Apakah kolaborasi yang kita lakukan sudah sesuai dengan nilai bisnis kita dan berhasil menangkap target market yang lebih luas?

Untuk membuat kolaborasi yang baik, maka pelajari dulu nilai yang dianut dari komunitas atau personal yang ingin kita ajak.
Ketika kita memutuskan untuk berkolaborasi dengan seseorang atau sebuah komunitas, target yang kita set bukan hanya tentang keuntungan finansial. Lebih penting untuk mendapatkan partner yang mempunyai value bisnis yang sama.

Gimana, Bu? Semoga ada pelajaran ciamikz yang bisa Ibupreneur dapatkan dari postingan ini.
Tetap berusaha tersenyum ya Bu, meskipun mungkin saat ini keadaan lagi syulit sekali.

Salam,

Ditaaa
(Ibupreneur Batch 4)

2 Likes