Halo Ibupreneur bagaimana kabarnya?
Sudah berapa kali mengecek media sosial nya hari ini? hehe
Tak dapat dipungkiri bahwa hidup di zaman ini, hanya dengan membuka sosmed (sosial media) hati yang tadinya adem ayem bisa berubah dengan begitu cepatnya, entah itu menjadi perasaan cape, iri, kesel, senang dan lain-lain.
Menilai enaknya kehidupan orang lain hanya dari apa yang dimunculkan di beranda atau story orang lain.
Secara tak sadar, jika kegiatan bersosmed ini tidak disikapi dengan bijak maka akan menjadi boomerang bagi diri Ibupreneur
Mengapa?
Karena pikiran Ibupreneur kemungkinan akan dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
“duh, aku dah ketinggalan banget ya sama temen SMA ku satu ini, dia udah punya A B C dan D”
“Enak ya, kehidupannya si A”
“Apa yang bisa saya lakukan agar bisa memiliki pencapaian seperti dia”
“Wah, keluarganya bahagia ya”
dan masih banyak kemungkinan pikiran-pikiran yang tidak memberdayakan diri, jika kegiatan bersosmed tidak dilakukan secara bijak. Jangan sampai karena melihat keadaan orang lain di luar sana yang terlihat “lebih hijau”, jadi “melukai diri” dengan membuatnya tidak berdaya.
Setiap orang memiliki jalur kehidupannya masing-masing, maka membandingkan kehidupan Ibupreneur saat ini dengan kehidupan Ibupreneur lainnya adalah bukan hal yang bisa dibandingkan. Hal yang bisa Ibupreneur bandingkan adalah bagaimana keadaan Ibupreneur di masa sekarang dengan keadaan Ibupreneur di masa lalu.
Sayangi dirimu, wahai Ibupreneur 
*Hargai dirimu, yang sudah membersamaimu berjuang mencapai suatu hal hingga saat ini *
Minta maaflah pada dirimu, jika sudah banyak melakukan hal-hal yang tidak memberdayakan dirimu
karena yakinlah, Tuhan menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya
Tuhan pula yang mengatur kehidupan makhluk ciptaanNya
Menggugat apa yang sudah terjadi di kehidupan tentu tidak akan berdampak apapun pada hal yang sudah terjadi
Karena tugas manusia hanyalah berupaya dengan seluruh kekuatan, adapun hasil itu hak preogratif Tuhan
Maka jika hingga hari ini, dirasa belum bijak dalam menyikapi hal-hal yang terlihat di medsos maka melakukan “puasa sosmed” secara berkala dapat dijadikan solusi untuk memberikan kesempatan pada diri Ibupreneur untuk jeda dengan segala kesibukan yang ada di pikiran, menyelami kembali diri Ibupreneur atas upaya dan pencapaian yang sudah dilakukan. Hal ini dirasa penting untuk dilakukan agar bisa me-recharge (isi ulang) kembali ikatan cinta Ibuprenuer dengan diri Ibupreneur sendiri.
Saya pernah dinasehati oleh seorang mentor, beliau berpesan seperti ini
"JIka orang lain meremehkanmu, belum tentu akan bisa menghancurkanmu. Namun jika dirimu yang meremehkan dirimu sendiri, maka tunggulah kehancurannya"
Seketika ketika mendapat nasehat ini, saya terdiam dengan merenungi kalimat tersebut dengan seksama. Menyelami makna dibalik kalimat tersebut, sehingga bagi saya, saya mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa
“jangan berikan tombol kebahagiaanmu pada orang lain, peganglah erat tombol tersebut di dirimu, karena bahagia atau tidaknya bukan ditentukan oleh orang lain tapi ditentukan oleh dirimu sendiri”
Maka hal yang saya lakukan, agar tidak tergerus dengan apa yang tampak di sosmed, saya mencoba untuk rutin melakukan puasa sosmed setiap satu minggu sekali, yaitu di hari Jum’at. Hari Jum’at saya jadikan untuk momen menyapa diri lebih intens lagi, mensyukuri apa-apa yang sudah tercapai, mengevaluasi diri atas pencapaian yang belum tercapai, meminta maaf pada diri jika dirasa sudah terlalu keras pada diri sehingga kondisi kesehatan menurun, emosi menjadi tidak stabil sehingga suasana rumah menjadi tidak hangat seperti biasanya.
Bagaimana hasilnya?
Saya merasa bahagia, karena ternyata diri saya sudah banyak perubahan dengan diri saya di masa lalu 
Selamat mencoba Ibupreneur
Memang harus bijak bermedia sosial ya Bu salah-salah jadi kurang bersyukur atau rendah diri, tapi peluangnya ilmunya juga banyak hehe memang kaya dua sisi mata uang. Btw, jadi penisirin IG kamu apa sih Ibu 