Memberi A la Ibupreneur

Salah satu hal yang membuatku terus berkutat dengan dunia kewirausahaan adalah potensi kebermanfaatan yang luar biasa. Walau mengorbankan waktu untuk santai dan kesenangan lainnya, tapi proses membangun bisnis itu adalah bentuk dari memberdayakan diri sendiri, memberikan kesempatan untuk terus tumbuh dan berkarya sebagai Ibu.

Lewat bisnis, bukan hanya kita didorong untuk terus tumbuh, tapi juga bisa memberdayakan lebih banyak orang lain. Lewat bisnis kecilku, saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi karyawan yang juga adalah para Ibu, artinya bisa membantu beberapa keluarga untuk memiliki kestabilan ekonomi yang lebih baik.

Saya percaya, Ibupreneur disini juga memiliki aspirasi yang sama, tentang membangun bisnis yang punya kebermanfaatan bagi orang lain.

Jangan malu untuk menyampaikan nilai-nilai dan kepedulian kita tentang isu sosial lewat brand kita. Bukan riya (mencari pujian) yah, tapi niatnya adalah menyebarkan semangat kebaikan kepada lebih banyak orang, siapa tahu bisa menginspirasi bisnis lain untuk ikut melakukan aksi baik. Brand yang peduli justru dicari, seperti yang dilansir Facebook lewat laporan terbarunya, Ramadan Marketing Insights and Recommendation Guide - Indonesia.

54% responden mengaku menjadi lebih tertarik dengan brand setelah mereka mengenal cara brand tersebut menjalankan proses bisnis yang baik.

Dari survey yanng melibatkan 1.500 orang di 11 negara ini, tercatat 94% responden melakukan aktivitas sosial saat Ramadhan. Mayoritas, sebanyak 87% responden mendukung bisnis lokal dan 71% responden setuju bahwa brand harus melakukan aksi sosial khususnya di bulan suci tersebut.

Ketika Ramadhan, umat muslim akan meningkatkan ibadahnya dalam berbagai cara, termasuk salah satunya adalah meningkatkan aktivitas sosial mereka, untuk membantu orang lain dengan waktu, energi, atau uang.

Nah, membeli barang dari sebuah brand yang melakukan aksi sosial tentu menambah perasaan baik pembeli, bahwa mereka turut mendukung bisnis yang memberikan kebaikan bagi orang lain dan lingkungan.

Jadi apapun level bisnismu, ada empat cara bagaimana Ibupreneur bisa menjalankan inisiatif aktivitas sosial dengan lebih baik:

1. Bantu orang terdekat atau komunitas lokal terlebih dahulu.
Bisa dengan memberikan sponsorship baik berupa barang atau uang. Ibupreneur juga bisa mengalokasikan waktu untuk mengajar sesuai skill dan ilmu yang Ibu miliki. Walau kecil, tapi siapa tahu menjadi jalan bagi orang lain untuk memulai suatu hal yang baik

2. Menggalang dana untuk aktivitas sosial.
Sebarkan semangat memberi lewat social media, untuk mengajak dan mempermudah orang lain melakukan kebaikan. Misalnya, dengan membeli produk brand kita maka pelanggan juga berkontribusi membantu orang yang membutuhkan. Pastikan Ibu juga memberikan pertanggungjawabannya ya.

3. Menjadi relawan tamu di sekolah (online).
Tujuan utamanya adalah memberikan waktumu, mereka mendapatkan cerita yang berbeda dari yang biasa mereka dapatkan di lingkungannya. Dengan kehadiran teknologi, lewat rumahmu kamu bisa membantu banyak anak-anak lain di berbagai daerah.

4. Dukung kembali bisnis lokal, calon pengusaha.
Proses menjadi pengusaha itu diwarnai dengan banyak trial error. Bagikan pengalamanmu dan pengetahuanmu untuk membantu orang lain, dan biarkan lingkaran baik terus berputar dimana Ibupreneur saling memberdayakan.

Bagaimana dengan rencana/aksi sosial bisnismu Ibu? Jangan malu berbagi disini yah, semoga bisa menginspirasi Ibu lain untuk melakukan lebih banyak inisiatif baik lewat bisnisnya ataupun secara personal.

referensi: Five Powerful Ways To Give Back As An Entrepreneur

3 Likes

Ibu tertarik membaca laporan dari Facebook tentang Ramadan Marketing Insights and Recommendation Guide - Indonesia? Silahkan unduh disini yah ^o^

2 Likes

Bu Febyyyy, terimakasih ya tulisannya insightful dan menginspirasi banget, sampe merinding euy bacanya :’’) Jadi ngebayangin betapa impactful nya kalau tiap bisnis yang ada bisa menyelesaikan satu aja permasalahan disekitar, dunia pasti indah banget :heart:

Aku pribadi sangat resonate Bu, beberapa keputusan pembelian yang secara sadar aku lakukan adalah mengutamakan value dan kontribusi dari brand yang menurutku sesuai dengan yang aku percayai. Jujur, efeknya saat membeli barang yang punya “good cause” adalah perasaan penuh dan hangat karena ada semacam jangkar persepsi di kepala bahwa dengan membeli produk A sama saja dengan aku sudah ikut berkontribusi X kepada Y.

Ada yang merasakan hal yang sama dengan ku nggak Buibu?

1 Like

Insya allah Bu @Daisyadr ku yakin sih Ibupreneur di RUMII tuh pada bikin bisnis yang juga memberikan dampak positif ke masyarakat sekitar atau lingkungan hihihi tak sekedar cuan. Semoga Ibupreneur bisnisnya makin melesat, impactnya pun makin besar yeekan ^o^

1 Like