Hai Ibupreuneur 
Kemudahan akses dalam memasarkan produk atau jasa di era serba digital ini jadi tantangan tersendiri bagi kita, para ibupreuneur, yang kebanyakan belajar secara otodidak. Banyak yang bingung mulai dari mana dan how to. Nah tenang, karena Ibupunyamimpi punya jawaban untuk pertanyaan ibu terkait digitalisasi bisnis. Melalui rangkaian mini bootcamp seri digitalisasi bisnis, Ibupunyamimpi menawarkan kelas online bagi para ibu yang ingin memulai digitalisasi bisnisnya.
Seri minibootcamp ini terdiri atas 3 rangkaian kelas, yaitu product development, membangun website, dan membuat toko online. Peserta yang mendaftar juga berkesempatan untuk mengikuti kompetisi bisnis di Festival Mimpi Ibu 2021 dengan hadiah modal bisnis hingga 10 juta rupiah! Wah, udah dapet ilmu, bisnis terdigitalisasi, dapet kesempatan meraih modal bisnis pula. Menarik banget bukan
Apa yang membuat minibootcamp ini berbeda dengan pelatihan serupa lainnya? Salah satunya adalah bentuk modul pelatihan yang bisa diakses kapan saja, menyesuaikan waktu luang ibu. Hal ini tentunya cocok dengan ritme para ibupreuneur yang multitasking dengan kesibukan harian segudang. Peserta juga diberikan challenge untuk mendigitalisasi bisnisnya dan mendapat feedback dari tutor saat sesi live QnA. Di sesi QnA juga peserta bisa bertanya langsung kepada tutor terkait kendala yang dihadapi saat membangun platform digitalnya. Selain itu, peserta betul-betul diperhatikan produk digitalisasinya satu persatu oleh para tutor termasuk kelanjutan tugas hasil revisi setelah mendapat feedback . Jadi berasa punya mentor bisnis pribadi 
Artikel kali ini akan fokus membahas salah satu kelas minibootcamp digitalisasi bisnis ibu, yaitu membuat website. Kelas ini dirancang untuk ibupreuneur yang mau membangun website bisnis sederhana tanpa harus belajar coding, matriks, dll., Kelas ini juga cocok untuk membantu ibupreuneur memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan user experience melalui website ibu.
Kenapa website? karena website adalah pusat informasi utama tentang bisnis ibu secara detail. Di website ibu juga bisa bercerita tentang produk ibu, latar belakang dari pembuatan produk, hingga portofolio ibu dengan ruang yang lebih luas. Dengan membangun website yang baik dan informatif, ibu bisa membangun interaksi yang baik dengan konsumen dan meningkatkan engagement dengan mereka yang pada akhirnya membantu meningkatkan penjualan produk ibu.
Lalu kapan sih waktu yang tepat membuat website? membuat website bisa dimulai sejak bisnis ibu dimulai. Meskipun produk yang ditawarkan belum banyak, website bisa membantu memperkuat branding perusahaan ibu melalui informasi portofolio atau latar belakang pembuatan produk. Website juga bisa di-update seiring dengan perkembangan bisnis ibu.
Di kelas minibootcamp seri membuat website, tutor kita, ibu Marisa Paramita yang juga CEO dari Ibupunyamimpi, memberikan banyak tips untuk membuat website sederhana yang bisa memperkuat bisnis ibu. Berikut adalah sebagian dari tips yang diberikan :
- Cek target market ibu. Dari sini ibu bisa menentukan tone website ibu dan alur website yang ingin ibu buat
- Buat heading website yang simple dan to the point . Hindari jargon
- Buat kolom pre-test di website ibu untuk meningkatkan user experience . Sehingga saat menghubungi CS atau konsumen tiba di kolom pembelian, konsumen sudah tahu apa yang akan dibeli
- Cari insipirasi dari website kompetitor yang menjalankan bisnis yang serupa dengan bisnis Ibu. Perbanyak eksplorasi untuk memperkaya referensi ibu dalam membuat website.
Selain itu di kelas ini juga diajarkan cara membuat apps sederhana (seperti linktr.ee, carrd.co dll), cara menghubungkan antar apps atau link dalam website untuk branding dan penjualan produk, serta masih banyak lagi tips lainnya yang sangat applicable untuk pengembangan bisnis ibu secara digital. Makin tertarik kan bu untuk ikut keseruan kelas minibootcamp Ibupunyamimpi? ditunggu ya partisipasinya di rangkaian minibootcamp berikutnya Jangan sampai ketinggalan yah bu! 
“Digitalisasi bukan cuman bikin website, tapi mempermudah automasi bisnis ibu” - Marisa Paramita, CEO & CO-Founder Ibupunyamimpi