Halo Ibu Hebat, apa kabar hari ini?
Tanggal 17 Agustus 2021 kemarin kita semua sama sama memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Ibu-Ibu sudah ikut lomba apa aja nih untuk merayakan Hari Kemerdekaan?
Bicara soal kemerdekaan, Kemerdekaan bukan hanya soal kebebasan, tapi juga soal kekuatan dan kegigihan usaha dalam mencapai tujuan. Seringkali para Ibu mempertanyakan kekuatan diri sendiri untuk menggapai mimpi-mimpi setelah menjadi seorang Ibu dan lupa bahwa setiap dari Ibu pasti punya kekuatan untuk terus bertahan dan memberikan yang terbaik. Karena itulah banyak dijumpai pertanyaan
“Aku seorang Ibu, kekuatan seperti apa yang harus aku miliki supaya bisa menjalani hari-hariku?”
“Apa kekuatan diriku nanti bisa mendukung mimpiku?”
Nah, hal ini dibahas oleh dr. Mesty dan Ibu Fathya dalam Instagram Live dengan topik “Menemukan Kekuatan Diri Sebagai Seorang Ibu”. Untuk menemukan kekuatan itu, Ibu-Ibu harus mengingat kembali apa arti kata “mimpi” setelah menjadi seorang Ibu, mungkin saja setiap Ibu punya arti yang berbeda-beda, dan salah satu cara yang bisa Ibu gunakan untuk menemukan arti “mimpi” menurut dr. Mesty adalah jujur kepada diri sendiri tentang hal yang diinginkan, hal yang disenangi, dan hal yang bisa dilakukan dalam kondisi sekarang. Hal-hal atau kegiatan yang ingin dilakukan ini tetap menyertakan nilai (value) yang kita miliki sebagai individu.
Lalu bagaimana cara kita punya kekuatan untuk meraih mimpi?
1. Tau value dan prioritas
Setelah menikah dan menjadi seorang Ibu, tentu Ibu-Ibu punya punya tanggung jawab yang lebih besar, tanggung jawab mengurus keluarga, mendidik anak, ditambah tanggung jawab pekerjaan. Inilah yang membedakan prioritas Ibu-Ibu sebelum menikah dan prioritas setelah menikah itu berbeda. Ibu-Ibu bisa mulai memikirkan prioritas utamanya sekarang apa dan hal apa yang harus diutamakan
2. Punya Support System
Support System adalah orang-orang yang mengerti dan mendukung penuh impian Ibu-Ibu, memahami apa yang Ibu-Ibu inginkan, biasanya orang terdekat yang menjadi support system Ibu adalah keluarga. Peran pasangan sangat penting untuk membantu Ibu-Ibu menjalankan hal-hal untuk mencapai mimpi Ibu. Oleh sebab itu, berkomunikasi dengan pasangan mengenai rencana Ibu kedepan sangat dianjurkan, dan Ibu-Ibu bisa menjelaskan tentang mimpi Ibu sekarang serta memberikan jaminan bahwa meskipun Ibu bekerja atau melakukan hal lain, itu tidak mempengaruhi tugas sebagai seorang Ibu dan istri. Yakinkan pasangan bahwa Ibu bisa mengerjakan semua hal dengan baik dan adil.
Ditengah pandemi seperti ini, Ibu-Ibu dibuat cemas dengan perkembangan anak yang harus bersekolah di rumah, terutama untuk anak-anak yang menjalani PAUD. Anak-anak lebih suka bermain dan semangat sekolahnya tidak selalu berada di atas, terkadang anak-anak juga malas dan menolak untuk sekolah. Disinilah Ibu-Ibu harus mengenali emosi dan keinginan anak, karena usia kurang dari lima tahun adalah usia anak-anak sedang belajar untuk mengenali sekitarnya, meniru hal-hal kecil yang dilakukan orang tuanya, dan memahami cara orang tuanya merespon sesuatu. Saat Ibu merasa kesal dan stress dengan kondisi sekarang, itu akan berdampak pada mood anak dan sikap anak ketika merespon perkataan dari Ibu. Tapi tenang, Mba Mety punya tips yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi stress yaitu Ibu-Ibu bisa menuliskan agenda kegiatan yang akan dilakukan besok. Tujuannya apasih?
Anak-anak akan tahu dan siap dengan aktivitas-aktvivitasnya besok, mereka akan bisa memperkirakan kapan saja mereka harus belajar, bermain, mandi, dan sebagainya. Jika anak tahu jadwal kegiatannya, mereka akan lebih mudah untuk diatur. Selain itu, Ibu juga bisa melihat kapan waktu yang harus disisihkan Ibu untuk mendampingi anak, kapan waktu yang bisa digunakan untuk bekerja, dan sebagainya.
Nah, dengan banyaknya kegiatan yang harus diselesaikan Ibu, kapan sih Ibu-Ibu bisa merasa cukup dengan yang dilakukan?
Ada 4 kategori umum yang bisa digunakan untuk melihat dan mengingat lagi apa saja yang sudah dilakukan di hari itu, yakni
- Provide → kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti memasak dan bekerja
- Arrange → kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan dan mengatur anak , seperti meminta anak untuk mandi atau makan
- Relate → kegiatan yang berkaitan dengan hubungan, seperti ngobrol sama anak dan pasangan dan main bersama
- Teach → kegiatan yang sifatnya mengedukasi, seperti mengajarkan anak tentang angka, membaca, dan sebagainya.
Dari kategori-kategori diatas, Ibu-Ibu sudah bisa nih untuk memperkirakan kegiatan mana di hari itu yang paling banyak, mungkin ada Ibu yang lebih banyak melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dasar (Provide), atau ada juga yang lebih jarang melakukan komunikasi bersama pasangan (relate), dan sebagainya. Kalau ternyata ada kegiatan-kegiatan yang porsinya terlalu banyak dan terlalu sedikit, Ibu-Ibu bisa kok untuk mengurangi kegiatannya dan mengalihkan ke kegiatan-kegiatan yang jarang dilakukan, dengan begitu Ibu-Ibu akan merasa puas dan tenang karena semua aktivitas sudah dikerjakan.
Tips untuk menggali kekuatan diri menurut dr. Mesty adalah dengan mendata dan menulis prioritas Ibu-Ibu seperti apa, pendukungnya apa saja dan mempertimbangan hambatan yang dihadapi seperti apa, tips-tips tersebut akan membantu Ibu-Ibu untuk menemukan kira-kira hal atau aktivitas atau impiannya mungkin tidak ya untuk dilakukan.
Satu lagi, sebaiknya Ibu-Ibu menyisihkan waktu juga untuk mendampingi pertumbuhan anak terutama yang masih berusia 2 tahun karena usia belia seperti itu ada masa-masa otak anak terbentuk dan membutuhkan bantuan dari Ibu.
“Kita harus lebih fleksibel dalam hidup, karena nggak semuanya bisa kita kerjakan di satu waktu, tentu ada hal yang lebih urgen”