Hai Ibu…
Besok malam kita akan sharing di zoom bersama Mba Putri Arinda (co-founder Gigel.id dan Bride Dept). Silahkan apabila ibu-ibu ada yang ingin bertanya, misalnya masih ada yang berfikir bingung bagaimana memulai ide bisnis dari mana? Atau sudah jalan bisnisnya tapi ingin mengeksplor kesempatan lainnya?
https://www.instagram.com/p/CEPAGXCgLog/?utm_source=ig_web_copy_link
Yuk drop di thread ini ya.
Sampai ketemu.
Halo Bu Putri Arinda.
Aku punya pertanyaan, untuk ide bisnis baru yang cenderung masuk ke kategori “innovator” atau “early adopters” itu bagaimana tips and tricks marketing awalnya agar mulai banyak orang faham, percaya, dan mau mengeluarkan uang untuk brandnya?
Makasi Ibu 
Halo Ibu @Dian
Saya mau nanya, sekarang sdng menjalani usaha bidang properti, masih banyak banget yang harus di improve. Sembari on process akhir-akhir ini saya interest hal baru yang bisa di adapt ke bisnis. Menurut Ibu, is it Ok memulai dua hal berbarengan yang sama2 baru dimulai dari nol atau concern untuk salah satunya dlu? Adakah parameter/variabel kita nentuin starting new bussiness? Makasi Ibu
Halo mba Inda, masih inget ga ya… aku pernah freelance design template socmed the bridedept hihi sekarang seneng ketemu lagi disini… Aku ada pertanyaan, bisnis yang sedang aku rencanakan lebih ke passionku dan sangat kupikirkan, tapi untuk profit aku belum pede karna target marketnya ga luas, tapi jujur suka tergiur jualan produk yang lagi trend, laku berat, modalnya ga banyak, tujuannya lebih ke profit. Menurut mba Inda gimana kira-kira? terimakasih
Terima kasih banyak bu @yofaramd, @opinsitanggang dan @naninda pertanyaannya. Buat Ibu yang lain masih bisa lho bertanya. Silahkan direply di thread ini yaaa.
Hai ibu2 kita ketemu di sini yaaa
Join Zoom Meeting
see you!
Ada link zoom nya kah???
sudah dishare ya bu, tinggal di klik saja tulisan “join our cloud HD Video meeting” di atas.
sampai bertemu bu
hai bu Putri Arinda, perkenalkan saya Siva. Saya sudah 9 bulan lebih mulai bisnis, bermula dari sosial media mengenai jasa konsultaasi perencanaan keuangan. Sudah mulai ada beberapa tawaran baik itu kerja sama dan juga parnetship. Namun saya merasa kekurangan SDM, sementara untuk mencari co-founder belum ada yang cocok dan saya belum ready. Apakah ada tips untuk permasalahan ini Bu?
Pertanyaan lain via zoom
Dari ibu @rosalina.purnoko:
Bu Arinda, boleh ceritain dulu waktu memutuskan bikin Gigel berdua dengan suami, apakah langsung full time terjun di Gigel atau sambil kerja kantoran juga? Apa challenge dan bagaimana thought process pengambilan keputusannya?
Dari Ibu @dindajou
Bu Inda, aku tertarik banget soal punya tim yang kuat. Selama ini aku kerja sendirian, dan erncananya pengen mulai rekrutment. gimana sih mencari orang buat bekerja bersama? open lowker umum gitukah? atau dimulai dari orang yang kenal?
Dari Ibu @btrichrani
Malam Bu Putri dan ibu2 semua. Saya mau tanya, untuk pemberian promo di awal untuk mengenalkan produk dan mengembangkan market apakah cukup efektif? karena terkadang di awal konsumen membeli krn promo, tp setelah promo selesai, penjualan bisa jd agak macet. Bgmn sebaiknya tips untuk pemberian promo, di awal untuk mengenalkan produk atau di tengah proses bisnis untuk mempertahankan bisnis?
Dari ibu @YohannaJ
Bu Arında, kalau misalnya harga kita set di awal ketinggian, gimana caranya kita menurunkan harga? gimana strateginya?
Dari ibu @sivafaa
Halo Bu Arinda, jika ada tawaran untuk mengembangkan bisnis kita, namun kita masih belum yakin untuk menerima tawaran tersebut. Namun tawaran itu bisa mengembangkan bisnis kita, kira2 better untuk mana ya yang dipilih? Apakah bisa jalan tanpa co-founder?
Makasi Bu @Fathya. Nanti dishare resumenya 
Buibu… buat yang belum ikut online tadi malam.
Salam
Dua hari terakhir sibuk follow up donasi ke rumah baca, 
klewat ini btrei lowbat… semoga nanti bisa lihat video recordnya…
Hai Ibu,
Ini video recording tadi malam yaa, silahkan di tonton ulang
(termasuk aku karena terlewat juga)
Silahkan yaa Ibu-ibu
Terimakasih bu @marisa…
Yukk bu @Sisi dan bu @Loveliest yang ketinggalan kemarin bisa ditonton ulang…
Hai Bu,
Berikut resume dari diskusi kita kemarin yaa…
Untuk bisnis yang kategorinya “innovator” dan “early adopters” itu fokus ada edukasi market, karena market belum mengetahui solusi yang ditawarkan dan urgency mengapa harus memilih solusi itu. Kemudian perlu membangung good branding dan awareness juga. Tentunya dengan penyampaian komunikasi dan design yang bagus.
Sebaiknya fokus dulu pada salah satu, namun kembali lagi tergantung prioritas Ibu. Variable dalam starting new business adalah melakukan validasi market seperti observasi, interview, survey, experimentm kemudian evaluasi dan terakhir membuat business plan dari mulai operational plan, financing plan, distribution and marketing plan, etc.
Antara business based on passion atau mengejar trend dan profit.
Ini kembai kepada skala prioritas dan goal Ibu.
Apabila di saat covid seperti ini, mungkin profit yang diperlukan boleh mendahulukan profit namun tetap sadar artinya ada hal lain yang dikesampingkan prioritasnya.
4.Pertanyaan bu @sivafaa dan @dindajou (karena mirip-mirip) dalam mencari co-founder dan team building
Mencari co-founder itu ibarat mencari pasangan hidup. Bisa mencari dari circle terdekat, yang mempunyai satu visi/misi dan semangat juang yang sama. Kemudian, kalau bisa juga yang saling melengkapi. Misal kita punya kelebihan pada skill A, maka bisa mencari pendamping yang mempunyai skill B.
Ketika memulai Gigel, suami memang resign dan fulltime di Gigel. Saat itu, memulai karena melihat kesempatan belum ada bisnis sewa peralatan bayi yang digarap secara serius. Kemudian, mengambil modal dari tabungan yang ada. Jalan dulu saja, Sebagai backup planning, apabila tida sesuai harapan, barang-barang yang dibeli bisa dipakai sendiri atau dijual lagi. Proses marketingnya melalui instagram dan influencer. Dimulai hanya ber-3 bersama suami dan driver kendaraan untuk antar jemput.
Setiap pemberian promo ada goal yang ingin dicapai, misalnya untuk meningkatkan awareness dan memperluas market size.
Sebelum set harga perlu riset atau survey kelayakan serta melihat juga supply dan demand di market, cek juga harga di competitor. Harga juga erat kaitannya dengan positioning dan menentukan target market. harga tinggi margin tinggi tapi menjaga brand. Atau harga turun namun volume penjualan lebih tinggi. Kembali lagi pada tujuan dan goal brand kita, mengerti target market kita.
Ini juga kembali pada visi/misi dan goal kita membangun bisnis. Kalau ada investor masuk, artinya kita membagi bisnis kita. Ada share kita yang dibagi pada investor.
Sekian yaaa resumenya, apabila ada yang mau menambahkan boleeee…
Salam,
Dian
Terima Kasih Bu Dian 
Terima kasih Ibu @Dian 