Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tuntutan, perempuan sering kali dihadapkan dengan berbagai tanggung jawab. Mulai dari pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga peran sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat. Semua ini bisa menjadi beban yang memengaruhi mental jika tidak dikelola dengan baik. Menjaga kesehatan mental bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang sangat penting agar perempuan bisa tetap aktif, produktif, dan bahagia.
Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 267 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi, dan perempuan memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk menemukan cara mengelola kesehatan mental, terutama di tengah kesibukan yang sering kali menguras energi fisik dan emosional.
Tantangan Kesehatan Mental di Tengah Kesibukan
Banyak dari kita, sebagai perempuan, yang mereasa sulit menemukan waktu untuk diri sendiri. Sangat sibuk mengurus pekerjaan dan keluarga, hingga terkadang lupa bahwa kita juga membutuhkan perawatan diri (self-care). Pada akhirnya, beban yang bertumpuk tanpa penanganan yang tepat bisa memicu stres berlebih, kelelahan mental, hingga burnout.
Menurut studi dari Harvard Business Review, 43% perempuan mengalami burnout karena tekanan dalam pekerjaan dan tuntutan hidup. Hal ini tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga pada kesehatan mental jangka panjang. Maka dari itu, penting untuk kita mengetahui car mengelola kesehatan mental.
Tips Mengelola Kesehatan Mental
Berikut adalah beberapa tips mengelola kesehatan mental agar kita tetap menjadi perempuan yang aktif dan produktif.
-
Prioritaskan Waktu untuk Diri Sendiri
Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat sejenak di tengah kesibukan. Waktu ini bisa digunakan untuk aktivitas sederhana yang menyenangkan, seperti membaca, mendengarkan musik, atau sekadar berjalan-jalan santai. Menjaga me-time secara rutin dapat membantu meredakan stres dan memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat. -
Tetapkan Batasan yang Jelas
Seringkali kita merasa terbebani oleh ekspektasi sosial atau tuntutan pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan yang jelas. Misalnya, pisahkan waktu antara pekerjaan dan waktu keluarga, serta belajar mengatakan tidak jika sesuatu tidak bisa dilakukan. Membuat batasan yang sehat akan membantu kita menghindari kelelahan dan menjaga keseimbangan hidup. -
Jangan Ragu untuk Mencari Dukungan
Memiliki lingkungan yang suportif sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Salah satu cara untuk mendapatkan dukungan adalah dengan bergabung dalam komunitas yang peduli terhadap kesehatan mental perempuan, seperti We Are Sisters. Komunitas ini memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagi cerita, mendengarkan, dan memberikan dukungan satu sama lain. Untuk informasi lebih lanjut, ibupreneur bisa menemukan mereka di Instagram di @wearesis.ters. -
Latih Mindfullness dan Meditasi
Meditasi dan praktik mindfulness telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa latihan mindfulness dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan depresi. Hanya dengan meluangkan 10-15 menit setiap hari untuk meditasi atau pernapasan dalam, kita bisa memberikan ketenangan bagi pikiran dan tubuh.
-
Bergerak dan Berolahraga
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Olahraga membantu melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, sehingga dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres.
Mengelola kesehatan mental di tengah kesibukan adalah tantangan yang dihadapi oleh banyak perempuan. Namun, dengan langkah-langkah sederhana seperti menyisihkan waktu untuk diri sendiri, menetapkan batasan, berlatih mindfulness, dan mencari dukungan dari komunitas seperti We Are Sisters, perempuan bisa lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan hidup tanpa mengorbankan kesehatan mentalnya. Jangan lupa untuk selalu ingat kalau kita tidak sendirian. Mari saling bergandeng tangan menjalani hidup yang bahagia.