Mengembangkan Kreativitas dan Potensi Anak dengan Kegiatan Kreatif

Ibu-ibu, kalau sedang jenuh dengan kegiatan sehari-hari, apa yang biasanya ibu lakukan bersama anak? Melakukan kegiatan kreatif bersama anak adalah salah satu cara yang asyik untuk menghabiskan waktu bersama. Kegiatan kreatif atau seni rupa tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak namun juga bermanfaat bagi perkembangan anak secara fisik, mental, dan emosional.

Dampak Kegiatan Kreatif bagi Anak

  • Meningkatkan bonding antara orang tua dan anak
  • Mengembangkan kreativitas dan imajinasi
  • Meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar
  • Meningkatkan konsentrasi dan fokus
  • Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
  • Meningkatkan rasa percaya diri
  • Meningkatkan kemampuan kognitif anak
  • Membantu anak belajar tentang dunia di sekitarnya
  • Meningkatkan keterampilan sosial dan berinteraksi dengan orang lain
  • Belajar mengendalikan emosi
  • Belajar mengekspresikan diri
  • Mengeksplorasi minat dan potensi

Tidak perlu yang ribet-ribet atau mahal, ada banyak kegiatan kreatif yang sederhana dan mudah dilakukan di rumah, bekal belajar melalui YouTube. Pilihlah kegiatan kreatif yang sesuai dengan usia dan minat anak. Kita juga bisa menyesuaikan dengan tema tertentu, seperti tema alam, hewan, atau liburan.

Macam-macam kegiatan kreatif yang bisa dilakukan bersama anak berdasarkan pengalaman saya mengajar kerajinan tangan:

Menggambar, mewarnai, dan melukis
Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan kreatif yang paling dasar. Kegiatan ini bisa mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan ekspresi diri mereka. Anak-anak bisa bebas menggunakan warna dan bentuk untuk menggambarkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Melukis juga disukai anak-anak. Banyak anak murid saya yang suka melukis. Saya pun mengajak mereka membuat kanvas menggunakan kain kanvas yang dibeli meteran, lalu dipasang ke papan MDF menggunakan streples kayu. Papan MDF juga bisa diganti pakai kardus tebal atau alas apapun yang sudah tidak terpakai. Tentu bisa lebih murah.

Menjahit
Selain life skill ini penting dipelajari, menjahit bisa membantu anak untuk belajar berpikir logis dan sistematis. Anak-anak akan belajar untuk mengendalikan jari-jari mereka untuk menggerakkan jarum dan benang. Izinkan anak berkreasi dengan kain beraneka warna dan motif, sambil didampingi dan dalam pengawasan ibu. Ketika mengajarkan jahit, saya mulai dari jahit jelujur pakai tangan untuk membuat sarung bantal dan kunciran. Ketika anak sudah semakin mahir, mereka belajar memakai mesin jahit. Masih membuat sesuatu yang mudah, misalnya totebag. Kita bisa menggunakan pakaian lama yang sudah tidak terpakai.

Totebag yang dibuat dari kain blacu bisa menjadi media lukis. Digambar oleh anak-anak menggunakan kertas dan pensil, kemudian dijadikan gambar digital untuk dicetak di transfer paper, lalu dipress di atas totebag. Transfer paper juga bisa memakai setrika lho, Bu. Setrikanya harus panas dan ditekan beberapa detik. Pastikan semua bagian gambarnya disetrika.

Membuat prakarya bunga
Dari membuat bunga, anak belajar menghargai keindahan alam, belajar tentang warna, bentuk, dan tekstur. Kita bisa menggunakan berbagai macam bahan seperti kertas, kain, plastik, atau sedotan . Masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Bunga yang sudah jadi bisa disatukan menjadi bouquet, atau menjadi dekorasi rumah. Anak akan merasa dihargai ketika hasil karyanya dipajang.

Membuat aksesoris dari manik-manik
Kegiatan ini melatih keterampilan koordinasi mata dan tangan, belajar tentang warna, pola, berhitung, dan melatih kesabaran anak. Aksesoris yang dibikin berupa gelang, kalung, cincin, dan gantungan kunci. Sekarang manik-manik sedang naik daun lagi, Bu. Di sekolah sudah banyak yang pakai. Pasti anak-anak bangga kalau memakai hasil karyanya sendiri.

Masih banyak kegiatan lain yang tidak kalah seru. Ada bermain musik. Ada bermain peran. Kalau di sekolah, kegiatan ini masuk dalam pelajaran seni budaya atau kewirausahaan. Di rumah, kita bisa membebaskan kreativitas anak untuk membuat karya seni yang tidak terpaku pada materi sekolah.

Kegiatan kreatif memberikan kesempatan anak untuk mencoba berbagai hal. Melalui kegiatan ini, anak bisa menemukan hal-hal yang mereka sukai dan berbakat di dalamnya. Membantu anak untuk mengeksplorasi minat dan potensinya. Dengan mengetahui minat dan potensi anak, kita dapat memberikan dukungan dan arahan yang tepat bagi mereka supaya mereka berkembang secara optimal untuk mencapai cita-cita.

Selain kegiatan kreatif, kita juga bisa menggunakan keunikan sidik jari anak untuk mengetahui minat dan potensi mereka. Aku baru saja mengetahui hal inu ketika mengunjungi profil Instagram Generasi Sadar Bakat. Ternyata pola sidik jari dapat menunjukkan karakteristik, termasuk minat dan potensi seseorang.

Kita kenalan dulu yuk dengan Generasi Sadar Bakat (GSB).

GSB fokus pada pengembangan bakat dan karakter anak-anak dan remaja Indonesia. Value GSB adalah “Generasi ke generasi menjadi jati diri yang kuat dan bahagia.” GSB memiliki berbagai program dan kegiatan untuk mencapai misinya, antara lain:

Akademi Ibu Anak Bakat
Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya pengembangan bakat dan karakter anak. Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan bagi ibu untuk membantu anak-anak mereka menemukan bakat dan kekuatan mereka, serta mengembangkan potensi diri mereka. Ibu yang lebih mengenal dirinya dan lebih banyak keilmuan tentang parenting, akan lebih mudah tenang dan lebih memahami kondisi anak sehingga pendekatan ke anak bisa lebih baik lagi dan bisa lebih sabar lagi, bisa memutus pola asuh yang traumatik.

Playdate GSB
Program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi bakat dan minat mereka. Program ini memberikan berbagai kegiatan dan aktivitas yang dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan kemampuan mereka.

GSB juga mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung pengembangan bakat dan karakter anak-anak dan remaja, seperti workshop, seminar, dan kompetisi.

Keunikan Sidik Jari dan Potensi Seseorang

Sidik jari terbentuk sejak janin masih dalam kandungan. Sidik jari tidak akan berubah selama hidup. Para peneliti menemukan fakta bahwa sidik jari memiliki hubungan yang ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia atau sistem kecerdasan seseorang.

Tes sidik jari merupakan teknologi pemindaian sidik jari untuk mengetahui potensi genetik seseorang terkait dengan sistem respon kerja otak. Tes ini dilakukan dengan mencocokkan pola-pola pada sidik jari dengan pola-pola yang ada pada database.

Ibu-ibu, tes sidik jari ini bukan hanya berlaku untuk anak-anak lho. Kita para dewasa juga bisa ikutan tes, dan manfaatnya kita bisa mengenal diri dengan lebih baik. Mungkin saja kita sudah terlatih atau terbentuk di bidang yang tidak sesuai dengan hasil tes. Perlu latihan dan effort lebih untuk kembali menstimulasi bakat dan potensi dalam diri kita. Jika anak sudah ketahuan minat dan bakatnya sejak dini, kita bisa mengoptimalkannya dengan aktivitas dan lingkungan yang mendukung.

Jadi, apakah ibu tertarik untuk tes sidik jari bersama si kecil? Ibu bisa menghubungi contact person yang ada di Instagram @generasi.sadarbakat ya

1 Like