Halo Ibupreneur, bagaimana kabarnya?
(Sumber: Free Vector | Happy women jumping youth day event)
Beberapa waktu lalu berita kelulusan S2 Maudy Ayunda di Stanford University, United Kingdom, menjadi perbincangan ramai masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak menjadi trending topic, lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia adalah hal yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang.
Tentunya prestasi aktris muda Indonesia ini pun tak luput menjadi perhatian saya, karena salah satu impian saya dalam waktu dekat adalah bisa melanjutkan studi S3 di luar negeri. Maka apapun yang berkaitan dengan Ka Maudy Ayunda, saya akan coba gali informasinya untuk saya jadikan salah satu referensi dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
Maka menyimak penuturan Ka Maudy Ayunda di Video Q & A part 1 (link video https://www.youtube.com/watch?v=s-uFz9asZz8) pun saya lakukan dan benar saja walau video ini berdurasi hanya belasan menit, tapi apa yang beliau sampaikan membuat diri ini sadar akan sebuah kesalahan yang selama ini tidak di sadari sebagai sebuah kesalahan. Ya selama ini masih dominan melakukan sesuatu adalah untuk membuat orang lain senang, dengan mengkerdilkan suara hati sendiri.
Maka izinkan saya untuk berbagi insight yang saya dapatkan dari pemaparan video Ka Maudy Ayunda
1. Bijaklah Menyikapi Perasaan Tidak Nyaman
Seringkali dalam menjalani suatu hal, rasa malas biasanya akan muncul entah itu di awal, di tangah atau di akhir-akhir sebuah perjalanan. Ka Maudy Ayunda membagikan pandangannya bahwa
“Rasa malas adalah gejala/tanda bahwa aktivitas tersebut bukan yang “gue banget”. Karena aktivitas yang “gue banget” akan selalu memiliki energi untuk melakukannya”
Setelah mendengar ini pun, kepala otomatis mengangguk, tersadar bahwa ya rasa malas itu bukan sebuah karakter, melainkan sebuah gejala/symptoms ada sesuatu yang tidak sesuai dengan diri kita. Seperti ada batu besar di depan kita, yang menghalangi diri kita untuk melangkah.
Maka ketika merasakan “malas”, mulailah untuk mengevaluasi atas hal-hal apa yang sudah dijalani menjadi kunci untuk menemukan hal yang perlu diperbaiki di kemudian hari
2. Be Your Self, Be Authentic
Ya, jadilah dirimu sendiri, kenali dengan baik apa yang Ibupreneur sukai, apa yang tidak Ibupreneur sukai, apa value yang dipegang ibupreneur dalam menjalani hidup. Karena dengan mengenal diri lah, Ibupreneur akan merasakan nyaman dengan diri Ibu dan akan dengan mudah untuk mengatasi ketika malas menghampiri.
Bagaimana mungkin kita bisa membuat nyaman orang lain, sedangkan diri kita pun tak merasa nyaman dengan diri sendiri?
3. Menyadari Bahwa Setiap Orang Terbentuk Dari Sebuah Proses yang Dilaluinya
Seseorang yang mencapai puncak A, pasti sebelumnya sudah melalui berbagai rintangan dan tantangan dalam perjalanan yang dilaluinya, maka menyadari bahwa mereka yang menurut kita itu “sukses” pasti sudah melalui berbagai tantangan dan rintangan
Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing, tidak mungkin ada cerita yang sama persis antara perjalanan orang A dan perjalanan orang B meskipun tujuannya sama. Maka tugas Ibupreneur adalah belajar lah dari proses yang mereka telah jalani, terapkan pengalaman belajar yang mereka lalui yang sekiranya membuat prosesmu menjadi lebih efektif dan efisien dan jangan lupa hal terpenting adalah nikmati proses yang dilalui
Dari ketiga poin di atas, satu hal yang saya temukan adalah ternyata The Real Super Power itu adalah diri kita sendiri
Jadi, sudahkah Ibupreneur mengenal diri Ibu dengan baik?