(Sumber gambar: Freepik)
Setiap orang tua mungkin sering mengalami momen di mana bayi mereka menangis terus-menerus, tanpa alasan yang jelas. Segala cara sudah coba dilakukan untuk menenangkan Si Kecil. Namun, ternyata jawaban atas tangisannya sebenarnya lebih sederhana daripada yang dipikirkan: menggendongnya.
Hanya saja, masih ada stigma di masyarakat yang menganggap bahwa menggendong bayi terlalu lama akan membuatnya manja atau terlalu bergantung pada orang tua. Seiring dengan hal tersebut, muncul pandangan negatif bahwa menggendong anak adalah tanda kelemahan dari orang tua yang tidak mampu mengontrol anak mereka.
Padahal, menggendong bayi secara teratur memberikan dampak positif yang luar biasa. untuk perkembangan sosial dan emosional bayi. Menggendong bayi memungkinkan kontak fisik yang intens antara bayi dan orang tua. Kontak ini penting untuk membangun keterikatan emosional yang kuat, yang merupakan dasar penting bagi perkembangan emosional bayi.
Bayi yang digendong cenderung lebih tenang dan lebih sedikit menangis. Sentuhan kulit dan ayunan lembut saat digendong dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi, mengurangi stres dan kecemasan mereka. Bayi yang digendong pun sering kali tidur lebih nyenyak dan lebih lama.
Kontak fisik yang dekat dan gerakan yang lembut saat digendong dapat membantu bayi merasa lebih aman dan nyaman, sehingga tidur mereka lebih berkualitas. Ketika digendong, bayi juga cenderung lebih terlibat dalam interaksi sosial. Mereka dapat melihat dunia dari ketinggian yang sama dengan orang dewasa, yang bisa memperkaya pengalaman sensorik dan sosial mereka.
Menggendong juga bermanfaat untuk kesehatan dan perkembangan fisik bayi. Posisi tegak saat digendong dapat membantu perkembangan otot leher dan punggung bayi. Selain itu, gerakan yang dirasakan bayi saat digendong bisa merangsang sistem vestibular mereka, yang penting untuk keseimbangan dan koordinasi. Bayi yang sering digendong pun lebih sedikit menghabiskan waktu berbaring, yang dapat mengurangi risiko plagiocephaly (deformitas kepala karena posisi tidur yang sama). Adapun posisi tegak saat digendong dapat membantu pencernaan bayi dan mengurangi gejala kolik atau gas. Gerakan lembut saat digendong juga dapat membantu meredakan ketidaknyamanan perut.
Selain bermanfaat untuk bayi, menggendong juga memiliki dampak positif untuk orang tua, terutama ibu. Menggendong bayi dapat menurunkan risiko depresi pasca melahirkan hingga 50%. Kontak kulit dengan kulit memicu pelepasan hormon oksitosin dan meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Menggendong bayi juga memungkinkan orang tua untuk bergerak lebih bebas dan melakukan aktivitas sehari-hari sambil tetap dekat dengan bayi mereka.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari menggendong, orang tua harus mengetahui bagaimana cara menggendong anak dengan aman dan nyaman. Cara menggendong yang salah justru malah menyebabkan cedera pada bayi atau orang tua.
Kalau mau tahu lebih dalam tentang ilmu menggendong anak, Ibu bisa berkunjung ke komunitas Indonesian Babywearers (@indonesian.babywearers) di Instagram. Komunitas ini berupaya untuk mengedukasi cara menggendong anak dengan benar. Diharapkan ketika ibu bisa menggendong anak dengan baik, ini menjadi langkah awal dari ibu yang berdaya, bisa melakukan berbagai aktivitas, mampu mengembangkan potensi dirinya, dan tidak “tertahan” oleh bayinya. Selain berfokus pada edukasi seputar menggendong yang aman dan nyaman, komunitas ini juga berupaya untuk memberikan wawasan dan dukungan bagi orang tua dalam mengasuh buah hati. Menarik kan, Bu? Yuk belajar menggendong bersama Indonesian Babywearers.