Halo Ibupreneur apa kabarnya?
Sebagai seorang ibu yang setiap harinya disibukan dengan berbagai aktivitas setiap harinya, seringkali dihadapkan dengan rasa jenuh, cape, lelah, galau, sedih dan berbagai perasaan lainnya.
Maka mengelola emosi adalah salah satu kunci untuk dapat menjaga kewarasan Ibupreneur dalam menjalani peran dengan sebaiik-baiknya. Lantas bagaimana cara menyalurkan perasaan?
Hal yang bisa Ibupreneur lakukan adalah dengan menulis
Bisa menulis tangan dengan menggunakan buku catatan harian
ataupun
menulis dengan menggunakan platform digital yang saat ini banyak pilihannya
Salah satunya adalah menulis melalui platform http://blogger.com yang saat ini banyak digunakan oleh sebagian masyarakat dan juga menjadi blogger saat ini memiliki peluang yang menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan di masa-masa serba internet seperti sekarang, tentunya akan menjanjikan jika ditekuni dengan serius ya, hehe.
Mengapa menjanjikan?
Karena di era saat ini, segala informasi banyak diakses melalui internet
Hampir semua masyarakat memiliki gawai untuk beraktivitas di kesehariannya
Peluang yang cukup besar bukan?
Di balik peluang yang menjanjikan dari segi finansial, ternyata ada manfaat lain yang diperoleh ketika Ibupreneur menulis di blog loh yaitu sarana untuk men-terapi diri atau self healing. Dikutip dari salah satu artikel www.goodnewsfromindonesia.id//2019/05/26/menulis-sebagai-self-healing-therapy
“melalui kegiatan menulis, kita mampu mengeksplorasi perasaan. Kita mampu mengungkapkan apa apa yang terpendam dalam pikiran”
Sebagai seorang Ibu, saya meyakini bahwa para Ibupreneur memiliki banyak “kegaduhan” di pikirannya. Memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri, memikirkan keadaan rumah, memikirkan kerjaan, memikirkan kebutuhan suami dan anak-anak dan masih banyak hal lainnya.
Adanya kegiatan menulis baik menulis langsung dengan tangan ataupun di blog akan membantu Ibupreneur untuk “merapihkan” kembali apa yang ada di pikiran, membantu ibupreneur untuk berpikir jernih sehingga akan lebih mudah menganalisis dalam pengambilan keputusan terkait apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Tentunya hal ini akan sangat membantu Ibupreneur dalam mengelola emosi karena salah satu hal yang perlu diatur agar bisa memanje emosi dengan baik adalah dengan mengelola pikiran. Adanya kemampuan yang baik dalam mengelola pikiran hal ini akan berdampak baik pada suasana hati Ibupreneur.
Bagi orang yang tidak terbiasa menguraikan apa-apa yang dpikirkannya menulis akan menjadi suatu hal yang sangat menantang. Maka bagi Ibupreneur yang ingin memanfaatkan blogger sebagai sarana self healing bisa menggunakan tips berikut ini:
- Tulis saja dulu
Ga usah berpikir dulu tentang
“Duh konten ini menjual ga ya untuk dibaca?”
“Duh bagus ga si buat dijadiin artikel?”
dan banyak pikiran negatif lainnya yang membuat akhirnya tak ada tulisan yang tercipta
Saran saya, tuliskan dulu saja apa yang Ibupreneur rasakan, apa saja ide-ide yang berkeliaran di pikiran, tuangkan sebebas-bebasnya. Nanti jika sudah merasa nyaman karena sudah mengeluarkan semuanya, maka waktunya untuk merapihkan. Membaca kembali tulisan Ibupreneur dan menelaahnya dengan seksama, sehingga nantinya akan terlihat ide atau pesan apa yang ada di tulisan tersebut.
- Luruskan Niat
Menulis di platform digital akan memiliki konsekuensi “dibaca oleh banyak orang”. Maka meluruskan niat dengan apa yang ditulis menjadi hal yang perlu dilakukan. Tinjau dari segi kebermanfaatannya. Jika dirasa akan banyak bermanfaat buat orang lain, silahkan tulisan tersebut di published. Namun jika dirasa belum sesuai untuk di published, ibupreneur bisa memilih untuk menjadikannya draf terlebih dahulu untuk dijadikan bahan bacaan atau evaluasi pribadi di kemudian hari. Menulis di blog juga menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi sampah kertas.
Ingat bahwa suasana hati seorang Ibu akan mempengaruhi suasana rumah, bersahabatlah dengan baik dengan dirimu, sayangi dirimu, dengarkan apa yang menjadi kegundahannya. Karena dirimu berhak untuk bahagia 
yuk kelola emosi Ibupreneur dengan baik salah satunya bisa dengan cara menulis
Ada yang sudah mencoba? Yuk share pengalamannya di kolom komentar
